Pemkot Bangun Posko Terpadu Lebaran
Untuk mengecek kondisi sopir selain melibatkan Dinas Kesehatan juga melibatkan BNN Kota Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Kota Denpasar bersama instansi terkait membangun Posko Terpadu Lebaran di Terminal Ubung, Kecamatan Denpasar Utara. Posko tersebut diresmikan Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede dan instansi terkait, Selasa (28/6).
"Kami harapkan dengan dibangunnya Posko Terpadu Lebaran itu diharapkan dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin mudik," kata Jaya Negara. Ia mengatakan pelayanan posko itu dilakukan berbagai pengecekan mulai dari kondisi fisik kendaraan sampai pada sopirnya. Karena semua itu sangat mempengaruhi kelancaran dan kenyamanan dari para pemudik. Bahkan dalam posko ini telah dilakukan pengecekan narkoba termasuk minuman beralkohol bagi para sopir bekerjasama dengan BNN Kota Denpasar.
Menurut Jaya Negara, masyarakat yang menggunakan angkutan bus dapat melihat harga tiket yang telah ditempelkan pada kaca-kaca bus. Langkah itu menunjukkan keterbukaan harga sehingga masyarakat tahu berapa harga tiket yang dibayar sesuai dengan tujuannya. Pembangunan posko terpadu sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 322 Tahun 2016 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2016.
Sedangkan rencana operasi angkutan lebaran, Terminal Ubung ditunjuk sebagai salah satu titik pemantauan angkutan lebaran. Posko ini akan dilaksanakan dari sepekan menjelang lebaran (H-7) sampai sepekan setelah lebaran (H+7). Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Gede Astika yang didampingi Kepala UPT Terminal Ubung Anak Agung Eka Putra mengatakan, mengantisipasi mudik lebaran pihaknya bekerjasama dengan Organda telah menyiapkan sebanyak 226 angkutan antarprovinsi (AKAP) terdiri dari 139 bus reguler, delapan bus cadangan dan 79 bus angkutan pariwisata.
Menurut dia, sampai saat ini belum nampak adanya lonjakan penumpang. Kondisi di terminal masih seperti hari biasa. "Kami prediksi puncak arus mudik terjadi pada tiga hari menjelang lebaran (H-3). Hal tersebut terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya. Astika menambahkan kemungkinan masyarakat yang mudik menggunakan angkutan bus untuk tahun ini mengalami penurunan, karena sebagian dari mereka menggunakan angkutan pribadi termasuk juga menggunakan angkutan udara.
Meski demikian, kata Astika, pihaknya selalu mengantisipasi dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, mulai dari pemeriksaan kondisi kendaraan sampai pada kondisi sopir. Bahkan untuk mengecek kondisi sopir selain melibatkan Dinas Kesehatan Kota Denpasar juga melibatkan BNN Kota Denpasar. "Dari pengecekan yang dilakukan sampai saat ini tidak ada sopir yang menggunakan obat-obat terlarang. Kami harapkan kondisi itu akan terus terjaga sampai pada hari raya Idul Fitri dan arus balik lebaran," katanya. 7 ant, nv
Pemerintah Kota Denpasar bersama instansi terkait membangun Posko Terpadu Lebaran di Terminal Ubung, Kecamatan Denpasar Utara. Posko tersebut diresmikan Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede dan instansi terkait, Selasa (28/6).
"Kami harapkan dengan dibangunnya Posko Terpadu Lebaran itu diharapkan dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin mudik," kata Jaya Negara. Ia mengatakan pelayanan posko itu dilakukan berbagai pengecekan mulai dari kondisi fisik kendaraan sampai pada sopirnya. Karena semua itu sangat mempengaruhi kelancaran dan kenyamanan dari para pemudik. Bahkan dalam posko ini telah dilakukan pengecekan narkoba termasuk minuman beralkohol bagi para sopir bekerjasama dengan BNN Kota Denpasar.
Menurut Jaya Negara, masyarakat yang menggunakan angkutan bus dapat melihat harga tiket yang telah ditempelkan pada kaca-kaca bus. Langkah itu menunjukkan keterbukaan harga sehingga masyarakat tahu berapa harga tiket yang dibayar sesuai dengan tujuannya. Pembangunan posko terpadu sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 322 Tahun 2016 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2016.
Sedangkan rencana operasi angkutan lebaran, Terminal Ubung ditunjuk sebagai salah satu titik pemantauan angkutan lebaran. Posko ini akan dilaksanakan dari sepekan menjelang lebaran (H-7) sampai sepekan setelah lebaran (H+7). Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Gede Astika yang didampingi Kepala UPT Terminal Ubung Anak Agung Eka Putra mengatakan, mengantisipasi mudik lebaran pihaknya bekerjasama dengan Organda telah menyiapkan sebanyak 226 angkutan antarprovinsi (AKAP) terdiri dari 139 bus reguler, delapan bus cadangan dan 79 bus angkutan pariwisata.
Menurut dia, sampai saat ini belum nampak adanya lonjakan penumpang. Kondisi di terminal masih seperti hari biasa. "Kami prediksi puncak arus mudik terjadi pada tiga hari menjelang lebaran (H-3). Hal tersebut terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya. Astika menambahkan kemungkinan masyarakat yang mudik menggunakan angkutan bus untuk tahun ini mengalami penurunan, karena sebagian dari mereka menggunakan angkutan pribadi termasuk juga menggunakan angkutan udara.
Meski demikian, kata Astika, pihaknya selalu mengantisipasi dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, mulai dari pemeriksaan kondisi kendaraan sampai pada kondisi sopir. Bahkan untuk mengecek kondisi sopir selain melibatkan Dinas Kesehatan Kota Denpasar juga melibatkan BNN Kota Denpasar. "Dari pengecekan yang dilakukan sampai saat ini tidak ada sopir yang menggunakan obat-obat terlarang. Kami harapkan kondisi itu akan terus terjaga sampai pada hari raya Idul Fitri dan arus balik lebaran," katanya. 7 ant, nv
1
Komentar