China Dominasi 29 Persen Kunjungan Wisatawan
Dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir, Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung mencatat bahwa wisatawan asal China masih mendominasi kunjungan ke Bali.
MANGUPURA, NusaBali
Bahkan, wisatawan asal Tirai Bambu itu menyumbang 29 persen dari total keseluruhan wisman yang datang. Meski demikian, dominasinya kunjungan wisatawan China itu tidak berhasil mendongkrak total kunjungan yang nyaris sama dengan periode tahun sebelumnya.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Herry AY Sikado, menerangkan selama tujuh bulan berjalan di tahun 2019, sebanyak 3.534.010 wisatawan mancanegara tercatat memasuki Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Jumlah ini relatif sama dengan jumlah wisatawan mancanegara di periode yang sama di tahun 2018 lalu sebanyak 3.527.980.
Dengan perbandingan ini, tercatat hingga periode Januari - Juli 2019 ini, terdapat pertumbuhan wisatawan sebanyak 5.030 orang, atau tumbuh sebesar 0,1 persen. "Dalam pencatatan selama kurun waktu tujuh bulan di tahun ini, jumlah wisatawan mancanegara yang kami layani hampir sama dengan jumlah wisatawan di periode yang sama di tahun lalu. Meskipun demikian, secara khusus kami menyoroti jumlah pertumbuhan wisatawan di bulan Juli dibandingkan dengan bulan Juni," ungkapnya, Kamis (28/8) siang.
Dari total kunjungan wisatawan mancanegara selama tujuh bulan berjalan, wisatawan asal China masih menempati urutan teratas, dengan total 742.165 wisatawan, atau 29 persen dari total wisatawan. Menyusul di urutan kedua dan ketiga adalah wisatawan asal Australia dan India, masing-masing dengan jumlah 678.784 dan 223.381 wisatawan. Kedua negara ini menyumbang masing-masing 27 persen dan 9 persen dari keseluruhan porsi total kunjungan.
Lebih jauh dijelaskan Sikado, bahwa selama pencatatan sebulan penuh di bulan Juli 2019, jumlah wisatawan yang masuk ke Bali melalui jalur udara tercatat sebanyak 430.447 jiwa. Sedangkan untuk periode pencatatan di bulan Juni 2019, terdapat 399.305 wisatawan mancanegara yang terlayani. Dengan demikian, terdapat pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara di bulan Juli 2019 dibandingkan dengan bulan Juni 2019, yaitu sebesar 8 persen. "Sama seperti bulan Juni kemarin, pada bulan Juli ini jumlah kunjungan wisatawan dari Australia dengan jumlah 121.651 wisatawan, mengungguli wisatawan dari China yang sejumlah 112.766 wisatawan. Dari bulan Mei lalu, catatan ini terus dipertahankan oleh wisatawan Australia," jelasnya
Dia juga berharap, catatan khusus tentang kunjungan wisatawan dari Australia ini agar selalu konsisten. hal ini juga ditunjang oleh pembukaan rute baru. Dimana, pertengahan bulan Agustus ini maskapai Malindo Air telah resmi membuka rute penerbangan baru yang menghubungkan Sydney dengan Bali. Tentu hal tersebut berpotensi menjadi salah satu angin segar dalam peningkatan wisatawan Australia ke Bali.
Dengan adanya rute baru itu, dalam kurun 7 bulan ini, sudah ada 5 Maskapai internasional yang melakukan penerbangan langsung. "Selaku pengelola bandar udara, kami terus menerus bersinergi dengan berbagai instansi, baik sesama instansi komunitas bandar udara, ataupun dengan instansi lain sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Tentunya, upaya ini juga kami imbangi dengan peningkatan layanan kepada para pengguna jasa bandar udara," tutupnya.*dar
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Herry AY Sikado, menerangkan selama tujuh bulan berjalan di tahun 2019, sebanyak 3.534.010 wisatawan mancanegara tercatat memasuki Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Jumlah ini relatif sama dengan jumlah wisatawan mancanegara di periode yang sama di tahun 2018 lalu sebanyak 3.527.980.
Dengan perbandingan ini, tercatat hingga periode Januari - Juli 2019 ini, terdapat pertumbuhan wisatawan sebanyak 5.030 orang, atau tumbuh sebesar 0,1 persen. "Dalam pencatatan selama kurun waktu tujuh bulan di tahun ini, jumlah wisatawan mancanegara yang kami layani hampir sama dengan jumlah wisatawan di periode yang sama di tahun lalu. Meskipun demikian, secara khusus kami menyoroti jumlah pertumbuhan wisatawan di bulan Juli dibandingkan dengan bulan Juni," ungkapnya, Kamis (28/8) siang.
Dari total kunjungan wisatawan mancanegara selama tujuh bulan berjalan, wisatawan asal China masih menempati urutan teratas, dengan total 742.165 wisatawan, atau 29 persen dari total wisatawan. Menyusul di urutan kedua dan ketiga adalah wisatawan asal Australia dan India, masing-masing dengan jumlah 678.784 dan 223.381 wisatawan. Kedua negara ini menyumbang masing-masing 27 persen dan 9 persen dari keseluruhan porsi total kunjungan.
Lebih jauh dijelaskan Sikado, bahwa selama pencatatan sebulan penuh di bulan Juli 2019, jumlah wisatawan yang masuk ke Bali melalui jalur udara tercatat sebanyak 430.447 jiwa. Sedangkan untuk periode pencatatan di bulan Juni 2019, terdapat 399.305 wisatawan mancanegara yang terlayani. Dengan demikian, terdapat pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara di bulan Juli 2019 dibandingkan dengan bulan Juni 2019, yaitu sebesar 8 persen. "Sama seperti bulan Juni kemarin, pada bulan Juli ini jumlah kunjungan wisatawan dari Australia dengan jumlah 121.651 wisatawan, mengungguli wisatawan dari China yang sejumlah 112.766 wisatawan. Dari bulan Mei lalu, catatan ini terus dipertahankan oleh wisatawan Australia," jelasnya
Dia juga berharap, catatan khusus tentang kunjungan wisatawan dari Australia ini agar selalu konsisten. hal ini juga ditunjang oleh pembukaan rute baru. Dimana, pertengahan bulan Agustus ini maskapai Malindo Air telah resmi membuka rute penerbangan baru yang menghubungkan Sydney dengan Bali. Tentu hal tersebut berpotensi menjadi salah satu angin segar dalam peningkatan wisatawan Australia ke Bali.
Dengan adanya rute baru itu, dalam kurun 7 bulan ini, sudah ada 5 Maskapai internasional yang melakukan penerbangan langsung. "Selaku pengelola bandar udara, kami terus menerus bersinergi dengan berbagai instansi, baik sesama instansi komunitas bandar udara, ataupun dengan instansi lain sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Tentunya, upaya ini juga kami imbangi dengan peningkatan layanan kepada para pengguna jasa bandar udara," tutupnya.*dar
Komentar