Dian Sastro Ingin Menginspirasi Para Ibu
Ikut New York Marathon
JAKARTA, NusaBali
Artis Dian Sastrowardoyo termasuk selebriti yang hobi berolahraga, salah satu olahraga favoritnya adalah lari. Tahun ini, Dian menjadi salah satu pelari di New York Marathon yang akan digelar pada awal November 2019. Bagi dia maraton bukan sekadar lari, tapi juga metode menghibur diri sendiri dari segala peristiwa di dalam hidup. Ia berharap semangatnya menjadi inspirasi bagi ibu-ibu se-Nusantara.
Dalam unggahannya di Instagram pada Selasa (20/8), ia mengatakan bahwa New York Marathon akan menjadi maraton keduanya. Tahun lalu, ia mengukuti ajang BMW Berlin Marathon bersama teman-temannya yang tergabung dalam komunitas pertemanan sehat. Saat itu ia berhasil menempuh jarak 42 kilometer.
"Berlari, buat gw semacam afirmasi ke diri sendiri bahwa selalu akan ada jalan, selalu akan ada yang bisa dilakukan dalam hidup," tulis dia seperti dilihat tempo.
Pemain film Ada Apa dengan Cinta? itu mengatakan bahwa maraton melatih disiplin untuk selalu menjadikan olahraga, khususnya lari sebagai bagian dari hidup. Ibu dua anak ini mengaku mengalami banyak hal dalam hidupnya, dan tidak semuanya ada dalam kontrol dan kendalinya. Namun, ia bersyukur mendapat kesempatan menjalani itu semua.
Seperti hidup, maraton butuh semangat pantang mundur, apalagi dengan jarak puluhan kilometer yang membutuhkan persiapan matang.
"Semoga spirit pantang mundur gue dalam meniti jalan menuju marathon ini, termasuk seperti metode menghibur diri sendiri di km-km terakhir marathon Berlin tahun lalu, bisa menjadi inspirasi buat ibu-ibu Nusantara dari Sabang sampai Merauke," ujar dia.
Istri Maulana Indraguna Sutowo ini mengatakan hidup sebagai seorang ibu tidak selalu mudah. Tapi selama bisa tertawa dan memiliki selera humor, maka jangan pernah takut melangkah. "Memang kita sudah ibu-ibu, tapi bukan berarti hidupmu berakhir, sayang. Hidup baru dimulai.”
Di akhir unggahannya, Dian meminta doa agar selalu diberi kesehatan sehingga bisa finis dengan baik di New York Marathon.
Dian Satro belum lama ini meceritakan tantangan hidupnya ketika membesarkan anak pertamanya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo, yang sempat mengidap autisme. Ia harus menguatkan diri dan orang-orang di sekitarnya untuk menghadapi ini. Semangat yang ia miliki akhirnya berbuah manis. Anaknya yang kini berusia 8 tahun itu sudah tidak perlu menjalani terapi autisme. *
Dalam unggahannya di Instagram pada Selasa (20/8), ia mengatakan bahwa New York Marathon akan menjadi maraton keduanya. Tahun lalu, ia mengukuti ajang BMW Berlin Marathon bersama teman-temannya yang tergabung dalam komunitas pertemanan sehat. Saat itu ia berhasil menempuh jarak 42 kilometer.
"Berlari, buat gw semacam afirmasi ke diri sendiri bahwa selalu akan ada jalan, selalu akan ada yang bisa dilakukan dalam hidup," tulis dia seperti dilihat tempo.
Pemain film Ada Apa dengan Cinta? itu mengatakan bahwa maraton melatih disiplin untuk selalu menjadikan olahraga, khususnya lari sebagai bagian dari hidup. Ibu dua anak ini mengaku mengalami banyak hal dalam hidupnya, dan tidak semuanya ada dalam kontrol dan kendalinya. Namun, ia bersyukur mendapat kesempatan menjalani itu semua.
Seperti hidup, maraton butuh semangat pantang mundur, apalagi dengan jarak puluhan kilometer yang membutuhkan persiapan matang.
"Semoga spirit pantang mundur gue dalam meniti jalan menuju marathon ini, termasuk seperti metode menghibur diri sendiri di km-km terakhir marathon Berlin tahun lalu, bisa menjadi inspirasi buat ibu-ibu Nusantara dari Sabang sampai Merauke," ujar dia.
Istri Maulana Indraguna Sutowo ini mengatakan hidup sebagai seorang ibu tidak selalu mudah. Tapi selama bisa tertawa dan memiliki selera humor, maka jangan pernah takut melangkah. "Memang kita sudah ibu-ibu, tapi bukan berarti hidupmu berakhir, sayang. Hidup baru dimulai.”
Di akhir unggahannya, Dian meminta doa agar selalu diberi kesehatan sehingga bisa finis dengan baik di New York Marathon.
Dian Satro belum lama ini meceritakan tantangan hidupnya ketika membesarkan anak pertamanya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo, yang sempat mengidap autisme. Ia harus menguatkan diri dan orang-orang di sekitarnya untuk menghadapi ini. Semangat yang ia miliki akhirnya berbuah manis. Anaknya yang kini berusia 8 tahun itu sudah tidak perlu menjalani terapi autisme. *
Komentar