Okupansi Hotel Menggembirakan
Peak season Juli-Agustus menjadi berkah bagi pelaku usaha akomodasi. Karena tingkat hunian ada di kisaran 80 persen, bahkan ada yang menembus 95 persen.
DENPASAR, NusaBali
Musim puncak kunjungan wisman Juli-Agustus ini berimbas positif bagi industri pariwisata Bali. Terutama untuk bisnis akomodasi di antaranya hotel dan vila. Tingkat hunian hotel dan vila terdongkrak hingga 80 -85 persen. Pengelola hotel dan vila tentu saja merasa antusias karena peningkatan kunjungan menjadikan bisnis turis bergairah. "Astungkara, kunjungan cukup positif, " ujar Ketua Bali Hotel Assosiation (BHA) Ricky Putra, Senin (26/7).
Dia menjelaskan peningkatan kunjungan memang rutin dalam periode Juli-Agustus setiap tahun. Karena pada rentang bulan tersebut di Eropa khususnya merupakan musim liburan. " Summer holiday," ungkap praktisi pariwisata asal Singaraja ini.
Lanjutnya, mereka yakni sebagian warga Eropa menikmati liburan ke luar negeri. Dan Bali merupakan salah satu tempat berlibur favorit. Itulah yang berimbas pada peningkatan hunian hotel, karena kunjungan wisatawan meningkat. "Rata-rata tingkat gunaan sekarang 80 persen, " ungkap Ricky Putra.
Tanpa memberi penjelasan lebih lanjut, Ricky berharap peningkatan kunjungan ini dimanfaatkan sebaik mungkin, lewat servis yang maksimal dan prima kepada wisatawan. Karena pelayanan yang maksimal tentu akan menjadi feed back bagi wisatawan untuk datang kembali pada waktu berikutnya. "Sebagaimana yang sudah lumrah layanan yang baik, merupakan salah satu bentuk promosi terbaik," ucapnya. Tentu kata Ricky Putra dengan harapan dalam jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih meningkat.
Terpisah Ketua Asosiasi Vila Bali Gede Sukarta juga menyatakan tingkat hunian vila naik pada Juli-Agustus menggembirakan. Di beberapa vila tingkat hunian sampai 95 persen, khususnya pada bulan Agustus. Namun rata-rata tingkat hunian Juli-Agustus berkisar 85 persen .
Hal tersebut kata Gede Sukarta berdasarkan pemantauan dan penuturan dari para anggota asosiasi vila. "Juli-Agustus memang puncak kunjungan, " ujarnya.
Terkait peningkatan kunjungan wisatawan tersebut, Sukarta mengatakan sejumlah hal mesti menjadi perhatian bersama semua pihak. Salah satunya adalah masalah keamanan. Dia mencontohkan informasi beberapa penjambretan yang pernah terjadi menimpa wisatawan di jalanan. Kondisi ini, menurut Sukarta tentu mengusik keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali. Karenanya perlu atensi bersama. *k17
Dia menjelaskan peningkatan kunjungan memang rutin dalam periode Juli-Agustus setiap tahun. Karena pada rentang bulan tersebut di Eropa khususnya merupakan musim liburan. " Summer holiday," ungkap praktisi pariwisata asal Singaraja ini.
Lanjutnya, mereka yakni sebagian warga Eropa menikmati liburan ke luar negeri. Dan Bali merupakan salah satu tempat berlibur favorit. Itulah yang berimbas pada peningkatan hunian hotel, karena kunjungan wisatawan meningkat. "Rata-rata tingkat gunaan sekarang 80 persen, " ungkap Ricky Putra.
Tanpa memberi penjelasan lebih lanjut, Ricky berharap peningkatan kunjungan ini dimanfaatkan sebaik mungkin, lewat servis yang maksimal dan prima kepada wisatawan. Karena pelayanan yang maksimal tentu akan menjadi feed back bagi wisatawan untuk datang kembali pada waktu berikutnya. "Sebagaimana yang sudah lumrah layanan yang baik, merupakan salah satu bentuk promosi terbaik," ucapnya. Tentu kata Ricky Putra dengan harapan dalam jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih meningkat.
Terpisah Ketua Asosiasi Vila Bali Gede Sukarta juga menyatakan tingkat hunian vila naik pada Juli-Agustus menggembirakan. Di beberapa vila tingkat hunian sampai 95 persen, khususnya pada bulan Agustus. Namun rata-rata tingkat hunian Juli-Agustus berkisar 85 persen .
Hal tersebut kata Gede Sukarta berdasarkan pemantauan dan penuturan dari para anggota asosiasi vila. "Juli-Agustus memang puncak kunjungan, " ujarnya.
Terkait peningkatan kunjungan wisatawan tersebut, Sukarta mengatakan sejumlah hal mesti menjadi perhatian bersama semua pihak. Salah satunya adalah masalah keamanan. Dia mencontohkan informasi beberapa penjambretan yang pernah terjadi menimpa wisatawan di jalanan. Kondisi ini, menurut Sukarta tentu mengusik keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali. Karenanya perlu atensi bersama. *k17
1
Komentar