Dua Kader Golkar ‘Dibajak’ Demokrat
Dua kader Golkar ‘dibajak’ masuk struktur kepengurusan DPD Demokrat Bali 2016-2021, yakni I Made Sudiana (mantan Calon Bupati Badung di Pilkada 2015) dan I Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles (mantan politisi Hanura yang sempat masuk Golkar saat kisruh dualisme kepengurusan).
Sudiana Dimasukkan ke Majelis Daerah, Pak Oles Diplot Menjadi Ketua Bappilu
DENPASAR, NusaBali
Made Sudiana direkrut masuk ke Majelis Daerah Partai Demokrat Bali, sementara Pak Oles sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemillu (Bappilu) DPD Demokrat Bali. Bocoran soal ‘dibajaknya’ Made Sudiana dan Pak Oles ini disampaikan langsung Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021 terpilih, I Made Mudarta, kepada NusaBali di Denpasar, Senin (27/6). "Pak Sudiana kita masukkan sebagai Wakil Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali,” ujar Mudarta.
Sejauh ini, belum ditentukan, siapa sesepuh partai yang akan menjadi Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali. Namun, jabatan tersebut kemungkinan besar akan kembali doipercayakan kepada I Gusti Bagus Alit Putra, Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali 2011-2016 yang mantan Ketua DPD Demokrat Bali 2006-2011.
Sebelum direkrut masuk struktur Partai Demokrat, Made Sudiana sebelumnya sudah sempat diusung menjadi Calon Bupati (Cabup) Badung ke Pilkada 2015. Kala itu, Sudiana diusung Demokrat bersama Gerindra. Sudiana berpasangan dengan Nyoman Sutrisno, politisi Demokrat yang menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung di pilkada 2015. Sayang, pasangan Sudiana-Sutrisno dipecundangi Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (diusung PDIP bersama Golkar-NasDem-Hanura).
Sudiana merupakan politisi senior Golkar asal Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Sebelum diusung Demokrat-Gerindra sebagai Cabup Badung ke Pilkada 2015, Sudiana sempat menjadi Wakil Bupati Badung 2014-2015 menggantikan Ketut Sudikerta (terpilih jadi Wakil Gubernur Bali) dengan status Pergantian Antar Waktu (PAW).
Sementara, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, dipasang sebagai Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali 2016-2021. Pak Oles naik menggantikan Nengah Tamba, Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali 2011-2016 yang kini menjabat Ketua Komisi III DPRD Bali. Nengah Tamba sendiri dialihkan menjadi salah satu dari 9 Wakil Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021. "Jabatan Ketua Bappilu sangat tepat bagi Pak Oles. Beliau orangnya banyak kolega, punya massa pendukung yang signifikan. Beliau sudah kita pastikan sebagai Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali," papar Mudarta.
Pak Oles sendiri merupakan politisi senior kelahiran Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, 9 Agustus 1951, yang dikenal sebagai pengusaha sukses. Pak Oles sempat berpindah-pindah partai. Awalnya, Pak Oles semoat menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2004 (kemudian mundur di tengah jalan), lalu menjadi anggota DPRD Bali 2009-2014 dari Hanura Dapil Buleleng. Saat itu, Pak Oles dipercaya menjadi Ketua Fraksi Gabungan Mandara Jaya DPRD Bali.
Selain itu, Pak Oles juga sempat menjabat sebagai Ketua DPD Hanura Bali 2010-2015. Jabatannya tersebut dipegang politisi kawakan berusia 65 tahun ini hingga 8 Agustus 2015, pasca Musda Hanura Bali yang digelar di Jakarta. Pak Oles digantikan I Made Sudarta sebagai Ketua DPD Hanura Bali 2015-2020.
Setelah lengser dari jabatan ketua DPD Hanura Bali, Pak Oles sempat mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia politik. Namun, saat etrjadi konflik dualisme ke-pengurusan Golkar, Pak Oles masuk menjadi fungionaris DPD I Golkar Bali pro Munas Ancol pimpinan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Kini, belum genap setahun di Golkar, politisi-pengusaha yang terkenal dengan produk obat Bokashi-nya ini direkrut menjadi Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali 2016-2021.
Ketika dikonfirmasi NusaBali per telepon terkait namanya masuk struktur kepengurusan DPD Demokrat Bali, Senin kemarin, Pak Oles mengaku belum lihat SK-nya. "Biarkan Pak Made Mudarta mengaturnya. Nanti saja kalau sudah SK-nya, baru saya komentar,” tandas Pak Oles.
Sementara itu, Made Sudiana mengakui dirinya memang ditawari Mudarta masuk ke-pengurusan Partai Demokrat. Sama saeperti Pak Oles, Sudiana juga mengaku belum mengantongi SK sebagai Wakil Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali. "Saya belum dapat SK-nya," ujar Sudiana yang juga mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung 2009-2014 saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.
