Duo Srikandi Kembali Jadi Wakil Ketua DPRD Tabanan
Dua Srikandi Politik, Ni Made Meliani, 56, dan Ni Nengah Sri Labantari, 50, kembali dipercaya partainya menduduki jabatan Ketua DPRD Tabanan 2019, sebagaimana periode sebelumnya.
TABANAN, NusaBali
Made Meliani jadi Wakil Ketua DPRD Tabanan dari Fraksi Golkar, sementara Nenga Sri Labantari adalah Wakil Ketua Dewan dari Gerindra. Made Meliani kini sah menjabat Wakil Ketua DPRD Tabanan 2019-2024, setelah keluar SK penetapan dari DPP Golkar, 28 Agustus 2019 lalu. Selain menetapkan Made Meliani sebagai Wakil Ketua Dewan, DPP Golkar juga tetapkan Made Asta Dharma menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan hasil Pileg 2019.
"SK dari DPP Golkar yang menugaskan saya sebagai Wakil Ketua DPRD Tabanan sudah keluar tertanggal 28 Agustus 2019," ungkap Made Meliani di Tabanan, Jumat (30/8). "Ya, benar Bu Meliani ditetapkan menjadi Wakil Ketua Dewan. Sedangkan tiyang ditetapkan menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan,” sambung Made Asta Dharma kemarin.
Made Meliani merupakan Srikandi Politik asal Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan kelahiran 10 Agustus 1963 yang kini menjabat Bendahara DPD II Golkar Tabanan. Meliani adalah politisi paling berpengalaman di antara 5 kader Golkar yang lolos ke DPRD Tabanan hasil Pileg 2019.
Meliani sudah empat periode secara beruntun lolos ke DPRD Tabanan. Dalam Pileg 2019, Meliani lolos ke DPRD Tabanan 2019-2024 dari Dapil I (Kecamatan Tabanan-Kerambitan) dengan perolehan 4.430 suara.
Bagi Meliani, ini untuk kedua kalinya dipercaya menjabat Wakil Ketau DPRD Tabanan dari Fraksi Golkar. Meliani sebelumnya dilantik menjadi Wakil Ketua DPRD Tabanan 2017-2019 melalui rapat paripurna isti-mewa di Gedung Dewan, 9 Juni 2017 lalu. Kala itu, dia naik menggan-tikan Wayan Gindera.
Sebelum dilantik menjadi Wakil Ketua DPRD Tabanan 2017-2019, Meliani sempat 2,5 tahun sabar menunggu. Meliani yang kala itu menjabat Sekretaris DPD II Golkar Tabanan, awalnya hanya kebagian job sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019. Sedangkan Wayan Gindera, yang berstatus new comer di Dewan, justru mendapat job strategis sebagai Wakil Ketua DPRD Tabanan.
Bahkan, Meliani nyaris tidak kebagian jabatan apa pun di DPRD Tabanan hasil Pileg 2014. Pasalnya, kader yang awalnya direkomendasi menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019 adalah Made Sutaya. Pada akhirnya, sebagai bagian upaya mendinginkan suasana, Made Sutaya turun kelas menjadi Sekretaris Fraksi, semenara Meliani kembalikan jadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan sebagaimana jabatan periode 2009-2014 lalu.
Made Meliani mengucapkan terimakasih kepada Golkar yang kembali memberikan kepercayaan menjabat Wakil Ketua DPRD Tabanan 2019-2024. Meliani berjanji akan mempertanggungjawabkan kepercayaan tersebut. "Saya juga bersyukur karena kita di internal Fraksi Golkar sudah tidak ada masalah lagi, semua akur-akur. Kondisi ini yang menyokong saya kian bersemangat mengemban jabatan Wakil Ketua Dewan,” papar Meliani kepada NusaBali, Jumat kemarin.
