PDIP-FIR Dum-duman Jabatan AKD
Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana tak kuasa menutupi kebanggaannya. Karena, di bawah kepemimpinannya berhasil merebut enam jabatan ketua AKD, termasuk Ketua BK.
GIANYAR, NusaBali
Fraksi PDIP dan Fraksi Indonesia Raya (gabungan Gerindra 3 anggota dan PKPI 1 anggota) tampaknya akan menjadi tandem politik masa depan, setidaknya dalam setengah periode DPRD Gianyar 2019-2024. Tandem ini kentara dari strategi dua fraksi ini dengan dum-duman (bagi-bagi) jabatan alat kelengkapan dewan (AKD) di DPRD Gianyar. Pemilihan jabatan AKD dilakukan, Selasa (3/9).
Dari 16 posisi dalam enam AKD, PDIP telah mengkonversi tiga jabatan kepada FIR. Tiga jabatan tersebut yakni Sekretaris Komisi I diberikan kepada I Gusti Ngurah Agus Supriadi SH (Gerindra), Wakil Ketua Komisi III kepada I Ketut Astawa Suyasa (Gerindra), dan Wakil Ketua BK kapada Ngakan Ketut Putra (PKPI) yang Ketua FIR. Sisanya, 13 jabatan dalam AKD disapu PDIP.
Pantauan NusaBali, di antara pemilihan enam AKD secara voting itu, pemilihan Ketua BK (Badan Kehormatan) terkesan agak aneh. Karena Ketua BK terpilih, Ketut Sumadhi (perwakilan dari Fraksi PDIP) kebingungan saat memegang dua kertas untuk memilih dirinya. Dia tidak menulis atau menulis nama dirinya. Dia malah memilih temannya sesama dari Fraksi PDIP Ketut Sudarsana. Padahal DPC PDIP memplot nama Sumadhi jadi Ketua BK.
“Ini bukan kebingungan. Saya pilih nama orang lain, biar demokratis,” bantah Sumadhi, politisi asal Desa/Kecamatan Sukawati, usai pemilihan AKD di DPRD setempat.
Namun bantahan Sumadhi dibantah langsung oleh Ketua FIR Ngakan Ketut Putra, wakil FIR di BK. Ngakan menyatakan Sumadhi memang tampak kengingungan sehingga lupa memilih namanya sendiri. “Saya yang tahu langsung, dia itu bingung. Tak tahu apa sebabnya,’’ jelasnya.
Terlepas dari itu, Sumadhi mengaku, perolehan tiga suara untuk dirinya, masing-masing satu suara yakni dari Sudarsana (PDIP), Ngakan Putra (FIR), dan Sudiarta (Demokrat), adalah berkat perjuangan dirinya melobi anggota dari fraksi lain. “Ya, ini murni berkat lobi-lobi pribadi saya kepada teman-teman anggota fraksi lain,’’ ujarnya, disaksikan Ngakan Putra dan Sudiarta di Ruang FIR DPRD setempat.
Cukup mengagetkan juga pada I Gede Sudiarta. Ketua Fraksi Demokrat ini mewakili fraksinya dalam pemilihan BK. Dia memilih Sumadhi dari Fraksi PDIP. Padahal politisi asal Desa Melinggih, Payangan, baik untuk dirinya sendiri maupun fraksinya, tak dapat duman (bagian) posisi apa pun di AKD. Dalam pemilihan Ketua BK, nama I Made Togog, anggota Fraksi Golkar yang digadang-gadang partainya untuk merebut jabatan ini, hanya dapat satu suara dari dirinya sendiri.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana tak kuasa menutupi kebanggaannya. Karena, papar dia, Fraksi PDIP di bawah kepemimpinannya berhasil merebut enam jabatan ketua AKD, termasuk Ketua BK. “Jika kami bandingkan di DPRD kabupaten/kota lain di Bali, termasuk di DPRD provinsi, tak ada Fraksi PDIP meraih jabatan Ketua BK. Ini di DPRD Gianyar luar biasa,’’ ungkapnya.
