Golkar Mainkan (Bola) Reklamasi Teluk Benoa
Fraksi Golkar DPRD Bali mulai mainkan ‘bola’ Reklamasi Teluk Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
DENPASAR, NusaBali
Mereka mendesak Gubernur Made Mangku Pastika untuk membuka secara terang benderang masalah Reklamasi Teluk Benoa dari awal sampai akhir.
Desakan tersebut disampaikan juru bicara Fraksi Golkar DPRD Bali, Ida Gede Komang Kresna Budi, saat Sidang Paripurna yang dihadiri Gubernur Pastika di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (27/6). "Berkenaan dengan dengan pro dan kontra reklamasi yang berkembang di masyarakat, Fraksi Golkar DPRD Bali memberikan apresiasi atas kesediaan Saudara Gubernur supaya membuka informasi reklamasi. Siapa yang di belakang usulan reklamasi tersebut, supaya dibuka secara terang benderang," tandas Kresna Budi yang membuat suasana sidang paripurna sedikit tegang.
Seusai sidang paripurna kemarin, Kresna Budi menegaskan bahwa apa yang disampaikan adalah atas nama Fraksi Golkar DPRD Bali. "Saya hanya menyampaikan sebagai juru bicara fraksi saja. Ini hasil dari rapat fraksi dan menjadi sikap dalam pandangan umum fraksi," ujar politisi Golkar asal Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng ini.
Desakan dari Golkar untuk Gubernur Bali yang disampaikan melalui Kresna Budi ini tidaklah main-main. Ini sikap resmi Fraksi Golkar atas pro dan kontra masalah Reklamasi Teluk Benoa. Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, Wayan Gunawan, juga menegaskan masalah Reklamasi Teluk Benoa dimasukkan dalam pandangan umum fraksinya, karena ini persoalan serius. "Kita putuskan untuk memasukkan masalah Reklamasi Teluk Benoa dalam pandangan umum Fraksi Golkar, supaya semuanya jelas dan terang benderang," ujar Gunawan seusai sidang paripurna, Senin kemarin.
Politisi senior Golkar asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli ini menegaskan, yang dimaksud Fraksi Golkar DPRD Bali ‘membuka masalah Reklamasi Teluk Benoa secara terang benderang’ adalah proses lahirnya wacana Reklamasi Teluk Benoa itu sendiri. "Harus diungkap dari awal kajian, pencetus, dan siapa yang berperan. Kita berharap ini dibuka Gubernur Pastika secara terang benderang. Ini sikap Fraksi Golkar," tandas Gunawan yang baru kembali terpilih menjadi Ketua DPD II Golkar Bangli 2016-2021 (periode keempat).
Gunawan menambahkan, Fraksi Golkar DPRD Bali bukannya memainkan bola panas secara politik terkait masalah reklamasi. "Bukan politis, yang jelas kami ingin eksekutif dalam hal ini Gubernur Bali membuka semua prosesnya dari awal sampai akhir. Ya, supaya rakyat Bali paham. Tidak jadi masalah ada pro dan kontra," tegas Gunawan.
Sementara itu, Gubernur Pastika yang dikonfirmasi NusaBali terpisah terkait desakan Fraksi Golkar DPRD Bali supaya membuka terang benderang masalah Reklamasi Teluk Benoa, enggan berkomentar. "Ah, ngae-ngae gen (buat-buat aja)," elak Pastika. Menurut Pastika, tanpa dibuka pun, nantinya masalah Reklamasi Teluk Benoa akan terbuka dengan sendirinya."Nanti juga akan terbuka dengan sendirinya itu...," tegas Gubernur asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.
Sebelumnya, dalam Sidang Paripurna di Gedung Dewan beberapa waktu lalu, Gubernur Pastika sempat bersitegang dengan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Denpasar, AA Ngurah Adhi Ardhana. Ketegangan kala itu dipicu oleh interupsi Adhi Ardhana atas dugaan pemukulan aktivis penolak reklamasi saat kehadiran Presiden Jokowi di arena pawai budaya pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVIII 2016 lalu. Saat itu, Pastika balik meminta Adhi Ardhana untuk menanyakan masalah Reklamasi Teluk Benoa ke pusat. 7 nat
Mereka mendesak Gubernur Made Mangku Pastika untuk membuka secara terang benderang masalah Reklamasi Teluk Benoa dari awal sampai akhir.
