BPBD Bali Tetap Siapkan Relokasi TPS
Gunung Agung Mulai 'Bersahabat'
Meskipun Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem saat ini mulai ‘bersahabat’ dengan intensitas erupsi yang menurun, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali tetap siaga.
DENPASAR, NusaBali
Untuk rencana relokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada Tahun 2020 di Kabupaten Karangasem tetap akan dilaksanakan oleh BPBD Bali.
Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin di Denpasar, Minggu (1/9) kemarin mengatakan, sesuai dengan pemetaan kebencanaan terkait dengan aktivitas Gunung Agung, sebanyak 28 desa di sekitar Gunung Agung memiliki kerawanan ketika erupsi besar terjadi. “Dari 78 desa di Kabupaten Karangasem sebanyak 28 desa di lingkar Gunung Agung adalah kawasan rawan bencana ketika terjadi erupsi besar. Kami tidak mau ambil risiko,” ujar Rentin.
Hasil koordinasi dengan KPU Bali dan jajaran stakeholder di Karangasem, relokasi akan tetap disiapkan untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat menggunakan hak pilihnya di Pilkada 2020. “Jadi kami tetap siapkan relokasi TPS di 28 desa di kawasan Gunung Agung. Karena alam tidak bisa diprediksi,” ujar Rentin.
Dikatakan Rentin, saat ini Gunung Agung terlihat bersahabat. Kondisi ini dilihat dari pengamatan rutin dengan intensitas erupsi yang sudah jarang. “Meskipun kondisinya landai dan bersahabat kami tak mau gegabah memutuskan bahwa sudah aman. Soal status kita tetap komunikasi dengan pihak vulkanologi pusat. Karena itu kewenangan pihak vulkanologi. Untuk pelaksanaan Pilkada Karangasem 2020 nanti strategi penyelamatan kita harus lakukan terutama radius 4 kilometer. Kesiapan atas kondisi terburuk kita lakukan supaya perhelatan demokrasi di Pilkada 2020 berjalan lancar, masyarakat bisa menggunakan hak pilih dengan aman, tertib dan tenang, “ tegas mantan Kabag Umum DPRD Bali ini.
Menurut Rentin, pola penanggulangan dan antisipasi bencana alam disiapkan sejak dini dengan edukasi terhadap masyarakat. Terutama ketika pelaksanaan Pilkada 2020 di Karangasem, BPBD Bali dan jajaran akan turun lebih maksimal. Dengan pengalaman pada tahun 2017 ketika Gunung Agung menunjukkan gejala akan erupsi besar, korban jiwa berhasil dibuat zero. *nat
Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin di Denpasar, Minggu (1/9) kemarin mengatakan, sesuai dengan pemetaan kebencanaan terkait dengan aktivitas Gunung Agung, sebanyak 28 desa di sekitar Gunung Agung memiliki kerawanan ketika erupsi besar terjadi. “Dari 78 desa di Kabupaten Karangasem sebanyak 28 desa di lingkar Gunung Agung adalah kawasan rawan bencana ketika terjadi erupsi besar. Kami tidak mau ambil risiko,” ujar Rentin.
Hasil koordinasi dengan KPU Bali dan jajaran stakeholder di Karangasem, relokasi akan tetap disiapkan untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat menggunakan hak pilihnya di Pilkada 2020. “Jadi kami tetap siapkan relokasi TPS di 28 desa di kawasan Gunung Agung. Karena alam tidak bisa diprediksi,” ujar Rentin.
Dikatakan Rentin, saat ini Gunung Agung terlihat bersahabat. Kondisi ini dilihat dari pengamatan rutin dengan intensitas erupsi yang sudah jarang. “Meskipun kondisinya landai dan bersahabat kami tak mau gegabah memutuskan bahwa sudah aman. Soal status kita tetap komunikasi dengan pihak vulkanologi pusat. Karena itu kewenangan pihak vulkanologi. Untuk pelaksanaan Pilkada Karangasem 2020 nanti strategi penyelamatan kita harus lakukan terutama radius 4 kilometer. Kesiapan atas kondisi terburuk kita lakukan supaya perhelatan demokrasi di Pilkada 2020 berjalan lancar, masyarakat bisa menggunakan hak pilih dengan aman, tertib dan tenang, “ tegas mantan Kabag Umum DPRD Bali ini.
Menurut Rentin, pola penanggulangan dan antisipasi bencana alam disiapkan sejak dini dengan edukasi terhadap masyarakat. Terutama ketika pelaksanaan Pilkada 2020 di Karangasem, BPBD Bali dan jajaran akan turun lebih maksimal. Dengan pengalaman pada tahun 2017 ketika Gunung Agung menunjukkan gejala akan erupsi besar, korban jiwa berhasil dibuat zero. *nat
Komentar