Sudiana menyebutkan, dirinya memang sempat diajak bertemu oleh Mudarta untuk bicara kepengurusan DPD Demokrat Bali. "Saat penyusunan kepengurusan, saya diajak ketemu. Saya katakan, saya mau jeda dulu. Saya belum pastikan sikap," kenang Sudiana. 7 nat
DENPASAR, NusaBali
Made Sudiana direkrut masuk ke Majelis Daerah Partai Demokrat Bali, sementara Pak Oles sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemillu (Bappilu) DPD Demokrat Bali. Bocoran soal ‘dibajaknya’ Made Sudiana dan Pak Oles ini disampaikan langsung Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021 terpilih, I Made Mudarta, kepada NusaBali di Denpasar, Senin (27/6). "Pak Sudiana kita masukkan sebagai Wakil Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali,” ujar Mudarta.
Sejauh ini, belum ditentukan, siapa sesepuh partai yang akan menjadi Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali. Namun, jabatan tersebut kemungkinan besar akan kembali doipercayakan kepada I Gusti Bagus Alit Putra, Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali 2011-2016 yang mantan Ketua DPD Demokrat Bali 2006-2011.
Sebelum direkrut masuk struktur Partai Demokrat, Made Sudiana sebelumnya sudah sempat diusung menjadi Calon Bupati (Cabup) Badung ke Pilkada 2015. Kala itu, Sudiana diusung Demokrat bersama Gerindra. Sudiana berpasangan dengan Nyoman Sutrisno, politisi Demokrat yang menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung di pilkada 2015. Sayang, pasangan Sudiana-Sutrisno dipecundangi Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (diusung PDIP bersama Golkar-NasDem-Hanura).
Sudiana merupakan politisi senior Golkar asal Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Sebelum diusung Demokrat-Gerindra sebagai Cabup Badung ke Pilkada 2015, Sudiana sempat menjadi Wakil Bupati Badung 2014-2015 menggantikan Ketut Sudikerta (terpilih jadi Wakil Gubernur Bali) dengan status Pergantian Antar Waktu (PAW).
Sementara, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, dipasang sebagai Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali 2016-2021. Pak Oles naik menggantikan Nengah Tamba, Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali 2011-2016 yang kini menjabat Ketua Komisi III DPRD Bali. Nengah Tamba sendiri dialihkan menjadi salah satu dari 9 Wakil Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021. "Jabatan Ketua Bappilu sangat tepat bagi Pak Oles. Beliau orangnya banyak kolega, punya massa pendukung yang signifikan. Beliau sudah kita pastikan sebagai Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali," papar Mudarta.
Pak Oles sendiri merupakan politisi senior kelahiran Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, 9 Agustus 1951, yang dikenal sebagai pengusaha sukses. Pak Oles sempat berpindah-pindah partai. Awalnya, Pak Oles semoat menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2004 (kemudian mundur di tengah jalan), lalu menjadi anggota DPRD Bali 2009-2014 dari Hanura Dapil Buleleng. Saat itu, Pak Oles dipercaya menjadi Ketua Fraksi Gabungan Mandara Jaya DPRD Bali.
Selain itu, Pak Oles juga sempat menjabat sebagai Ketua DPD Hanura Bali 2010-2015. Jabatannya tersebut dipegang politisi kawakan berusia 65 tahun ini hingga 8 Agustus 2015, pasca Musda Hanura Bali yang digelar di Jakarta. Pak Oles digantikan I Made Sudarta sebagai Ketua DPD Hanura Bali 2015-2020.
Setelah lengser dari jabatan ketua DPD Hanura Bali, Pak Oles sempat mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia politik. Namun, saat etrjadi konflik dualisme ke-pengurusan Golkar, Pak Oles masuk menjadi fungionaris DPD I Golkar Bali pro Munas Ancol pimpinan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Kini, belum genap setahun di Golkar, politisi-pengusaha yang terkenal dengan produk obat Bokashi-nya ini direkrut menjadi Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali 2016-2021.
Ketika dikonfirmasi NusaBali per telepon terkait namanya masuk struktur kepengurusan DPD Demokrat Bali, Senin kemarin, Pak Oles mengaku belum lihat SK-nya. "Biarkan Pak Made Mudarta mengaturnya. Nanti saja kalau sudah SK-nya, baru saya komentar,” tandas Pak Oles.
Sementara itu, Made Sudiana mengakui dirinya memang ditawari Mudarta masuk ke-pengurusan Partai Demokrat. Sama saeperti Pak Oles, Sudiana juga mengaku belum mengantongi SK sebagai Wakil Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali. "Saya belum dapat SK-nya," ujar Sudiana yang juga mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung 2009-2014 saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.
Sudiana menyebutkan, dirinya memang sempat diajak bertemu oleh Mudarta untuk bicara kepengurusan DPD Demokrat Bali. "Saat penyusunan kepengurusan, saya diajak ketemu. Saya katakan, saya mau jeda dulu. Saya belum pastikan sikap," kenang Sudiana. 7 nat
Komentar