Kecelakaan Maut Akibat Dump Truck Overload
Kapasitas hanya 20 ton, mengangkut 34 ton tanah merah
JAKARTA, NusaBali
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi menyatakan kecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta pada Senin (2/9) diduga akibat dump truck yang overload atau kelebihan muatan.
"Untuk sementara, dump truck mengalami trouble akibat kelebihan muatan saat melintasi jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta," kata Kapolda, di Purwakarta, Selasa (3/9).
Ia mengatakan hingga kini pihaknya masih terus mendalami kasus kecelakaan yang melibatkan 20 kendaraan. Termasuk memeriksa sejumlah saksi yang di antaranya sopir dump truck bernama Subana (40).
Dump truk itu melintasi jalan Tol Cipularang membawa tanah merah dari Kabupaten Bandung Barat menuju Karawang. Jalan Tol Cipularang Kilometer 91 di sekitar lokasi kejadian kondisinya sedikit menurun.
Dengan kondisi menurun, kendaraan besar jenis dump truck yang mengangkut tanah merah itu hilang kendali. Sementara beban muatannya yang berlebihan membuat sistem pengereman truk terganggu.
Rudy mengatakan dalam situasi seperti itu dump truck tersebut menabrak apa saja yang ada di depannya.
"Dari keterangan saksi, kendaraan tersebut mengangkut 34 ton tanah merah. Padahal, kapasitas dari dump truk itu hanya 20 ton. Jadi jelas, itu overload," katanya dilansir cnnindonesia.
Rudy mengatakan dugaan saat ini kecelakaan beruntun di Tol Cipularang kemarin terjadi akibat dua kendaraan dump truk yang kelebihan muatan.
"Sopir truk sampai sekarang masih diperiksa, tapi statusnya masih saksi," kata dia.
SB (35) sendiri setelah peristiwa tersebut masih trauma. Sehingga Polisi belum meminta keterangan kepada Subana berkaitan dengan kecelakaan maut itu.
"Saat ini masih belum (dilakukan pemeriksaan). Masih trauma, dia mengalami luka di kepala karena benturan yang cukup keras," kata Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Ricky Adipratama di sela olah TKP di Tol Cipularang Km 91, Selasa (3/9).
Tim Road Accident Rescue-Traffic Accident Analysis Polda Jabar dan Korlantas Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara di Tol Cipularang Kilometer 91 dengan menggunakan laser scanner tiga dimensi.
"Olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) kecelakaan beruntun ini menggunakan metode traffic analysis yang menggunakan laser scanner tiga dimensi," kata Kompol Deni Setiawan dari Tim Traffic Accident Analysis Korlantas Mabes Polri, usai olah TKP di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 wilayah Purwakarta, Jawa Barat.
Kecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta itu pada Senin (2/9) melibatkan 20 kendaraan. Beberapa kendaraan hangus terbakar. Delapan orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat peristiwa itu. *
"Untuk sementara, dump truck mengalami trouble akibat kelebihan muatan saat melintasi jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta," kata Kapolda, di Purwakarta, Selasa (3/9).
Ia mengatakan hingga kini pihaknya masih terus mendalami kasus kecelakaan yang melibatkan 20 kendaraan. Termasuk memeriksa sejumlah saksi yang di antaranya sopir dump truck bernama Subana (40).
Dump truk itu melintasi jalan Tol Cipularang membawa tanah merah dari Kabupaten Bandung Barat menuju Karawang. Jalan Tol Cipularang Kilometer 91 di sekitar lokasi kejadian kondisinya sedikit menurun.
Dengan kondisi menurun, kendaraan besar jenis dump truck yang mengangkut tanah merah itu hilang kendali. Sementara beban muatannya yang berlebihan membuat sistem pengereman truk terganggu.
Rudy mengatakan dalam situasi seperti itu dump truck tersebut menabrak apa saja yang ada di depannya.
"Dari keterangan saksi, kendaraan tersebut mengangkut 34 ton tanah merah. Padahal, kapasitas dari dump truk itu hanya 20 ton. Jadi jelas, itu overload," katanya dilansir cnnindonesia.
Rudy mengatakan dugaan saat ini kecelakaan beruntun di Tol Cipularang kemarin terjadi akibat dua kendaraan dump truk yang kelebihan muatan.
"Sopir truk sampai sekarang masih diperiksa, tapi statusnya masih saksi," kata dia.
SB (35) sendiri setelah peristiwa tersebut masih trauma. Sehingga Polisi belum meminta keterangan kepada Subana berkaitan dengan kecelakaan maut itu.
"Saat ini masih belum (dilakukan pemeriksaan). Masih trauma, dia mengalami luka di kepala karena benturan yang cukup keras," kata Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Ricky Adipratama di sela olah TKP di Tol Cipularang Km 91, Selasa (3/9).
Tim Road Accident Rescue-Traffic Accident Analysis Polda Jabar dan Korlantas Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara di Tol Cipularang Kilometer 91 dengan menggunakan laser scanner tiga dimensi.
"Olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) kecelakaan beruntun ini menggunakan metode traffic analysis yang menggunakan laser scanner tiga dimensi," kata Kompol Deni Setiawan dari Tim Traffic Accident Analysis Korlantas Mabes Polri, usai olah TKP di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 wilayah Purwakarta, Jawa Barat.
Kecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta itu pada Senin (2/9) melibatkan 20 kendaraan. Beberapa kendaraan hangus terbakar. Delapan orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat peristiwa itu. *
1
Komentar