Normalisasi dan Penataan Tanggul Tukad Mati Tengah Dikebut
Progres Capai 79 Persen, BWS Optimis Rampung Sesuai Target
Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWSBP) saat ini sedang perampungkan pengerjaan pembangunan tanggul dan pengerukan sedimentasi alur sungai Tukad Mati Tengah, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Saat ini, pengerjaan sedang dikebut agar bisa rampung dalam waktu dekat. Pengerjaan ini bagian dari proyek multi years yang saat ini masih berjalan dan sudah mencapai 79 persen. BWSBP optimis pengerjaan akan rampung sesuai target yakni akhir Desember 2019.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai I, Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWSBP), I Wayan Riasa mengungkapkan, saat ini pengerjaan normalisasi sedimentasi Tukad Mati Tengah sedang berlangsung. Timnya di lapangan sedang melakukan pengerukan alur Tukad Mati. Selain itu, tim lainnya membangun tanggul di dua sisi Tukad Mati. Pengerjaan ini dikebut agar saat musim penghujan tiba, khususnya di alur Tukad Mati sudah rampung. Semenjak dikerjakan dua pekan lalu, sudah mencapai progres 15 persen untuk dua kategori pengerjaan itu.
"Kalau untuk normalisasi alur sungai itu sedang berjalan dan sudah capai progres 15 persen. Karena pengerjaan itu terbagi menjadi dua bagian, yakni pengerukan sedimentasi dan perbaikan tanggul," ungkapnya, Rabu (28/8) siang.
Menurut dia, pengerjaan yang dimulai pada awal Agustus lalu, hanya sepanjang 2 Km di Tukad Mati Tengah itu. Hal ini karena sedimentasi di beberapa titik menghambat aliran air, sehingga perlu dilakukan pengerukan.
Untuk progres pengerjaan tanggulnya juga sudah mencapai 15 persen, sehingga pengerjaan di Tukad Mati diperkirakan rampung pada November mendatang. Nah, saat musim penghujan tiba, pihaknya berharap pengerjaan yang berada di alur sungai sudah beres. "Sehingga saat air mengalir dengan lancar dan tidak tergenang lagi di beberapa titik di Kuta yang menjadi langganan banjir musim hujan. Harapan kita memang itu selesai secepatnya," urainya.
Terkait proyek normalisasi Tukad Mati secara keseluruhan, Wayan Riasa mengakui jika untuk proyek multi years (sejak tahun 2017) itu sudah mencapai 79 persen. Sehingga, pihaknya optimis bahwa akan rampung sesuai target yang telah ditentukan yakni 31 Desember 2019 mendatang. Pengerjaan 79 persen itu, aku dia, meliputi pemasangan pravet, normalisasi dan pemasangan tanggul termasuk pemasangan pompa air. Bahkan, untuk pengerjaan di bagian aliran sungai sudah nyaris rampung dan tinggal melakukan pengerjaan pada bagian atas seperti paving dan taman. "Kalau semua yang di airnya itu tinggal beberapa proses lagi, tapi sebagian besarnya sudah selesai. Ya, yang sisa 20 persen itu tinggal penataan-penatan bagian atasnya saja. Dengan progres saat ini, kita optimis akan rampung sesuai target," ungkapnya. *dar
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai I, Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWSBP), I Wayan Riasa mengungkapkan, saat ini pengerjaan normalisasi sedimentasi Tukad Mati Tengah sedang berlangsung. Timnya di lapangan sedang melakukan pengerukan alur Tukad Mati. Selain itu, tim lainnya membangun tanggul di dua sisi Tukad Mati. Pengerjaan ini dikebut agar saat musim penghujan tiba, khususnya di alur Tukad Mati sudah rampung. Semenjak dikerjakan dua pekan lalu, sudah mencapai progres 15 persen untuk dua kategori pengerjaan itu.
"Kalau untuk normalisasi alur sungai itu sedang berjalan dan sudah capai progres 15 persen. Karena pengerjaan itu terbagi menjadi dua bagian, yakni pengerukan sedimentasi dan perbaikan tanggul," ungkapnya, Rabu (28/8) siang.
Menurut dia, pengerjaan yang dimulai pada awal Agustus lalu, hanya sepanjang 2 Km di Tukad Mati Tengah itu. Hal ini karena sedimentasi di beberapa titik menghambat aliran air, sehingga perlu dilakukan pengerukan.
Untuk progres pengerjaan tanggulnya juga sudah mencapai 15 persen, sehingga pengerjaan di Tukad Mati diperkirakan rampung pada November mendatang. Nah, saat musim penghujan tiba, pihaknya berharap pengerjaan yang berada di alur sungai sudah beres. "Sehingga saat air mengalir dengan lancar dan tidak tergenang lagi di beberapa titik di Kuta yang menjadi langganan banjir musim hujan. Harapan kita memang itu selesai secepatnya," urainya.
Terkait proyek normalisasi Tukad Mati secara keseluruhan, Wayan Riasa mengakui jika untuk proyek multi years (sejak tahun 2017) itu sudah mencapai 79 persen. Sehingga, pihaknya optimis bahwa akan rampung sesuai target yang telah ditentukan yakni 31 Desember 2019 mendatang. Pengerjaan 79 persen itu, aku dia, meliputi pemasangan pravet, normalisasi dan pemasangan tanggul termasuk pemasangan pompa air. Bahkan, untuk pengerjaan di bagian aliran sungai sudah nyaris rampung dan tinggal melakukan pengerjaan pada bagian atas seperti paving dan taman. "Kalau semua yang di airnya itu tinggal beberapa proses lagi, tapi sebagian besarnya sudah selesai. Ya, yang sisa 20 persen itu tinggal penataan-penatan bagian atasnya saja. Dengan progres saat ini, kita optimis akan rampung sesuai target," ungkapnya. *dar
Komentar