Bupati Eka Perjuangkan Sugih Petani
Kolaborasikan Pertanian-Teknologi
Untuk mempertahanakan lumbung berasnya Tabanan, Bupati Eka Wiryastuti ajak petani untuk sugih.
TABANAN, NusaBali
Salah satu caranya mengkolaborasikan sektor pertanian dengan teknologi, melakukan uji coba Penanaman Padi Demfarm Penggunaan Pupuk ‘Green Fertilizer’ di Subak Gunggungan, Desa Sesandan, Tabanan. Dan jika hasilnya memuaskan maka pupuk tersebut akan disubsidikan di tahun 2020.
Bupati Eka mengatakan pupuk yang diuji coba di Subak Gunggungan seluas 20 are tersebut karena hasilnya sudah terbukti dimana produksi gabah meningkat. Maka dari itu karena Tabanan sebagai lumbung berasnya Bali petani akan diajak sugih. "Di Badung sudah diuji coba hasilnya bagus," ujarnya, Rabu (28/8).
Menurutnya, pengembangan pupuk tersebut akan meluas di Kecamatan Tabanan. Tidak hanya di padi tetapi di sektor perkebunan seperti buah dan sayuran akan dicoba mengingat kwalitas penggunakan pupuk tersebut hasilnya bagus. "Jadi langkah ini kita memaksa petani untuk kaya," katanya.
Oleh karena itu, Srikandi asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Tabanan tersebut berharap dengan adanya Green Fertilizer ini, bisa menigkatkan produksi panen petani. Yang awalnya mungkin1 hektar bisa menghasilkan 4 ton, 6 ton padi, dengan adanya sistem ini bisa menghasilkan 10 sampai 12 ton dan hasil berasnya adalah beras premium bukan beras biasa, jadi memiliki nilai ekonomi yang tinggi. “Harapan kita, dengan adanya Green Fertilizer ini, produksi padi petani meningkat, sehingga petani menjadi sugih (kaya),” tutur Bupati Eka.
Bahkan jika uji coba ini berhasil dimana November mendatang panen, pupuk tersebut akan disubsidikan di petani tahun 2020 lewat anggaran induk. "Akan disubsidi ringankan petani, toh juga dia (petani) beli pupuk kan, cuma jangan diberatkan. Beban beratnya kita ambil, nanti kita lihat dulu subsidinya berapa, kemampuan petani berapa tetap survai dulu. Kita lihat dulu nanti hasilnya," beber Bupati Eka.
Owner Green Fertilizer Al Imran mengatakan pupuk tersebut bisa tingkatkan produksi 40 - 50 persen. Karena didalam pupuk tersebut terkandung unsur makro dan mikro. Bahkan pupuk ini bisa juga digunakan ke sektor perkebunan dan peternakan sebab 80 persen bahan baku dari pupuk ini terbuat dari makanan. "Selain itu pupuk ini juga bisa bermanfaat sebagai pembenahan tanah," tegasnya.
Selain petani, di sektor peternakan Bupati Eka telah menyerahkan 100 ekor bibit kambing unggulan, yakni kambing boerka kepada kelompok tani ternak yang ada di Desa Sanda, yang bertujuan untuk menjadikan Tabanan sebagai pemasok kambing terbesar di Bali, bahkan di Indonesia. *des
Bupati Eka mengatakan pupuk yang diuji coba di Subak Gunggungan seluas 20 are tersebut karena hasilnya sudah terbukti dimana produksi gabah meningkat. Maka dari itu karena Tabanan sebagai lumbung berasnya Bali petani akan diajak sugih. "Di Badung sudah diuji coba hasilnya bagus," ujarnya, Rabu (28/8).
Menurutnya, pengembangan pupuk tersebut akan meluas di Kecamatan Tabanan. Tidak hanya di padi tetapi di sektor perkebunan seperti buah dan sayuran akan dicoba mengingat kwalitas penggunakan pupuk tersebut hasilnya bagus. "Jadi langkah ini kita memaksa petani untuk kaya," katanya.
Oleh karena itu, Srikandi asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Tabanan tersebut berharap dengan adanya Green Fertilizer ini, bisa menigkatkan produksi panen petani. Yang awalnya mungkin1 hektar bisa menghasilkan 4 ton, 6 ton padi, dengan adanya sistem ini bisa menghasilkan 10 sampai 12 ton dan hasil berasnya adalah beras premium bukan beras biasa, jadi memiliki nilai ekonomi yang tinggi. “Harapan kita, dengan adanya Green Fertilizer ini, produksi padi petani meningkat, sehingga petani menjadi sugih (kaya),” tutur Bupati Eka.
Bahkan jika uji coba ini berhasil dimana November mendatang panen, pupuk tersebut akan disubsidikan di petani tahun 2020 lewat anggaran induk. "Akan disubsidi ringankan petani, toh juga dia (petani) beli pupuk kan, cuma jangan diberatkan. Beban beratnya kita ambil, nanti kita lihat dulu subsidinya berapa, kemampuan petani berapa tetap survai dulu. Kita lihat dulu nanti hasilnya," beber Bupati Eka.
Owner Green Fertilizer Al Imran mengatakan pupuk tersebut bisa tingkatkan produksi 40 - 50 persen. Karena didalam pupuk tersebut terkandung unsur makro dan mikro. Bahkan pupuk ini bisa juga digunakan ke sektor perkebunan dan peternakan sebab 80 persen bahan baku dari pupuk ini terbuat dari makanan. "Selain itu pupuk ini juga bisa bermanfaat sebagai pembenahan tanah," tegasnya.
Selain petani, di sektor peternakan Bupati Eka telah menyerahkan 100 ekor bibit kambing unggulan, yakni kambing boerka kepada kelompok tani ternak yang ada di Desa Sanda, yang bertujuan untuk menjadikan Tabanan sebagai pemasok kambing terbesar di Bali, bahkan di Indonesia. *des
Komentar