Heboh 'Jenazah Tertukar' saat akan Dikremasi
Pihak RSD Mangusada Akui Salah Tempel Identitas Jenazah
MANGUPURA, NusaBali
Heboh video jenazah tertukar ramai beredar di media sosial. Jenazah atas nama I Nyoman D, asal Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, tertukar saat hendak dikremasi di Krematorium Santha Yana, Jalan Cekomaria, Denpasar, Selasa (27/8) kemarin. Ternyata, jenazah tertukar saat pengambilan di RSD Mangusada, Kabupaten Badung.
Berdasarkan informasi, jenazah tersebut diambil pagi hari sekitar pukul 07.00 Wita dari Ruang Jenazah RSD Mangusada. Kebetulan bertepatan dengan hari baik, sehingga 40 jenazah yang dititipkan di ruang jenazah banyak diambil oleh pihak keluarga. “Kemungkinan karena tidak dicek lagi, sehingga terjadi kesalahan,” ujar salah seorang sumber.
Tertukarnya jenazah I Nyoman D baru diketahui setelah dibawa ke krematorium Santha Yana. Begitu pembungkusnya dibuka ternyata bukan merupakan jenazah I Nyoman D. Pihak keluarga pun dibuat kalang kabut untuk mengembalikan jenazah tersebut ke RSD Mangusada. “Sekitar pukul 09.00 Wita pihak keluarga kemudian menukar kembali jenazah tersebut ke rumah sakit,” kata sumber tadi.
Dirut RSD Mangusada dr I Nyoman Gunarta, saat dikonfirmasi, Selasa (27/8) sore, membenarkan kejadian tersebut. “Iya, ada jenazah yang tertukar. Jenazah I Nyoman D asal Babakan Kangin, Desa Gulingan, Mengwi, tertukar dengan jenazah I Nyoman L, dari Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal,” ungkapnya.
Pihaknya mengakui ada kesalahan saat pengambilan jenazah I Nyoman D yang telah dititipkan di Ruang Jenazah RSD Mangusada sejak bulan Juli 2019, sehingga terjadilah kesalahan. “Ternyata di freezer ada dua jenazah, terus kemudian jenazah dikeluarkan. Memang di pembungkus jenazah tertempel identitas jenazah yang dari Mengwi (Jenazah I Nyoman D asal Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, red). Terus harusnya begitu keluar petugas dan keluarga membuka bungkus untuk melakukan pengecekan terakhir,” terangnya. “Jadi ini masalahnya, prosedur terakhir saat memindahkan jenazah dari kamar jenazah ke mobil jenazah tidak dilakukan pengecekan akhir. Untuk memastikan terakhir, walaupun sudah ada identitasnya di luar,” lanjut dr Gunarta.
Selain itu, dr Gunarta juga mengungkapkan ada dugaan pada saat penyimpanan jenazah, ada kekeliruan memasang identitas jenazah. “Tapi nanti kita akan evaluasi masalah ini,” tegas dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal tersebut.
Disinggung apakah ada kesalahan prosedur dalam pengambilan jenazah, dr Gunarta mengiyakan. “Iya, ketidaktaatan pada prosedur,” katanya.
Kembali disinggung apakah pihak rumah sakit akan menjatuhkan sanksi bila terbukti petugas tidak taat prosedur, dr Gunarta menegaskan akan merapatkannya terlebih dahulu. “Besok (hari ini) saya rapatkan untuk melihat sejauh mana kesalahan petugas. Tentu akan pembinaan dari manejemen kepada petugas tersebut,” tegasnya
“Kami harus akui ada kekeliruan, ketidaktaatan kepada prosedur. Jadi, atas nama pihak rumah sakit, kami menyampaikan permohonan maaf dan akan bertemu langsung dengan pihak keluarga,” tukasnya. *asa
Berdasarkan informasi, jenazah tersebut diambil pagi hari sekitar pukul 07.00 Wita dari Ruang Jenazah RSD Mangusada. Kebetulan bertepatan dengan hari baik, sehingga 40 jenazah yang dititipkan di ruang jenazah banyak diambil oleh pihak keluarga. “Kemungkinan karena tidak dicek lagi, sehingga terjadi kesalahan,” ujar salah seorang sumber.
Tertukarnya jenazah I Nyoman D baru diketahui setelah dibawa ke krematorium Santha Yana. Begitu pembungkusnya dibuka ternyata bukan merupakan jenazah I Nyoman D. Pihak keluarga pun dibuat kalang kabut untuk mengembalikan jenazah tersebut ke RSD Mangusada. “Sekitar pukul 09.00 Wita pihak keluarga kemudian menukar kembali jenazah tersebut ke rumah sakit,” kata sumber tadi.
Dirut RSD Mangusada dr I Nyoman Gunarta, saat dikonfirmasi, Selasa (27/8) sore, membenarkan kejadian tersebut. “Iya, ada jenazah yang tertukar. Jenazah I Nyoman D asal Babakan Kangin, Desa Gulingan, Mengwi, tertukar dengan jenazah I Nyoman L, dari Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal,” ungkapnya.
Pihaknya mengakui ada kesalahan saat pengambilan jenazah I Nyoman D yang telah dititipkan di Ruang Jenazah RSD Mangusada sejak bulan Juli 2019, sehingga terjadilah kesalahan. “Ternyata di freezer ada dua jenazah, terus kemudian jenazah dikeluarkan. Memang di pembungkus jenazah tertempel identitas jenazah yang dari Mengwi (Jenazah I Nyoman D asal Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, red). Terus harusnya begitu keluar petugas dan keluarga membuka bungkus untuk melakukan pengecekan terakhir,” terangnya. “Jadi ini masalahnya, prosedur terakhir saat memindahkan jenazah dari kamar jenazah ke mobil jenazah tidak dilakukan pengecekan akhir. Untuk memastikan terakhir, walaupun sudah ada identitasnya di luar,” lanjut dr Gunarta.
Selain itu, dr Gunarta juga mengungkapkan ada dugaan pada saat penyimpanan jenazah, ada kekeliruan memasang identitas jenazah. “Tapi nanti kita akan evaluasi masalah ini,” tegas dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal tersebut.
Disinggung apakah ada kesalahan prosedur dalam pengambilan jenazah, dr Gunarta mengiyakan. “Iya, ketidaktaatan pada prosedur,” katanya.
Kembali disinggung apakah pihak rumah sakit akan menjatuhkan sanksi bila terbukti petugas tidak taat prosedur, dr Gunarta menegaskan akan merapatkannya terlebih dahulu. “Besok (hari ini) saya rapatkan untuk melihat sejauh mana kesalahan petugas. Tentu akan pembinaan dari manejemen kepada petugas tersebut,” tegasnya
“Kami harus akui ada kekeliruan, ketidaktaatan kepada prosedur. Jadi, atas nama pihak rumah sakit, kami menyampaikan permohonan maaf dan akan bertemu langsung dengan pihak keluarga,” tukasnya. *asa
Komentar