Demokrat Siapkan Pelantikan Massal
Soal masih adanya kepengurusan di DPC Karangasem yang belum selesai, Mudarta menegaskan secepatnya akan diselesaikan.
Irit Biaya Pelantikan Pengurus DPD dan DPC Se Bali
DENPASAR, NusaBali
Partai Demokrat Provinsi Bali kencangkan ikat pinggang untuk seremonial pelantikan pengurus baru jajaran DPD dan DPC Demokrat se Bali. Pelantikan pengurus bakal digelar secara massal untuk lebih irit biaya.
Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, Selasa (28/6) mengatakan pelantikan pengurus DPC Demokrat se Bali dan DPD Demokrat Bali bakal digelar sederhana. "Tidak mewah-mewah, kita ingin irit biaya. Maka kita siapkan gelar serentak. Musdanya kan serentak, pelantikan pengurus juga serentak," tegas Mudarta.
Mudarta menambahkan di samping efisiensi biaya, pelantikan serentak juga mengefisiensikan waktu DPP yang akan datang ke Bali. Kalau pelantikan dilaksanakan serentak DPP cukup datang sekali saja. "Jadi DPP nggak usah berkali-kali datang ke Bali. DPP kan juga banyak urusannya se Indonesia. Jadi kita bisa efektifkan waktunya," ujar politisi asal Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana ini.
Soal masih adanya kepengurusan di Karangasem yang belum selesai, kata Mudarta secepatnya akan diselesaikan. Demikian juga soal kepengurusan yang belum disusun tuntas di DPC Demokrat yang sudah Muscab diminta dikebut. "Di Buleleng masih ada pengurusan yang perlu dilengkapi saya sudah minta secepatnya diselesaikan," ujar mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali ini.
Untuk kepengurusan Demokrat Bali tinggal menunggu DPP saja. Menurut Mudarta kepengurusan DPD Demokrat Bali sudah 90 persen. "Yang jelas kepengurusan tinggal menunggu pengesahan DPP Demokrat. Kami tugasnya menyiapkan pelantikan di Bali," ujar Mudarta.
Personil kepengurusan Demokrat Bali banyak terjadi kejutan. Pengurusan 2016-2021 merekrut beberapa kader baru. Sebut saja masuknya kader Golkar yang mantan calon Bupati Badung I Made Sudiana. Sudiana yang mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung asal Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara ini dipasang di Wakil Ketua Majelis Daerah DPD Demokrat.
"Ketua Majelisnya nanti Pak Alit Putra. Pak Sudiana kita posisikan di Wakil Ketua Majelis," ujar Mudarta. Selain itu masuknya Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles juga sebuah kejutan. Menurut Mudarta, Pak Oles diposisikan di Ketua Bappilu Demokrat Bali yang ditempati sebelumnya oleh I Nengah Tamba. Tamba diplot ke Wakil Ketua DPD Demokrat Bali.
Pak Oles adalah politisi yang nomaden (berpindah-pindah). Sebelumnya dia sempat menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2004 (kemudian mundur di tengah jalan), setelah itu memimpin Partai Hanura Bali dan anggota DPRD Bali (1999-2014) dari Hanura Dapil Buleleng. Saat dualisme Golkar, politisi asal Buleleng ini masuk struktur kepengurusan Golkar Bali di bawah Ketua DPD I Golkar Bali versi Munas Ancol, pimpinan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. 7 nat
DENPASAR, NusaBali
Partai Demokrat Provinsi Bali kencangkan ikat pinggang untuk seremonial pelantikan pengurus baru jajaran DPD dan DPC Demokrat se Bali. Pelantikan pengurus bakal digelar secara massal untuk lebih irit biaya.
Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, Selasa (28/6) mengatakan pelantikan pengurus DPC Demokrat se Bali dan DPD Demokrat Bali bakal digelar sederhana. "Tidak mewah-mewah, kita ingin irit biaya. Maka kita siapkan gelar serentak. Musdanya kan serentak, pelantikan pengurus juga serentak," tegas Mudarta.
Mudarta menambahkan di samping efisiensi biaya, pelantikan serentak juga mengefisiensikan waktu DPP yang akan datang ke Bali. Kalau pelantikan dilaksanakan serentak DPP cukup datang sekali saja. "Jadi DPP nggak usah berkali-kali datang ke Bali. DPP kan juga banyak urusannya se Indonesia. Jadi kita bisa efektifkan waktunya," ujar politisi asal Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana ini.
Soal masih adanya kepengurusan di Karangasem yang belum selesai, kata Mudarta secepatnya akan diselesaikan. Demikian juga soal kepengurusan yang belum disusun tuntas di DPC Demokrat yang sudah Muscab diminta dikebut. "Di Buleleng masih ada pengurusan yang perlu dilengkapi saya sudah minta secepatnya diselesaikan," ujar mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali ini.
Untuk kepengurusan Demokrat Bali tinggal menunggu DPP saja. Menurut Mudarta kepengurusan DPD Demokrat Bali sudah 90 persen. "Yang jelas kepengurusan tinggal menunggu pengesahan DPP Demokrat. Kami tugasnya menyiapkan pelantikan di Bali," ujar Mudarta.
Personil kepengurusan Demokrat Bali banyak terjadi kejutan. Pengurusan 2016-2021 merekrut beberapa kader baru. Sebut saja masuknya kader Golkar yang mantan calon Bupati Badung I Made Sudiana. Sudiana yang mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung asal Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara ini dipasang di Wakil Ketua Majelis Daerah DPD Demokrat.
"Ketua Majelisnya nanti Pak Alit Putra. Pak Sudiana kita posisikan di Wakil Ketua Majelis," ujar Mudarta. Selain itu masuknya Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles juga sebuah kejutan. Menurut Mudarta, Pak Oles diposisikan di Ketua Bappilu Demokrat Bali yang ditempati sebelumnya oleh I Nengah Tamba. Tamba diplot ke Wakil Ketua DPD Demokrat Bali.
Pak Oles adalah politisi yang nomaden (berpindah-pindah). Sebelumnya dia sempat menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2004 (kemudian mundur di tengah jalan), setelah itu memimpin Partai Hanura Bali dan anggota DPRD Bali (1999-2014) dari Hanura Dapil Buleleng. Saat dualisme Golkar, politisi asal Buleleng ini masuk struktur kepengurusan Golkar Bali di bawah Ketua DPD I Golkar Bali versi Munas Ancol, pimpinan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. 7 nat
1
Komentar