Sabet Empat Emas di Singapura
Dua pedansa PON Bali, Archisya Anandari Wandhira dan I Wayan Satria Wibawa berhasil meraih hasil maksimal dalam kejuaraan internasional bertajuk Grandprix Singapura Open 2016 yang berakhir Senin (27/6).
Pedansa Chisya-Satria
DENPASAR, NusaBali
Dari enam katagori nomor yang diikuti semuanya berhasil meraih medali. Empat medali emas dan dua medali perunggu. "Dari semua nomor yang diikuti itu tidak ada lepas medalinya. Empat medali emas, dan dua medali perunggu. Dan, itu sebagai bukti bahwa pedansa Bali kembali mampu berprestasi di tingkat internasional," ujar Ketua Umum Pengprov IODI Bali, Made Suparmi, saat dikonfirmasi Selasa (28/6).
Menurut Suparmi, ini sebagai eksistensi mampu mempertahankan prestasi sebelumnya di Malaysia secara beruntun. Padahal, di Singapura, dua pedansa Bali itu bertarung naik satu level ke atasnya. Namun, lagi-lagi mampu menyabet medali di Kelompok Umur (KU-17). Dengan bermain di enam kategori mengikuti nomor Pre Am, Ballroom Standard Walz, Tango Solo, Quikstep. Dan untuk latinnya di Cha cha, Jive dan Rumba. "Ini adalah ajang uji coba, jadi dengan hasil sebelumnya mereka memperoleh 5 emas di kelas begginer dan untuk Singapura kita naik kelas di kelas novice dan pre am, namun emas kembali berhasil dipersembahkan," beber Suparmi.
Dengan prestasi ini, dia merasa bangga, namun tidak berpuas diri. Sebab, atlet Indonesia yang akan dilawan nanti di PON sedikit yang ikut di event tersebut. Sehingga, tolak ukur kekuatan lawan nanti saat kejuaraan internasional di Lombok, NTB dan akan dijadikan ajang try out buat atlet PON. Mengingat, seluruh pedansa Indonesia akan ambil bagian di kejuaraan tersebut. "Kami mohon doa restunya untuk cabor dancesport saat di Lombok nanti bisa memberikan prestasi terbaiknya untuk atlet dancesport Bali. Dan tentu saja event tertinggi dan bergengsi adalah PON. Kami ingin memberikan prestasi terbaik dan menyumbangkan medali pada PON Jabar bulan September yang akan datang," terang Suparmi.
Pelatih Vovinam Indonesia itu menambahkan, emas diraih di kelas Novice B, Pre Am, Solo Walz dan di katagori Quikstep. Sementara untuk medali perunggu diraih di nomor Novice A, dan katagori Rising Star. "Kami sangat apresiasi prestasi Archisya Anandari Wandhira dan I Wayan Satria Wibawa. Apalagi, jaraknya berdekatan antara kejuaraan di Malaysia beruntun dua kali. Dan, di Singapura. Mudah-mudahan ada korelasi positif nanti di PON Jabar," harapnya. 7 dek
DENPASAR, NusaBali
Dari enam katagori nomor yang diikuti semuanya berhasil meraih medali. Empat medali emas dan dua medali perunggu. "Dari semua nomor yang diikuti itu tidak ada lepas medalinya. Empat medali emas, dan dua medali perunggu. Dan, itu sebagai bukti bahwa pedansa Bali kembali mampu berprestasi di tingkat internasional," ujar Ketua Umum Pengprov IODI Bali, Made Suparmi, saat dikonfirmasi Selasa (28/6).
Menurut Suparmi, ini sebagai eksistensi mampu mempertahankan prestasi sebelumnya di Malaysia secara beruntun. Padahal, di Singapura, dua pedansa Bali itu bertarung naik satu level ke atasnya. Namun, lagi-lagi mampu menyabet medali di Kelompok Umur (KU-17). Dengan bermain di enam kategori mengikuti nomor Pre Am, Ballroom Standard Walz, Tango Solo, Quikstep. Dan untuk latinnya di Cha cha, Jive dan Rumba. "Ini adalah ajang uji coba, jadi dengan hasil sebelumnya mereka memperoleh 5 emas di kelas begginer dan untuk Singapura kita naik kelas di kelas novice dan pre am, namun emas kembali berhasil dipersembahkan," beber Suparmi.
Dengan prestasi ini, dia merasa bangga, namun tidak berpuas diri. Sebab, atlet Indonesia yang akan dilawan nanti di PON sedikit yang ikut di event tersebut. Sehingga, tolak ukur kekuatan lawan nanti saat kejuaraan internasional di Lombok, NTB dan akan dijadikan ajang try out buat atlet PON. Mengingat, seluruh pedansa Indonesia akan ambil bagian di kejuaraan tersebut. "Kami mohon doa restunya untuk cabor dancesport saat di Lombok nanti bisa memberikan prestasi terbaiknya untuk atlet dancesport Bali. Dan tentu saja event tertinggi dan bergengsi adalah PON. Kami ingin memberikan prestasi terbaik dan menyumbangkan medali pada PON Jabar bulan September yang akan datang," terang Suparmi.
Pelatih Vovinam Indonesia itu menambahkan, emas diraih di kelas Novice B, Pre Am, Solo Walz dan di katagori Quikstep. Sementara untuk medali perunggu diraih di nomor Novice A, dan katagori Rising Star. "Kami sangat apresiasi prestasi Archisya Anandari Wandhira dan I Wayan Satria Wibawa. Apalagi, jaraknya berdekatan antara kejuaraan di Malaysia beruntun dua kali. Dan, di Singapura. Mudah-mudahan ada korelasi positif nanti di PON Jabar," harapnya. 7 dek
Komentar