Menurutnya, jabatan Ketua BK adalah jabatan bergengsi bagi fraksi-fraksi, karena merebutnya susah. Meskipun Fraksi PDIP dengan 26 anggota, namun wakil untuk di BK hanya dua orang. Maka akan sangat sulit melawan tiga orang dari fraksi lain untuk memenangkan perebutan Ketua BK ini. “Ya, ini berkat lobi-lobi saya selaku ketua fraksi yang intens dengan teman-teman dari fraksi gabungan. Maka kami bisa memenangkan rebutan Ketua BK ini,” kata politisi asal Desa Singapadu Kaler, Desa/Kecamatan Sukawati ini. Sudarsana yang Ketua Fraksi PDIP ini mengaku siap mempertanggungjawabkan kepada masyarakat terkait enam jabatan AKD yang dikuasi fraksinya. “AKD ini kami rebut bukan karena kekuasaan, tapi untuk memudahkan memperjuangkan aspirasi rakyat,’’ ujarnya. *lsa
Dari 16 posisi dalam enam AKD, PDIP telah mengkonversi tiga jabatan kepada FIR. Tiga jabatan tersebut yakni Sekretaris Komisi I diberikan kepada I Gusti Ngurah Agus Supriadi SH (Gerindra), Wakil Ketua Komisi III kepada I Ketut Astawa Suyasa (Gerindra), dan Wakil Ketua BK kapada Ngakan Ketut Putra (PKPI) yang Ketua FIR. Sisanya, 13 jabatan dalam AKD disapu PDIP.
Pantauan NusaBali, di antara pemilihan enam AKD secara voting itu, pemilihan Ketua BK (Badan Kehormatan) terkesan agak aneh. Karena Ketua BK terpilih, Ketut Sumadhi (perwakilan dari Fraksi PDIP) kebingungan saat memegang dua kertas untuk memilih dirinya. Dia tidak menulis atau menulis nama dirinya. Dia malah memilih temannya sesama dari Fraksi PDIP Ketut Sudarsana. Padahal DPC PDIP memplot nama Sumadhi jadi Ketua BK.
“Ini bukan kebingungan. Saya pilih nama orang lain, biar demokratis,” bantah Sumadhi, politisi asal Desa/Kecamatan Sukawati, usai pemilihan AKD di DPRD setempat.
Namun bantahan Sumadhi dibantah langsung oleh Ketua FIR Ngakan Ketut Putra, wakil FIR di BK. Ngakan menyatakan Sumadhi memang tampak kengingungan sehingga lupa memilih namanya sendiri. “Saya yang tahu langsung, dia itu bingung. Tak tahu apa sebabnya,’’ jelasnya.
Terlepas dari itu, Sumadhi mengaku, perolehan tiga suara untuk dirinya, masing-masing satu suara yakni dari Sudarsana (PDIP), Ngakan Putra (FIR), dan Sudiarta (Demokrat), adalah berkat perjuangan dirinya melobi anggota dari fraksi lain. “Ya, ini murni berkat lobi-lobi pribadi saya kepada teman-teman anggota fraksi lain,’’ ujarnya, disaksikan Ngakan Putra dan Sudiarta di Ruang FIR DPRD setempat.
Cukup mengagetkan juga pada I Gede Sudiarta. Ketua Fraksi Demokrat ini mewakili fraksinya dalam pemilihan BK. Dia memilih Sumadhi dari Fraksi PDIP. Padahal politisi asal Desa Melinggih, Payangan, baik untuk dirinya sendiri maupun fraksinya, tak dapat duman (bagian) posisi apa pun di AKD. Dalam pemilihan Ketua BK, nama I Made Togog, anggota Fraksi Golkar yang digadang-gadang partainya untuk merebut jabatan ini, hanya dapat satu suara dari dirinya sendiri.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana tak kuasa menutupi kebanggaannya. Karena, papar dia, Fraksi PDIP di bawah kepemimpinannya berhasil merebut enam jabatan ketua AKD, termasuk Ketua BK. “Jika kami bandingkan di DPRD kabupaten/kota lain di Bali, termasuk di DPRD provinsi, tak ada Fraksi PDIP meraih jabatan Ketua BK. Ini di DPRD Gianyar luar biasa,’’ ungkapnya.
Menurutnya, jabatan Ketua BK adalah jabatan bergengsi bagi fraksi-fraksi, karena merebutnya susah. Meskipun Fraksi PDIP dengan 26 anggota, namun wakil untuk di BK hanya dua orang. Maka akan sangat sulit melawan tiga orang dari fraksi lain untuk memenangkan perebutan Ketua BK ini. “Ya, ini berkat lobi-lobi saya selaku ketua fraksi yang intens dengan teman-teman dari fraksi gabungan. Maka kami bisa memenangkan rebutan Ketua BK ini,” kata politisi asal Desa Singapadu Kaler, Desa/Kecamatan Sukawati ini. Sudarsana yang Ketua Fraksi PDIP ini mengaku siap mempertanggungjawabkan kepada masyarakat terkait enam jabatan AKD yang dikuasi fraksinya. “AKD ini kami rebut bukan karena kekuasaan, tapi untuk memudahkan memperjuangkan aspirasi rakyat,’’ ujarnya. *lsa
Komentar