Pria Serang Polsek Tlogowungu Pati
Seorang anggota polisi Polsek Tlogowungu Resor Pati, Aiptu Kosrin selaku kepala unit provost menjadi korban penyerangan orang tidak dikenal pada Selasa (27/8) pukul 09.30 WIB.
PATI, NusaBali
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo membenarkan peristiwa penyerangan tersebut. Pelaku penyerangan adalah Muhammad Purwadi, pria 35 tahun.
"Pukul 09.30 WIB bertempat di Mapolsek Tlogowungu Resor Pati telah terjadi penganiayaan dengan mengunakan sajam (senjata tajam) jenis parang atau bendo terhadap anggota Polsek Tlogowungu Polres Pati," ujarnya dilansir cnnindonesia.
Dedi menjelaskan kronologi penyerangan tersebut. Purwadi datang ke Polsek Tlogowungu Resort Patu pukul 09.30 WIB ingin melaporkan kehilangan. Namun saat berada di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), petugas sedang menerima laporan lain. Purwadi pun beralih menuju ke ruang Reserse Kriminal (Reskrim).
Saat tiba di ruang Reskrim, Purwadi tidak menemukan petugas dengan pakaian dinas. Dia pun kembali menemui Aiptu Kosrin di SPK. Saat itu, Purwadi mengeluarkan senjata tajam jenis parang dan membacok ke arah kepala Kosrin.
"Pelaku kembali menemui Kanit Provos dengan mengeluarkan sajam sejenis bendo atau parang dan membacokkan ke arah kepala Kanit Provos, lalu ditangkis dan ditendang korban dan dibantu anggota lain mengamankan pelaku," tuturnya.
Saat itu Kosrin sempat curiga mendengar pelaku mencari polisi berseragam. Namun belum sempat ditanya lengkap, tiba-tiba pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam.
Dedi mengatakan pihaknya mengamankan barang bukti berupa parang, dompet hitam dan satu sepeda motor. "Pelaku dibawa ke RSU Soewondo Pati oleh Bidokes Polres Pati guna dilakukan penanganan medis," tuturnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, warga Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati itu ternyata pernah tinggal selama 7 tahun di Malaysia. Densus 88/Antiteror Polri kini mencari tahu keseharian WP saat tinggal di negeri jiran itu.
Dedi mengatakan, Densus sedang menelusuri keterlibatan pelaku pembacokan polisi dengan jaringan teroris. "Untuk keterlibatan sedang didalami sama teman teman Densus," ujarnya. *
"Pukul 09.30 WIB bertempat di Mapolsek Tlogowungu Resor Pati telah terjadi penganiayaan dengan mengunakan sajam (senjata tajam) jenis parang atau bendo terhadap anggota Polsek Tlogowungu Polres Pati," ujarnya dilansir cnnindonesia.
Dedi menjelaskan kronologi penyerangan tersebut. Purwadi datang ke Polsek Tlogowungu Resort Patu pukul 09.30 WIB ingin melaporkan kehilangan. Namun saat berada di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), petugas sedang menerima laporan lain. Purwadi pun beralih menuju ke ruang Reserse Kriminal (Reskrim).
Saat tiba di ruang Reskrim, Purwadi tidak menemukan petugas dengan pakaian dinas. Dia pun kembali menemui Aiptu Kosrin di SPK. Saat itu, Purwadi mengeluarkan senjata tajam jenis parang dan membacok ke arah kepala Kosrin.
"Pelaku kembali menemui Kanit Provos dengan mengeluarkan sajam sejenis bendo atau parang dan membacokkan ke arah kepala Kanit Provos, lalu ditangkis dan ditendang korban dan dibantu anggota lain mengamankan pelaku," tuturnya.
Saat itu Kosrin sempat curiga mendengar pelaku mencari polisi berseragam. Namun belum sempat ditanya lengkap, tiba-tiba pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam.
Dedi mengatakan pihaknya mengamankan barang bukti berupa parang, dompet hitam dan satu sepeda motor. "Pelaku dibawa ke RSU Soewondo Pati oleh Bidokes Polres Pati guna dilakukan penanganan medis," tuturnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, warga Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati itu ternyata pernah tinggal selama 7 tahun di Malaysia. Densus 88/Antiteror Polri kini mencari tahu keseharian WP saat tinggal di negeri jiran itu.
Dedi mengatakan, Densus sedang menelusuri keterlibatan pelaku pembacokan polisi dengan jaringan teroris. "Untuk keterlibatan sedang didalami sama teman teman Densus," ujarnya. *
Komentar