Sunarso Jadi Dirut BRI
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Senin (2/9), akhirnya menentukan Direktur Utama yang baru.
JAKARTA, NusaBali
Hasil RUPSLB pun menyepakati ditunjuknya Sunarso menjadi Direktur Utama BRI secara definitif. Sebelumnya dia merupakan Wakil Direktur Utama BRI. Sebelumnya posisi ini kosong setelah Suprajarto ditunjuk jadi Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan menolaknya.
Selanjutnya posisi Wakil Direktur Utama BRI diisi oleh Catur Budi Harto. Tak hanya itu, ada beberapa direksi BRI yang dicopot salah satunya Sis Apik Wijayanto.
Sebelumnya Suprajarto menolak tugas dari Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjadi Direktur Utama BTN. Dia lebih memilih untuk mengundurkan diri.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, sejatinya status Suprajarto memang sudah tidak lagi menjabat sebagai Dirut BRI ketika ditunjuk sebagai Dirut BTN. Dengan begitu posisi Dirut BRI kosong. Untuk mengisi kekosongan kala itu, Kementerian BUMN memang akan menyiapkan untuk memilih dirut pelaksana tugas (Plt). Wakil Direktur Utama BRI Sunarso pun ditunjuk sebagai Plt Dirut BRI.
Untuk BTN sendiri Kementerian BUMN akan menunjuk dirut pelaksana harian (Plh). Gatot menjelaskan dalam anggaran dasar perusahaan jika belum ada yang ditunjuk sebagai dirut maka akan diisi oleh Plh. "Ya itu lah, itu dalam anggaran dasar kan ditetapkan kalau model seperti ini Plh. Sudah ditentukan," ucap Gatot dikutip detikfinance.
Gatot menjelaskan untuk Plh akan dipilih dari direksi yang paling lama bekerja di BTN. Dari itu dipilih Direktur Commercial Banking Oni Febriarto Rahardjo yang menjadi Plh. "Pak Oni pertama (yang paling lama bekerja di BTN) kedua Nixon. Jadi yang paling lama di masa jabatannya walaupun muda tapi lama, bukan paling tua," terangnya.
Oni sendiri akan rangkap jabatan bersifat sementara. Terkait Dirut BTN yang definitif harus ditentukan paling lama 90 hari setelah RUPSLB BTN beberapa hari lalu. *
Selanjutnya posisi Wakil Direktur Utama BRI diisi oleh Catur Budi Harto. Tak hanya itu, ada beberapa direksi BRI yang dicopot salah satunya Sis Apik Wijayanto.
Sebelumnya Suprajarto menolak tugas dari Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjadi Direktur Utama BTN. Dia lebih memilih untuk mengundurkan diri.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, sejatinya status Suprajarto memang sudah tidak lagi menjabat sebagai Dirut BRI ketika ditunjuk sebagai Dirut BTN. Dengan begitu posisi Dirut BRI kosong. Untuk mengisi kekosongan kala itu, Kementerian BUMN memang akan menyiapkan untuk memilih dirut pelaksana tugas (Plt). Wakil Direktur Utama BRI Sunarso pun ditunjuk sebagai Plt Dirut BRI.
Untuk BTN sendiri Kementerian BUMN akan menunjuk dirut pelaksana harian (Plh). Gatot menjelaskan dalam anggaran dasar perusahaan jika belum ada yang ditunjuk sebagai dirut maka akan diisi oleh Plh. "Ya itu lah, itu dalam anggaran dasar kan ditetapkan kalau model seperti ini Plh. Sudah ditentukan," ucap Gatot dikutip detikfinance.
Gatot menjelaskan untuk Plh akan dipilih dari direksi yang paling lama bekerja di BTN. Dari itu dipilih Direktur Commercial Banking Oni Febriarto Rahardjo yang menjadi Plh. "Pak Oni pertama (yang paling lama bekerja di BTN) kedua Nixon. Jadi yang paling lama di masa jabatannya walaupun muda tapi lama, bukan paling tua," terangnya.
Oni sendiri akan rangkap jabatan bersifat sementara. Terkait Dirut BTN yang definitif harus ditentukan paling lama 90 hari setelah RUPSLB BTN beberapa hari lalu. *
Komentar