Banyak yang Ingin Beli, 1 dari 2 Kepala Ular Mati
Kondisi ular kepala dua yang ditemukan di dekat Setra Bajang, Dusun Tengah, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, masih hidup.
TABANAN, NusaBali
Namun dari dua kepalanya itu, satu kepala yang mulutnya normal mati, dan yang mulutnya sumbing hidup. Sekarang ular kepala dua tersebut diselamatkan oleh pecinta reptil. Bahkan banyak yang ingin membeli dan diincar dukun untuk dijadikan gelang kana.
Hal tersebut disampaikan oleh pencipta reptil Ni Putu Astridyanti. Menurutnya keberadaan ular tersebut diketahui atas informasi Perbekel Kukuh Made Sugianto. Lewat anak buahnya ular tersebut diambil ke lokasi pada Jumat (30/8) sore sekitar pukul 18.00 Wita. “Kami sudah dapati ular kepala dua diberikan segehan lelipi oleh pamangku Pura Dalem. Atas izin perbekel, ular saya bawa pulang,” ucapnya, Minggu (1/9).
Menurut dia, hingga Minggu kemarin kondisi ular masih hidup. Tetapi dari dua kepalanya itu, yang kondisi mulutnya normal telah mati. Sementara yang kondisi mulutnya sumbing masih hidup dan bisa memakan tetapi harus disuapi karena kepalanya tersebut bengkok (seperti sendok) sehingga susah menelan. “Saya kasih ekor lelasan (kadal) itu mau dimakan tetapi harus disuapi,” beber Astrid.
Dengan kondisi itu perempuan yang sekaligus penari ular ini memprediksi ular kepala dua jenis ular pucuk umurnya akan pendek. Selain itu saat ditemukan diperkirakan usianya baru kisaran 1-2 hari. “Sekarang masih sehat, saya taruh di dalam peti bersama King Kobra. Seperti dikelonin sama king kobra-nya, tidak dimakan,” tegasnya.
Ditambahkan Astrid, keberadaan ular kepala dua yang membuat geger tersebut diminati banyak orang untuk dibeli. Bahkan ada dukun yang berminat beli untuk dijadikan gelang kana. “Banyak yang nantangin harga, tetapi saya tidak kasih. Yang ingin beli adalah dari pecinta reptil untuk ikut dikonteskan,” kata ibu dari tiga anak dari Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan, ini.
Seperti berita sebelumnya, Jumat (30/8) siang sekitar pukul 12.00 Wita warga Kukuh digegerkan dengan penemuan ular kepala dua di dekat Setra Bajang, Dusun Tengah, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Ular kepala dua itu ditemukan pertama kali oleh Gusti Bagus Eka Budaya. Sontak warga pun dibuat geger dan beramai-ramai ingin melihat ular tersebut. Hingga akhirnya Jero Mangku Dalem meminta warga membuat segehan lelipi. *des
Hal tersebut disampaikan oleh pencipta reptil Ni Putu Astridyanti. Menurutnya keberadaan ular tersebut diketahui atas informasi Perbekel Kukuh Made Sugianto. Lewat anak buahnya ular tersebut diambil ke lokasi pada Jumat (30/8) sore sekitar pukul 18.00 Wita. “Kami sudah dapati ular kepala dua diberikan segehan lelipi oleh pamangku Pura Dalem. Atas izin perbekel, ular saya bawa pulang,” ucapnya, Minggu (1/9).
Menurut dia, hingga Minggu kemarin kondisi ular masih hidup. Tetapi dari dua kepalanya itu, yang kondisi mulutnya normal telah mati. Sementara yang kondisi mulutnya sumbing masih hidup dan bisa memakan tetapi harus disuapi karena kepalanya tersebut bengkok (seperti sendok) sehingga susah menelan. “Saya kasih ekor lelasan (kadal) itu mau dimakan tetapi harus disuapi,” beber Astrid.
Dengan kondisi itu perempuan yang sekaligus penari ular ini memprediksi ular kepala dua jenis ular pucuk umurnya akan pendek. Selain itu saat ditemukan diperkirakan usianya baru kisaran 1-2 hari. “Sekarang masih sehat, saya taruh di dalam peti bersama King Kobra. Seperti dikelonin sama king kobra-nya, tidak dimakan,” tegasnya.
Ditambahkan Astrid, keberadaan ular kepala dua yang membuat geger tersebut diminati banyak orang untuk dibeli. Bahkan ada dukun yang berminat beli untuk dijadikan gelang kana. “Banyak yang nantangin harga, tetapi saya tidak kasih. Yang ingin beli adalah dari pecinta reptil untuk ikut dikonteskan,” kata ibu dari tiga anak dari Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan, ini.
Seperti berita sebelumnya, Jumat (30/8) siang sekitar pukul 12.00 Wita warga Kukuh digegerkan dengan penemuan ular kepala dua di dekat Setra Bajang, Dusun Tengah, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Ular kepala dua itu ditemukan pertama kali oleh Gusti Bagus Eka Budaya. Sontak warga pun dibuat geger dan beramai-ramai ingin melihat ular tersebut. Hingga akhirnya Jero Mangku Dalem meminta warga membuat segehan lelipi. *des
1
Komentar