Sementara itu, Nengah Sri Labantari juga kembali dipercaya Gerindra sebagai Wakil Ketua DPRD Tabanan 2019-2024. Jabatan ini sebelumnya dipegang penuh Sri Labantari saat menjadi Wakil Ketua DPRD Tabanan 2014-2019 dari Fraksi Gerindra.
Sri Labantari merupakan Srikandi Politik kelahiran 7 April 1969 yakni kini menjabat Ketua DPC Gerindra Tabanan. Dalam Pileg 2019, politisi Gerindra asal Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan ini lolos lagi ke kursi legislatif dengan perolehan 1.834 suara. Ini anjlok dibanding hasil Pileg 2014, ketika Sri Labantari unuk kali pertama lolos ke DPRD Tabanan 2014-2019 dengan perolehan 3.363 suara.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Sri Labantari lolos ke kursi legislatif bersama 2 kader Gerindra lainnya, yakni I Wayan Wiryadana dan I Putu Gede Juliastrawan. Tiga anggota dari Gerindra ini sebetulnya bisa membentuk fraksi tersendiri. Namun, mereka putuskan masuk Fraksi PDIP DPRD Tabanan. PDIP sendiri memiliki 28 kursi legislatif, sehingga Fraksi PDIP menjadi super gemuk dengan kekuatan 31 kursi parlemen, dengan bergabungnya Gerindra.
Sedangkan NasDem (ounya 2 kursi) dan Demokrat (punya 1 kursi) membentuk Fraksi Gabungan Nasional Demokrat DPRD Tabanan 2019-2024. Kendati masuk Fraksi PDIP, Gerindra yang memiliki 3 kursi berhak atas jatah jabatan Wakil Ketua Dewan. Jabatan itu kembali dipercayakan kepada Sri Labantari.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin, Sri Labantari menyatakan berterima kasih kepada DPP Gerindra dan DPD Gerindra Bali, yang kembali mempercayakan jabatan Wakil Ketua Dewan untuk dirinya. "Terimakasih kepada induk partai,” tegas ibu 4 anak dari pernikahannya dengan I Ketut Carma ini.
Sementara itu, DPRD Tabanan telah menggelar rapat paripurna internal untuk penetapan Pimpinan Dewan 2019-2024 definitif, di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan, Jumat kemarin. Pimpinan Ketua Dewan di bawah ketua I Made Dirga (dari Fraksi Gerindra) ini tinggal menunggu surat peresmian dari Gubermur Bali dan dilantik, Rabu (4/9) depan. *des
"SK dari DPP Golkar yang menugaskan saya sebagai Wakil Ketua DPRD Tabanan sudah keluar tertanggal 28 Agustus 2019," ungkap Made Meliani di Tabanan, Jumat (30/8). "Ya, benar Bu Meliani ditetapkan menjadi Wakil Ketua Dewan. Sedangkan tiyang ditetapkan menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan,” sambung Made Asta Dharma kemarin.
Made Meliani merupakan Srikandi Politik asal Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan kelahiran 10 Agustus 1963 yang kini menjabat Bendahara DPD II Golkar Tabanan. Meliani adalah politisi paling berpengalaman di antara 5 kader Golkar yang lolos ke DPRD Tabanan hasil Pileg 2019.
Meliani sudah empat periode secara beruntun lolos ke DPRD Tabanan. Dalam Pileg 2019, Meliani lolos ke DPRD Tabanan 2019-2024 dari Dapil I (Kecamatan Tabanan-Kerambitan) dengan perolehan 4.430 suara.
Bagi Meliani, ini untuk kedua kalinya dipercaya menjabat Wakil Ketau DPRD Tabanan dari Fraksi Golkar. Meliani sebelumnya dilantik menjadi Wakil Ketua DPRD Tabanan 2017-2019 melalui rapat paripurna isti-mewa di Gedung Dewan, 9 Juni 2017 lalu. Kala itu, dia naik menggan-tikan Wayan Gindera.
