Kesurupan, Dua Eksekutor Tak Ikut Beraksi
Istri Bunuh Suami Dan Anak Tiri
Polisi sempat memberikan keterangan aksi pembunuhan sadis Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana alias Dana (23) dilakukan oleh empat eksekutor yang disewa Aulia Kesuma (45), istri Pupung.
SUKABUMI, NusaBali
Belakangan terungkap hanya 2 eksekutor yang melakukan aksi pembantaian. Kemana dua eksekutor lainnya?
"Eksekutor yang datang Rodi (suami asisten rumah tangga Aulia), Sugeng, Agus dan Alva. Eksekutor yang melakukan aksi hanya Sugeng dan Agus karena dalam perjalanan menuju kediaman korban, Alva tiba-tiba mengalami sakit menurut para tersangka seperti kesurupan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis (29/8) seperti dilansir detik.
Akhirnya Rodi bersama Alva batal ikut, mereka kembali ke hotel. Aulia bersama Sugeng dan Agus juga anaknya yang masih balita dan pengasuhnya menuju rumah korban di Lebak Bulus, Jaksel. Meski tidak ikut mengeksekusi, Rodi diketahui sebagai otak pembunuhan ini. Ia dan Aulia yang merancang beberapa skenario pembunuhan.
"Ada orang lagi ikut, mereka saksi salah satunya balita. Dua eksekutor bersembunyi di barisan kursi belakang. Mereka ditutupi oleh Aulia agar tidak kelihatan dengan jok tengah yang dilipat. Begitu tiba di lokasi saksi D dan anak kandung Aulia dimasukkan ke dalam kamar lalu dikunci dari luar," jelas Nasriadi.
Setelah itu, rentetan aksi sadis dilakukan melibatkan langsung Aulia, dua eksekutor dan Geovanni Kelvin putra kandung Aulia atau anak tiri korban. Aulia meracuni suaminya dan Kelvin meracuni Dana. Kedua mayat ayah dan anak itu mereka bakar di Sukabumi.
Sebelum melakukan aksinya, Aulia membuat perencanaan yang sudah dilakukan sejak Juli. Sehari sebelum eksekusi, Aulia rapat dengan eksekutor untuk mematangkan rencana mereka di sebuah mal di Jakarta Selatan.
"Perencanannya dilakukan pada tanggal 22 (Agustus) di salah satu mal di Jakarta Selatan," ucap Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).
Rudy mengatakan rapat perencanaan itu melibatkan Aulia, Kelvin dan empat eksekutor antara lain Sugeng, Agus, Alva dan Rodi. Mereka merencanakan cara menghabisi nyawa Pupung dan Dana.
Strategi pembunuhan itu pun disepakati dengan cara memberi racun. Keesokan harinya atau pada Jumat (23/8) Aulia dan dua eksekutor datang ke rumah di Lebak Bulus.
"Yang terbunuh pertama kali adalah Edi Candra Purnama (Pupung). Tanggal 24 (Agustus) dini hari antara jam 01.00 sampai jam 03.00, anaknya Adi Pradana dibunuh," kata Rudy.
Sebetulnya Aulia berniat menyantet kedua korban. “Aulia pernah curhat dengan ibu itu (ART) untuk menggunakan paranormal," kata Nasriadi.
Keinginan itu dilakukan agar suaminya mau menjual rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk menutupi utang Rp 10 miliar ke bank.
Sebelumnya, jasad Edi Chandra Purnama (54) dan Muhamad Adi Pradana alias Dana(23) ditemukan hangus terbakar di dalam mobil di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (25/8). Pembunuhan Edi dan Dana didalangi oleh AK, yang merupakan istri atau ibu tiri mereka sendiri. *
"Eksekutor yang datang Rodi (suami asisten rumah tangga Aulia), Sugeng, Agus dan Alva. Eksekutor yang melakukan aksi hanya Sugeng dan Agus karena dalam perjalanan menuju kediaman korban, Alva tiba-tiba mengalami sakit menurut para tersangka seperti kesurupan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis (29/8) seperti dilansir detik.
Akhirnya Rodi bersama Alva batal ikut, mereka kembali ke hotel. Aulia bersama Sugeng dan Agus juga anaknya yang masih balita dan pengasuhnya menuju rumah korban di Lebak Bulus, Jaksel. Meski tidak ikut mengeksekusi, Rodi diketahui sebagai otak pembunuhan ini. Ia dan Aulia yang merancang beberapa skenario pembunuhan.
"Ada orang lagi ikut, mereka saksi salah satunya balita. Dua eksekutor bersembunyi di barisan kursi belakang. Mereka ditutupi oleh Aulia agar tidak kelihatan dengan jok tengah yang dilipat. Begitu tiba di lokasi saksi D dan anak kandung Aulia dimasukkan ke dalam kamar lalu dikunci dari luar," jelas Nasriadi.
Setelah itu, rentetan aksi sadis dilakukan melibatkan langsung Aulia, dua eksekutor dan Geovanni Kelvin putra kandung Aulia atau anak tiri korban. Aulia meracuni suaminya dan Kelvin meracuni Dana. Kedua mayat ayah dan anak itu mereka bakar di Sukabumi.
Sebelum melakukan aksinya, Aulia membuat perencanaan yang sudah dilakukan sejak Juli. Sehari sebelum eksekusi, Aulia rapat dengan eksekutor untuk mematangkan rencana mereka di sebuah mal di Jakarta Selatan.
"Perencanannya dilakukan pada tanggal 22 (Agustus) di salah satu mal di Jakarta Selatan," ucap Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).
Rudy mengatakan rapat perencanaan itu melibatkan Aulia, Kelvin dan empat eksekutor antara lain Sugeng, Agus, Alva dan Rodi. Mereka merencanakan cara menghabisi nyawa Pupung dan Dana.
Strategi pembunuhan itu pun disepakati dengan cara memberi racun. Keesokan harinya atau pada Jumat (23/8) Aulia dan dua eksekutor datang ke rumah di Lebak Bulus.
"Yang terbunuh pertama kali adalah Edi Candra Purnama (Pupung). Tanggal 24 (Agustus) dini hari antara jam 01.00 sampai jam 03.00, anaknya Adi Pradana dibunuh," kata Rudy.
Sebetulnya Aulia berniat menyantet kedua korban. “Aulia pernah curhat dengan ibu itu (ART) untuk menggunakan paranormal," kata Nasriadi.
Keinginan itu dilakukan agar suaminya mau menjual rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk menutupi utang Rp 10 miliar ke bank.
Sebelumnya, jasad Edi Chandra Purnama (54) dan Muhamad Adi Pradana alias Dana(23) ditemukan hangus terbakar di dalam mobil di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (25/8). Pembunuhan Edi dan Dana didalangi oleh AK, yang merupakan istri atau ibu tiri mereka sendiri. *
1
Komentar