Debit Air PDAM Turun 16 Persen
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Buleleng, mengalami penurunan debit air, selama musim kemarau panjang.
SINGARAJA, NusaBali
Sedikitnya penurunan debit air itu terjadi sekitar 16 persen dari dibit air total yang dikelola PDAM Buleleng 746 liter per detik. Kondisi yang rutin terjadi tiap tahunnya ini pun ditangani dengan rencana pembangunan empat sumber air baru di sejumlah tempat di Buleleng.
Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana, Selasa (3/9) kemarin, mengatakan penurunan debit air yang sudah langganan di musim kemarau, memang mengakibatkan gangguan layanan di beban puncak pemakaian. Terutama di jam-jam krodit aktifitas rumah tangga. Meski demikian gangguan layanan tak juga terjadi di semua titik distribusi. Dari 52.000 pelanggan PDAM, hanya seribu pelanggan yang mengalami gangguan pelayanan air. “Kondisi ini memang terjadi setiap tahun saat musim kemarau. Tahun ini ada penurunan 16 persen atau sekitar 119 liter per detik. Sehingga tahun ini kami berencana menambah empat sumber air baru untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Lestariana. Empat sumber air baru berupa sumur dalam akan dibangun di daerah Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Desa Kalibukbuk dan Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng.
Empat sumur dalam itu diperkirakan mampu menambah debit air masing-masing minimal 10 liter per detik, akan dibangun dengan anggaran Rp 3 miliar. “Masing-masing berkapasitas 10 liter per detik minimal, itu masih bisa lebih,” terang Lestariana. Sementara itu penanganan penurunan debit air di musim kemarau panjang yang rutin dilakukan PDAM Buleleng juga menyuplai air bersih langsung dengan mobil tangki yang distandbykan di kantor sebanyak enam unit. Begitu ada laporan gangguan pelayanan air selama 24 jam, truk tangki PDAM akan langsung menyuplai air ke daerah layanan yang bersangkutan. Lestariana juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menampung air di luar jam beban puncak untuk menjamin ketersediaan air di rumah tangga. *k23
Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana, Selasa (3/9) kemarin, mengatakan penurunan debit air yang sudah langganan di musim kemarau, memang mengakibatkan gangguan layanan di beban puncak pemakaian. Terutama di jam-jam krodit aktifitas rumah tangga. Meski demikian gangguan layanan tak juga terjadi di semua titik distribusi. Dari 52.000 pelanggan PDAM, hanya seribu pelanggan yang mengalami gangguan pelayanan air. “Kondisi ini memang terjadi setiap tahun saat musim kemarau. Tahun ini ada penurunan 16 persen atau sekitar 119 liter per detik. Sehingga tahun ini kami berencana menambah empat sumber air baru untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Lestariana. Empat sumber air baru berupa sumur dalam akan dibangun di daerah Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Desa Kalibukbuk dan Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng.
Empat sumur dalam itu diperkirakan mampu menambah debit air masing-masing minimal 10 liter per detik, akan dibangun dengan anggaran Rp 3 miliar. “Masing-masing berkapasitas 10 liter per detik minimal, itu masih bisa lebih,” terang Lestariana. Sementara itu penanganan penurunan debit air di musim kemarau panjang yang rutin dilakukan PDAM Buleleng juga menyuplai air bersih langsung dengan mobil tangki yang distandbykan di kantor sebanyak enam unit. Begitu ada laporan gangguan pelayanan air selama 24 jam, truk tangki PDAM akan langsung menyuplai air ke daerah layanan yang bersangkutan. Lestariana juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menampung air di luar jam beban puncak untuk menjamin ketersediaan air di rumah tangga. *k23
1
Komentar