nusabali

Operasi Patuh 2019 Catat Lonjakan Pelanggaran

HUT Polwan Bagikan Puluhan Helm Gratis

  • www.nusabali.com-operasi-patuh-2019-catat-lonjakan-pelanggaran

Dalam tiga hari penyelenggaraan Operasi Patuh Agung 2019, jumlah pelanggaran yang terjadi sudah melebih jumlah kasus pada 2018.

SINGARAJA, NusaBali

Sebanyak 334 kasus tercatat hanya dalam tiga hari pelaksanaan Operasi Patuh Agung 2019, jauh melampaui  angka kasus di tahun 2018 sebanyak 112 perkara selama 14 hari.

Pelanggaran yang banya ditemui yakni pada pengendara di bawah umur, pengendara yang menggunakan HP, tidak menggunakan sabuk pengaman, kelengkapan surat-surat kendaraan, yang masih didominasi oleh karyawan swasta usia produktif dan mahasiswa.

“Sangat jauh peningkatannya dalam waktu tiga hari penyelenggaraan, itu karena intensitas kegiatan di lapangan meningkat dari 2 kali sehari menjadi 3-4 kali sehari. Selain juga tahun ini lebih banyak tilang untuk memberikan efek jera menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih sangat tinggi,” jelas Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Putu Diah Kurniawandari, Minggu (1/9).

Sementara itu dengan upaya preventif yang sudah dilakukan Satlantas Polres Buleleng baik dengan pembagian brosur, pemasangan baliho, hingga sosialisasi yang sangat sering dapat mengubah kebiasaan dan kesadaran masyarakat. “Ini harus ada perubahan, seperti prioritas penggunaan helm, kalau di daerah lain sudah ditilang, tapi di Buleleng masih preventif. Kalau tidak ada perubahan setelah ini terpaksa nanti akan diberlakukan tilang langsung,” tegas ibu satu anak ini.

Sementara itu untuk terus mengingatkan masyarakat, pada car free day di depan Lapangan Ngurah Rai Buleleng, Minggu (1/9) pagi, dilakukan pembagian helm dan pembuatan SIM gratis. Kegiatan preventif yang dilakukan Polwan Polres Buleleng itu dirangkaikan dengan HUT ke-71 Polwan dan Operasi Patuh Agung 2019.

AKP Diah  mengatakan pembagian helm secara gratis tersebut dimaksudkan untuk terus mengingatkan masyarakat agar memakai helm saat berkendara, tanpa terkecuali walau tengah mengenakan pakaian adat atau berhijab dan peci. “Tidak masalah ada Peraturan Gubernur yang mengharuskan hari-hari tertentu memaka pakaian adat, tetapi selama dalam perjalanan menggunakan motor tetap harus menggunakan helm, setelah sampai di tujuan silakan menggunakan udeng atau pakaian yang disesuaikan,” jelas AKP Diah.

Perwira asal Jembrana itu juga mengatakan dalam peringatan HUT Polwan ke-71 juga ingin memasyarakatkan Polwan di masyarakat sebagai pelayan, pengayom dan pelindung. Sementara itu dalam Ops Patuh Agung yang sudah berjalan selama tiga hari Kasat Lantas Diah juga menyoroti penggunaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) pada kendaraan dinas.

Dirinya mengaku menemukan banyak TNKB motor dinas yang pemakaiannya tak sesuai dengan peruntukan. “Jadi masih banyak kami temui motor dinas pemerintah yang harusnya pakai plat merah menggunakan plat hitam. Ini juga harus diperhatikan pemerintah,” imbuh dia. *k23

Komentar