Buleleng Bakal Kembangkan Sereh Wangi dan Empon-Empon
Tanggulangi Jamur pada Cengkih
Permasalahan Jamur Akar Putih (JAP) yang masih saja menjangkiti tanaman cengkih di Buleleng, terus dicarikan solusi.
SINGARAJA, NusaBali
Selain penanganan dengan Tricodherma dan pupuk kompos, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng juga sedang merancang penanganan menggunakan tanaman sereh wangi dan empon-empon.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, I Made Sumiarta, Minggu (1/9) kemarin mengatakan, pengembangan jenis tanaman empon-empon di antaranya, kunyit, jahe, kencur, lengkuas dan juga sereh wangi, akan dilakukan di bawah pohon cengkih. Kandungan minyak atsiri pada tanaman tersebut disebut I Made Sumiarta akan membantu melawan perkembangan JAP.
“Selain ditanam untuk melawan JAP, tanaman empon-empon dan sereh wangi ini juga ditargetkan dapat mendatangkan pendapatan tambahan bagi petani cengkih. Ini juga salah satu upaya mencegah penjualan daun cengkih kering untuk disuling,” tegas Kadis Sumiarta.
Menurutnya selama ini JAP cepat berkembang hampir di seluruh wilayah Buleleng potensi tanaman cengkih, karena petani sering lupa merawat dan memberikan nutrisi pada tanaman cengkihnya. JAP akan mudah menyerang tanaman cengkih jika tidak terjaga kelembabannya. Salah satunya dengan dijualnya daun-daun cengkih kering untuk kebutuhan penyulingan minyak cengkih, yang sebenarnya merupakan salah satu sumber pupuk kompos bagi tanaman cengkih itu sendiri.
Sementara itu rencana pengembangan sereh wangi dan empon-empon dikatakan I Made Sumiarta masih mencari lahan yang tepat. Dirinya menegaskan yang menjadi proritas adalah daerah sentra cengkih dan juga penyebaran JAP yang cukup tinggi. Seperti di wilayah Banjar dan Kubutambahan.
Pemerintah juga mengaku akan memberikan bibit gratis, sebagai stimulan kepada para petani untuk bersemangat lagi memelihara tanaman cengkih mereka. “Selama ini memang ada penurunan produksi dari luasan lahan cengkih di Buleleng yang mencapai 8 ribu hektare, salah satunya karena JAP ini, nanti akan kita berikan bibit empon-empon dan sereh wangi untuk penanganan, selain juga dengan pemberian kompos sebagai nutrisi tanaman,” jelas Sumiarta. *k23
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, I Made Sumiarta, Minggu (1/9) kemarin mengatakan, pengembangan jenis tanaman empon-empon di antaranya, kunyit, jahe, kencur, lengkuas dan juga sereh wangi, akan dilakukan di bawah pohon cengkih. Kandungan minyak atsiri pada tanaman tersebut disebut I Made Sumiarta akan membantu melawan perkembangan JAP.
“Selain ditanam untuk melawan JAP, tanaman empon-empon dan sereh wangi ini juga ditargetkan dapat mendatangkan pendapatan tambahan bagi petani cengkih. Ini juga salah satu upaya mencegah penjualan daun cengkih kering untuk disuling,” tegas Kadis Sumiarta.
Menurutnya selama ini JAP cepat berkembang hampir di seluruh wilayah Buleleng potensi tanaman cengkih, karena petani sering lupa merawat dan memberikan nutrisi pada tanaman cengkihnya. JAP akan mudah menyerang tanaman cengkih jika tidak terjaga kelembabannya. Salah satunya dengan dijualnya daun-daun cengkih kering untuk kebutuhan penyulingan minyak cengkih, yang sebenarnya merupakan salah satu sumber pupuk kompos bagi tanaman cengkih itu sendiri.
Sementara itu rencana pengembangan sereh wangi dan empon-empon dikatakan I Made Sumiarta masih mencari lahan yang tepat. Dirinya menegaskan yang menjadi proritas adalah daerah sentra cengkih dan juga penyebaran JAP yang cukup tinggi. Seperti di wilayah Banjar dan Kubutambahan.
Pemerintah juga mengaku akan memberikan bibit gratis, sebagai stimulan kepada para petani untuk bersemangat lagi memelihara tanaman cengkih mereka. “Selama ini memang ada penurunan produksi dari luasan lahan cengkih di Buleleng yang mencapai 8 ribu hektare, salah satunya karena JAP ini, nanti akan kita berikan bibit empon-empon dan sereh wangi untuk penanganan, selain juga dengan pemberian kompos sebagai nutrisi tanaman,” jelas Sumiarta. *k23
Komentar