Sebelum dilantik menjadi Wakil Ketua DPRD Tabanan 2017-2019, Meliani sempat 2,5 tahun sabar menunggu. Meliani yang kala itu menjabat Sekretaris DPD II Golkar Tabanan, awalnya hanya kebagian job sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019. Sedangkan Wayan Gindera, yang berstatus new comer di Dewan, justru mendapat job strategis sebagai Wakil Ketua DPRD Tabanan.
Bahkan, Meliani nyaris tidak kebagian jabatan apa pun di DPRD Tabanan hasil Pileg 2014. Pasalnya, kader yang awalnya direkomendasi menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019 adalah Made Sutaya. Pada akhirnya, sebagai bagian upaya mendinginkan suasana, Made Sutaya turun kelas menjadi Sekretaris Fraksi, semenara Meliani kembalikan jadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan sebagaimana jabatan periode 2009-2014 lalu.
Made Meliani mengucapkan terimakasih kepada Golkar yang kembali memberikan kepercayaan menjabat Wakil Ketua DPRD Tabanan 2019-2024. Meliani berjanji akan mempertanggungjawabkan kepercayaan tersebut. "Saya juga bersyukur karena kita di internal Fraksi Golkar sudah tidak ada masalah lagi, semua akur-akur. Kondisi ini yang menyokong saya kian bersemangat mengemban jabatan Wakil Ketua Dewan,” papar Meliani kepada NusaBali, Jumat kemarin.
Sementara itu, Nengah Sri Labantari juga kembali dipercaya Gerindra sebagai Wakil Ketua DPRD Tabanan 2019-2024. Jabatan ini sebelumnya dipegang penuh Sri Labantari saat menjadi Wakil Ketua DPRD Tabanan 2014-2019 dari Fraksi Gerindra.
Sri Labantari merupakan Srikandi Politik kelahiran 7 April 1969 yakni kini menjabat Ketua DPC Gerindra Tabanan. Dalam Pileg 2019, politisi Gerindra asal Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan ini lolos lagi ke kursi legislatif dengan perolehan 1.834 suara. Ini anjlok dibanding hasil Pileg 2014, ketika Sri Labantari unuk kali pertama lolos ke DPRD Tabanan 2014-2019 dengan perolehan 3.363 suara.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Sri Labantari lolos ke kursi legislatif bersama 2 kader Gerindra lainnya, yakni I Wayan Wiryadana dan I Putu Gede Juliastrawan. Tiga anggota dari Gerindra ini sebetulnya bisa membentuk fraksi tersendiri. Namun, mereka putuskan masuk Fraksi PDIP DPRD Tabanan. PDIP sendiri memiliki 28 kursi legislatif, sehingga Fraksi PDIP menjadi super gemuk dengan kekuatan 31 kursi parlemen, dengan bergabungnya Gerindra.
Sedangkan NasDem (ounya 2 kursi) dan Demokrat (punya 1 kursi) membentuk Fraksi Gabungan Nasional Demokrat DPRD Tabanan 2019-2024. Kendati masuk Fraksi PDIP, Gerindra yang memiliki 3 kursi berhak atas jatah jabatan Wakil Ketua Dewan. Jabatan itu kembali dipercayakan kepada Sri Labantari.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin, Sri Labantari menyatakan berterima kasih kepada DPP Gerindra dan DPD Gerindra Bali, yang kembali mempercayakan jabatan Wakil Ketua Dewan untuk dirinya. "Terimakasih kepada induk partai,” tegas ibu 4 anak dari pernikahannya dengan I Ketut Carma ini.
Sementara itu, DPRD Tabanan telah menggelar rapat paripurna internal untuk penetapan Pimpinan Dewan 2019-2024 definitif, di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan, Jumat kemarin. Pimpinan Ketua Dewan di bawah ketua I Made Dirga (dari Fraksi Gerindra) ini tinggal menunggu surat peresmian dari Gubermur Bali dan dilantik, Rabu (4/9) depan. *des
1
Komentar