Lahan Perkebunan Perusda Bali di Jembrana Terbakar
Kebakaran lahan terjadi di areal lahan perkebunan Perusda Bali, Unit Perkebunan Pulukan, Banjar Pasar, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Rabu (28/8).
NEGARA, NusaBali
Kebakaran di musim kemarau ini menghanguskan lahan kebun seluas 20 are di sekitar lokasi yang banyak ditanami pohon mahoni dan pohon pisang tersebut.
Berdasarkan informasi, peristiwa kebakaran di areal lahan perkebunan Perusda Bali, yang berada dekat jalan umum, tepatnya di areal sebelah sisi barat jalan itu pertama kali diketahui seorang warga setempat, I Ketut Dana, 42, pada pukul 08.00 Wita. Saat itu, titik api yang hanya merembet di seputaran sisi jalan berusaha dipadamkannya dengan menggunakan dedaunan di sekitar lokasi.
Setelah merasa api telah padam, Ketut Dana yang melakukan upaya pemadaman seorang diri, langsung meninggalkan lokasi. Namun setelah beberapa jam, memasuki sekitar pukul 11.30 Wita, salah seorang warga, I Ketut Winastra, 46, dari Banjar/Desa Asahduren, Kecamatan Pekutatan, yang juga kebetulan melintas di sekitar lokasi, tiba-tiba melihat kobaran api yang telah meluas di areal perkebunan tersebut. Melihat kobaran api itu saksi melapor ke Kantor Camat Pekutatan, dan diteruskan ke Markas Seksi Pemadam Kebakaran (Damkar) Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Satpol PP Jembrana.
Setelah menerima laporan, tiga unit mobil Damkar yang tiba ke lokasi sekitar pukul 12.00 Wita, bergegas melokalisir titik api yang sudah membakar sekitar 20 are areal perkebunan tersebut. Setelah melakukan upaya pemadaman selama 2,5 jam atau memasuki sekitar pukul 14.30 Wita, jajaran Damkar bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana yang mengerahkan satu unit mobil tangki air, akhirnya berhasil memadam api.
Untuk memadam kebakaran yang juga sempat diatensi jajaran Kepolisian, itu menghabiskan sebanyak 7 tangki air atau sekitar 35.000 liter air. Kasi Damkar Bidang Linmas pada Satpol PP Jembrana, Kade Bagus Darmawan, mengatakan, luas areal yang terbakar di areal lahan perkebunan Perusda Bali, diperkirakan mencapai sekitar 20 are. Selain semak belukar, api juga membuat sejumlah pohon mahoni termasuk pohon pisang di sekitar lokasi menjadi tampak hangus serta layu. “Kemungkinan ada warga yang membuang puntung rokok sembarangan. Karena musim kemarau dan angin lumayan kencang, akhirnya merembet,” katanya. *ode
Berdasarkan informasi, peristiwa kebakaran di areal lahan perkebunan Perusda Bali, yang berada dekat jalan umum, tepatnya di areal sebelah sisi barat jalan itu pertama kali diketahui seorang warga setempat, I Ketut Dana, 42, pada pukul 08.00 Wita. Saat itu, titik api yang hanya merembet di seputaran sisi jalan berusaha dipadamkannya dengan menggunakan dedaunan di sekitar lokasi.
Setelah merasa api telah padam, Ketut Dana yang melakukan upaya pemadaman seorang diri, langsung meninggalkan lokasi. Namun setelah beberapa jam, memasuki sekitar pukul 11.30 Wita, salah seorang warga, I Ketut Winastra, 46, dari Banjar/Desa Asahduren, Kecamatan Pekutatan, yang juga kebetulan melintas di sekitar lokasi, tiba-tiba melihat kobaran api yang telah meluas di areal perkebunan tersebut. Melihat kobaran api itu saksi melapor ke Kantor Camat Pekutatan, dan diteruskan ke Markas Seksi Pemadam Kebakaran (Damkar) Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Satpol PP Jembrana.
Setelah menerima laporan, tiga unit mobil Damkar yang tiba ke lokasi sekitar pukul 12.00 Wita, bergegas melokalisir titik api yang sudah membakar sekitar 20 are areal perkebunan tersebut. Setelah melakukan upaya pemadaman selama 2,5 jam atau memasuki sekitar pukul 14.30 Wita, jajaran Damkar bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana yang mengerahkan satu unit mobil tangki air, akhirnya berhasil memadam api.
Untuk memadam kebakaran yang juga sempat diatensi jajaran Kepolisian, itu menghabiskan sebanyak 7 tangki air atau sekitar 35.000 liter air. Kasi Damkar Bidang Linmas pada Satpol PP Jembrana, Kade Bagus Darmawan, mengatakan, luas areal yang terbakar di areal lahan perkebunan Perusda Bali, diperkirakan mencapai sekitar 20 are. Selain semak belukar, api juga membuat sejumlah pohon mahoni termasuk pohon pisang di sekitar lokasi menjadi tampak hangus serta layu. “Kemungkinan ada warga yang membuang puntung rokok sembarangan. Karena musim kemarau dan angin lumayan kencang, akhirnya merembet,” katanya. *ode
Komentar