Usai Operasi Kepala, Korban Kritis Mulai Membaik
Korban pembacokan, Agus Gede Nurhana Putra, 18 yang terjadi pada Minggu (25/8) dinihari di Jalan Kerasan, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal menjalani operasi kepala di RSUD Mangusada, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Anak pertama dari pasangan Nyoman Ayu Purwaningsih, 38 dan I Wayan Nuriana, 42 kondisinya perlahan membaik namun harus menjalani operasi kepala akibat luka tebasan pada kepala sebelah kiri tepat di atas telinganya.
Ibu korban, Nyoman Ayu Purwaningsih saat ditemui di rumahnya di Gang Kemoning nomor 1, Banjar Sigaran, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung mengaku sulit menerima kenyataan yang dialami oleh putera pertama dari kedua anaknya tersebut. Bahkan saking sulit menerima kenyataan itu Purwaningsih enggan datang ke RSUD Mangusada karena tidak mau melihat luka menganga pada kepala anak sulungnya itu.
Dengan menahan rasa sedih Purwaningsih menceritakan tidak tahu kalau anaknya yang kini tengah duduk di semester I Jurusan Tata Boga pada salah satu kampus di Denpasar itu pergi ke acara ulang tahun temannya di Kafe Madu, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung. Dia tak mencurigai karena sepeda motor dari anaknya tersebut masih terparkir di rumahnya.
Purwaningsih juga mengaku heran terhadap dirinya. Biasanya setiap malam dirinya selalu menghubungi anaknya itu melalui Whatsapp kalau tidak kelihatan di rumah. Entah mengapa Sabtu malam tanggal 24 Agustus itu dia tak memeriksa anaknya di kamar. “Biasanya saya selalu mengecek anak saya. Saya selalu mengingatkan untuk segera pulang ke rumah dan ingat tugas kuliahnya,” tutur Purwaningsih dengan meneteskan air mata seperti merasa bersalah.
Peristiwa teragis yang dialami oleh anaknya tersebut baru diketahuinya pada Minggu pagi. Purwaningsih mendapat kabar bahwa anaknya tersebut menjalani perwatan intensif di RSUD Mangusada karena dibacok orang. “Awalnya saya mendapat informasi dia (korban) terjatuh. Minggu pagi baru saya tahu kalau anak saya itu dikeroyok dan dibacok bersama temannya,” tutur Purwaningsih.
Purwaningsih mengaku tidak ada firasat apa-apa. Pada malam itu dia mengira anaknya sudah tidur. Dugaan itu karena sepeda yang digunakan korban semua ada di rumah. “Biasanya setiap malam saya sering WA anak saya. Tumben malam itu saya tidak ngecek di kamar. Padahal saya WA dia tidak balas. Itu karena saya lihat sepedanya masing diparkiran. Anak saya hadir ke sana untuk menghadiri pesta ulang tahun saudara sepupunya,” tandas Purwaningsih.
Ditemui terpisah di Gang Kemoning nomor 3, Banjar Sigaran, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung Ni Putu Eka Rahmawati, 20 yang merupakan istri dari I Kadek Roy Adinata, 23 yakni, (korban tewas) dalam peristiwa berdarah itu juga mengungkapkan rasa sedih yang mendalam. Kesedihan Rahmawati yang paling sulit adalah korban pergi meninggalkan dua orang anaknya masing-masing yang sulung berusia 1 tahun dan yang bungsu 9 bulan.
Tiga hari sebelum tewas, korban Roy Adinata mengungkapkan kepada istrinya bahwa dia (korban) sangat saya sama istrinya. Dia berharap agar pihak berwajib menegakkan keadilan. “Tiga hari sebelumnya suami saya sempat bilang kepada saya “Istriku aku sangat sayang sama kamu”. Saya tidak tahu kalau itu terakhir dia bilang sayang sama saya,” tutur ibu muda ini sambil menangis dan menggendong anak bungsunya. *pol
Ibu korban, Nyoman Ayu Purwaningsih saat ditemui di rumahnya di Gang Kemoning nomor 1, Banjar Sigaran, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung mengaku sulit menerima kenyataan yang dialami oleh putera pertama dari kedua anaknya tersebut. Bahkan saking sulit menerima kenyataan itu Purwaningsih enggan datang ke RSUD Mangusada karena tidak mau melihat luka menganga pada kepala anak sulungnya itu.
Dengan menahan rasa sedih Purwaningsih menceritakan tidak tahu kalau anaknya yang kini tengah duduk di semester I Jurusan Tata Boga pada salah satu kampus di Denpasar itu pergi ke acara ulang tahun temannya di Kafe Madu, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung. Dia tak mencurigai karena sepeda motor dari anaknya tersebut masih terparkir di rumahnya.
Purwaningsih juga mengaku heran terhadap dirinya. Biasanya setiap malam dirinya selalu menghubungi anaknya itu melalui Whatsapp kalau tidak kelihatan di rumah. Entah mengapa Sabtu malam tanggal 24 Agustus itu dia tak memeriksa anaknya di kamar. “Biasanya saya selalu mengecek anak saya. Saya selalu mengingatkan untuk segera pulang ke rumah dan ingat tugas kuliahnya,” tutur Purwaningsih dengan meneteskan air mata seperti merasa bersalah.
Peristiwa teragis yang dialami oleh anaknya tersebut baru diketahuinya pada Minggu pagi. Purwaningsih mendapat kabar bahwa anaknya tersebut menjalani perwatan intensif di RSUD Mangusada karena dibacok orang. “Awalnya saya mendapat informasi dia (korban) terjatuh. Minggu pagi baru saya tahu kalau anak saya itu dikeroyok dan dibacok bersama temannya,” tutur Purwaningsih.
Purwaningsih mengaku tidak ada firasat apa-apa. Pada malam itu dia mengira anaknya sudah tidur. Dugaan itu karena sepeda yang digunakan korban semua ada di rumah. “Biasanya setiap malam saya sering WA anak saya. Tumben malam itu saya tidak ngecek di kamar. Padahal saya WA dia tidak balas. Itu karena saya lihat sepedanya masing diparkiran. Anak saya hadir ke sana untuk menghadiri pesta ulang tahun saudara sepupunya,” tandas Purwaningsih.
Ditemui terpisah di Gang Kemoning nomor 3, Banjar Sigaran, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung Ni Putu Eka Rahmawati, 20 yang merupakan istri dari I Kadek Roy Adinata, 23 yakni, (korban tewas) dalam peristiwa berdarah itu juga mengungkapkan rasa sedih yang mendalam. Kesedihan Rahmawati yang paling sulit adalah korban pergi meninggalkan dua orang anaknya masing-masing yang sulung berusia 1 tahun dan yang bungsu 9 bulan.
Tiga hari sebelum tewas, korban Roy Adinata mengungkapkan kepada istrinya bahwa dia (korban) sangat saya sama istrinya. Dia berharap agar pihak berwajib menegakkan keadilan. “Tiga hari sebelumnya suami saya sempat bilang kepada saya “Istriku aku sangat sayang sama kamu”. Saya tidak tahu kalau itu terakhir dia bilang sayang sama saya,” tutur ibu muda ini sambil menangis dan menggendong anak bungsunya. *pol
Komentar