330 Siswa SMA/SMK Bali Mandara Dilantik
Digembleng Pendidikan Dasar dan Meditasi untuk Dongkrak IQ
Sebanyak 330 orang siswa SMA/SMKN Bali Mandara akhirnya dilantik dalam acara inagurasi pada Rabu (28/8) kemarin.
SINGARAJA, NusaBali
Mereka adalah anak-anak kurang mampu dari berbagai daerah di Bali yang dinyatakan lolos setelah menumpuh sejumlah tahapan seleksi. Sebelum ditetapkan sebagai siswa sekolah berasrama itu, mereka harus melalui pembelajaran dasar selama sebulan, karena 65 persen dari mereka tes IQ-nya menunjukkan hasil di bawah normal hingga sangat lambat.
Kepala SMAN Bali Mandara, Drs I Nyoman Darta MPd ditemui usai inagurasi menjelaskan dari 330 orang siswa, 150 di antaranya adalah siswa SMA dan 180 orang siswa SMK. Mereka pun dipastikan berasal dari keluarha yang kurang mampu dan miskin, yang kemampuan IQ-nya sangat rendah. Sehingga untuk siap mengikuti proses pembelajaran berasrama mereka pun digenjot pendidikan dasar dan meditasi, selama sebulan penuh. “Kalau anak-anak sekolah umum, mereka sudah langsung ke materi pembelajaran, tetapi kami di sini masih seperti anak panah, mudur dulu sebelum dilepas dan melesat. Karena mereka yang IQ rendah perkalian 1-10 itu macet sehingga itu dulu yang dimantapkan, belajar bahasa Inggris-nya, cara membuat penelitian dan presentasi,” jelas Kasek I Nyoman Darta.
Kasek kaya inovasi ini juga menjelaskan upacara inagurasi atau pelantikan dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Inagurasi itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa miskin tak menghambat mereka untuk menjadi sukses. “Sehingga ke depannya mereka bisa menangkis kemiskinan dan mengkat perekonomian keluarga, menjadi tulang punggung keluarga dan tidak menjadi beban negara,” imbuh Darta.
Dalam kesempatan berbagaan itu juga hadir Konjen Jepang dan India, yang selama ini banyak mensuport SMA/SMKN Bali Mandara terutama bagi siswanya yang berprestasi. Kasek I Nyoman Darta juga mengatakan sekolah sering kali mendapatkan dukungan dana terutama pendanaan lomba yang tak dianggarkan dalam anggaran sekolah. Seperti seorang siswa SMAN Bali Mandara tamatan tahun 2018/2019 lalu yang lulus kuliah gratis di Taiwan, namun tak memiliki ongkos pesawat. Beruntung ada donatur yang mendukung, sehingga siswa yang bersangkutan bisa melanjutkan pendidikannya di luar negeri.
Sementara itu Gubernur Bali, Wayan Koster yang diwaliki Kepala UPTD Balai Pengembangan Teknologi Pendiidkan Provinsi Bali, Drs I Nyoman Ratmaja MPd, dalam sambutannya mengatakan, masa depan pembangunan daerah Bali tergantung pada SDM Bali, karena Bali tidak sumber daya alamseperti daerah lain. Pembanguann SDM menurutnya banyak tantangan. “Bali punya banyak potensi tapi karena dari keluarga miskin tidak punya kesempatan pendidikan leih tinggi. Bagaimana kita semua mendorong dan memberikan perhatian serius menyatukan komitmen membuka kesempatan bagi mereka yang belum beruntung ini,” katanya.
I Nyoman Ratmaja pun memberikan semangat kepada siswa SMAN/SMKN Bali Mandara untuk terus memacu semangat untuk berprestasi dan membuktikan diri menjadi yang terbaik. *k23
Kepala SMAN Bali Mandara, Drs I Nyoman Darta MPd ditemui usai inagurasi menjelaskan dari 330 orang siswa, 150 di antaranya adalah siswa SMA dan 180 orang siswa SMK. Mereka pun dipastikan berasal dari keluarha yang kurang mampu dan miskin, yang kemampuan IQ-nya sangat rendah. Sehingga untuk siap mengikuti proses pembelajaran berasrama mereka pun digenjot pendidikan dasar dan meditasi, selama sebulan penuh. “Kalau anak-anak sekolah umum, mereka sudah langsung ke materi pembelajaran, tetapi kami di sini masih seperti anak panah, mudur dulu sebelum dilepas dan melesat. Karena mereka yang IQ rendah perkalian 1-10 itu macet sehingga itu dulu yang dimantapkan, belajar bahasa Inggris-nya, cara membuat penelitian dan presentasi,” jelas Kasek I Nyoman Darta.
Kasek kaya inovasi ini juga menjelaskan upacara inagurasi atau pelantikan dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Inagurasi itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa miskin tak menghambat mereka untuk menjadi sukses. “Sehingga ke depannya mereka bisa menangkis kemiskinan dan mengkat perekonomian keluarga, menjadi tulang punggung keluarga dan tidak menjadi beban negara,” imbuh Darta.
Dalam kesempatan berbagaan itu juga hadir Konjen Jepang dan India, yang selama ini banyak mensuport SMA/SMKN Bali Mandara terutama bagi siswanya yang berprestasi. Kasek I Nyoman Darta juga mengatakan sekolah sering kali mendapatkan dukungan dana terutama pendanaan lomba yang tak dianggarkan dalam anggaran sekolah. Seperti seorang siswa SMAN Bali Mandara tamatan tahun 2018/2019 lalu yang lulus kuliah gratis di Taiwan, namun tak memiliki ongkos pesawat. Beruntung ada donatur yang mendukung, sehingga siswa yang bersangkutan bisa melanjutkan pendidikannya di luar negeri.
Sementara itu Gubernur Bali, Wayan Koster yang diwaliki Kepala UPTD Balai Pengembangan Teknologi Pendiidkan Provinsi Bali, Drs I Nyoman Ratmaja MPd, dalam sambutannya mengatakan, masa depan pembangunan daerah Bali tergantung pada SDM Bali, karena Bali tidak sumber daya alamseperti daerah lain. Pembanguann SDM menurutnya banyak tantangan. “Bali punya banyak potensi tapi karena dari keluarga miskin tidak punya kesempatan pendidikan leih tinggi. Bagaimana kita semua mendorong dan memberikan perhatian serius menyatukan komitmen membuka kesempatan bagi mereka yang belum beruntung ini,” katanya.
I Nyoman Ratmaja pun memberikan semangat kepada siswa SMAN/SMKN Bali Mandara untuk terus memacu semangat untuk berprestasi dan membuktikan diri menjadi yang terbaik. *k23
1
Komentar