Desakan tersebut disampaikan juru bicara Fraksi Golkar DPRD Bali, Ida Gede Komang Kresna Budi, saat Sidang Paripurna yang dihadiri Gubernur Pastika di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (27/6). "Berkenaan dengan dengan pro dan kontra reklamasi yang berkembang di masyarakat, Fraksi Golkar DPRD Bali memberikan apresiasi atas kesediaan Saudara Gubernur supaya membuka informasi reklamasi. Siapa yang di belakang usulan reklamasi tersebut, supaya dibuka secara terang benderang," tandas Kresna Budi yang membuat suasana sidang paripurna sedikit tegang.
Seusai sidang paripurna kemarin, Kresna Budi menegaskan bahwa apa yang disampaikan adalah atas nama Fraksi Golkar DPRD Bali. "Saya hanya menyampaikan sebagai juru bicara fraksi saja. Ini hasil dari rapat fraksi dan menjadi sikap dalam pandangan umum fraksi," ujar politisi Golkar asal Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng ini.
Desakan dari Golkar untuk Gubernur Bali yang disampaikan melalui Kresna Budi ini tidaklah main-main. Ini sikap resmi Fraksi Golkar atas pro dan kontra masalah Reklamasi Teluk Benoa. Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, Wayan Gunawan, juga menegaskan masalah Reklamasi Teluk Benoa dimasukkan dalam pandangan umum fraksinya, karena ini persoalan serius. "Kita putuskan untuk memasukkan masalah Reklamasi Teluk Benoa dalam pandangan umum Fraksi Golkar, supaya semuanya jelas dan terang benderang," ujar Gunawan seusai sidang paripurna, Senin kemarin.
Politisi senior Golkar asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli ini menegaskan, yang dimaksud Fraksi Golkar DPRD Bali ‘membuka masalah Reklamasi Teluk Benoa secara terang benderang’ adalah proses lahirnya wacana Reklamasi Teluk Benoa itu sendiri. "Harus diungkap dari awal kajian, pencetus, dan siapa yang berperan. Kita berharap ini dibuka Gubernur Pastika secara terang benderang. Ini sikap Fraksi Golkar," tandas Gunawan yang baru kembali terpilih menjadi Ketua DPD II Golkar Bangli 2016-2021 (periode keempat).
Gunawan menambahkan, Fraksi Golkar DPRD Bali bukannya memainkan bola panas secara politik terkait masalah reklamasi. "Bukan politis, yang jelas kami ingin eksekutif dalam hal ini Gubernur Bali membuka semua prosesnya dari awal sampai akhir. Ya, supaya rakyat Bali paham. Tidak jadi masalah ada pro dan kontra," tegas Gunawan.
Sementara itu, Gubernur Pastika yang dikonfirmasi NusaBali terpisah terkait desakan Fraksi Golkar DPRD Bali supaya membuka terang benderang masalah Reklamasi Teluk Benoa, enggan berkomentar. "Ah, ngae-ngae gen (buat-buat aja)," elak Pastika. Menurut Pastika, tanpa dibuka pun, nantinya masalah Reklamasi Teluk Benoa akan terbuka dengan sendirinya."Nanti juga akan terbuka dengan sendirinya itu...," tegas Gubernur asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.
Sebelumnya, dalam Sidang Paripurna di Gedung Dewan beberapa waktu lalu, Gubernur Pastika sempat bersitegang dengan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Denpasar, AA Ngurah Adhi Ardhana. Ketegangan kala itu dipicu oleh interupsi Adhi Ardhana atas dugaan pemukulan aktivis penolak reklamasi saat kehadiran Presiden Jokowi di arena pawai budaya pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVIII 2016 lalu. Saat itu, Pastika balik meminta Adhi Ardhana untuk menanyakan masalah Reklamasi Teluk Benoa ke pusat. 7 nat
Komentar