Dilaporkan Hilang, Ditemukan Ngambang di Laut
Kebiasaan korban memancing ke tengah laut mulai pukul 06.00 Wita. Saat kejadian, sampan korban terombang ambing tetapi korban tidak ada di atas sampan.
MANGUPURA, NusaBali
Seorang nelayan, I Made Ngardi, 65, dilaporkan hilang saat memancing di perairan Wana Segara Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pada Selasa (3/9) sekitar pukul 10.15 Wita. Hilangnya nelayan yang tinggal di Gang Teratai 2 Segara, Kuta, itu langsung dilaporkan ke Badan SAR. Sekitar enam jam setelah dilaporkan hilang, Ngardi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, mengambang di laut. Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar, untuk divisum.
Salah seorang saksi mata, nelayan bernama I Made Ada, 50, yang melihat pertama kali jukung milik korban terapung di perairan Wana Segara Kuta, menyatakan kebiasaan korban melakukan aktivitas memancing mulai pukul 06.00 Wita dan pulang dua atau tiga jam kemudian. Namun pada Selasa pagi kemarin, sampan korban terombang ambing tetapi korban tidak ada di atas sampan. Mendapati hal itulah, Made Ada curiga dan menduga korban hilang. Kecurigaan itu kemudian dilaporkannya ke pos Balawista. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Basarnas.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Sri Wardoyo, mengatakan laporan terkait hilangnya nelayan yang tercatat tinggal di Gang Teratai 2 No 10 Segara, Kuta, Kabupaten Badung itu masuk ke pihaknya pada Selasa (3/9) sekitar pukul 10.15 Wita. Dalam laporan, sejumlah saksi mata mengaku jika jukung atau sampan yang digunakan korban terombang-ambing di perairan Wana Segara. Namun korban tidak kelihatan. Dugaan awal, korban tenggelam saat memancing. Atas informasi itulah, tim SAR langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pencarian.
“Sesaat setelah masuk laporan, kami bentuk tim untuk pencarian. Kami mengerahkan beberapa personel menggunakan dua unit jetski untuk menyusuri sekitar jukung milik korban. Karena jaraknya itu hanya membutuhkan waktu 2 menit ke lokasi. Tapi, tidak membuahkan hasil,” tuturnya, Rabu (4/9) siang.
Diakuinya, karena tidak membuahkan hasil, pihaknya melakukan pemetaan ulang di sekitar area lokasi awal korban memancing. Barulah pada pukul 16.30 Wita, atau sekitar enam jam upaya pencarian, jenazah korban ditemukan mengambang. Kemudian tim SAR bersama masyarakat yang melakukan pencarian langsung mengevakuasi jenazah korban ke tepi pantai untuk kemudian dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab jatuhnya korban.
“Kami memang menempatkan dua orang personel setiap hari dengan dilengkapi 1 unit jetski di Pantai Kuta untuk mempercepat respons time. Sesaat setelah laporan, mereka langsung bergerak bersama Balawista untuk melakukan pencarian. Tapi, penyisiran awal tidak ada hasil, dan baru sore harinya menemukan korban dalam kondisi mengambang di sekitar jukungnya,” katanya. “Kami evakuasi korban menggunakan ambulans milik Balawista. Ya, dugaan awal karena jatuh saat mancing,” imbuhnya. *dar
Salah seorang saksi mata, nelayan bernama I Made Ada, 50, yang melihat pertama kali jukung milik korban terapung di perairan Wana Segara Kuta, menyatakan kebiasaan korban melakukan aktivitas memancing mulai pukul 06.00 Wita dan pulang dua atau tiga jam kemudian. Namun pada Selasa pagi kemarin, sampan korban terombang ambing tetapi korban tidak ada di atas sampan. Mendapati hal itulah, Made Ada curiga dan menduga korban hilang. Kecurigaan itu kemudian dilaporkannya ke pos Balawista. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Basarnas.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Sri Wardoyo, mengatakan laporan terkait hilangnya nelayan yang tercatat tinggal di Gang Teratai 2 No 10 Segara, Kuta, Kabupaten Badung itu masuk ke pihaknya pada Selasa (3/9) sekitar pukul 10.15 Wita. Dalam laporan, sejumlah saksi mata mengaku jika jukung atau sampan yang digunakan korban terombang-ambing di perairan Wana Segara. Namun korban tidak kelihatan. Dugaan awal, korban tenggelam saat memancing. Atas informasi itulah, tim SAR langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pencarian.
“Sesaat setelah masuk laporan, kami bentuk tim untuk pencarian. Kami mengerahkan beberapa personel menggunakan dua unit jetski untuk menyusuri sekitar jukung milik korban. Karena jaraknya itu hanya membutuhkan waktu 2 menit ke lokasi. Tapi, tidak membuahkan hasil,” tuturnya, Rabu (4/9) siang.
Diakuinya, karena tidak membuahkan hasil, pihaknya melakukan pemetaan ulang di sekitar area lokasi awal korban memancing. Barulah pada pukul 16.30 Wita, atau sekitar enam jam upaya pencarian, jenazah korban ditemukan mengambang. Kemudian tim SAR bersama masyarakat yang melakukan pencarian langsung mengevakuasi jenazah korban ke tepi pantai untuk kemudian dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab jatuhnya korban.
“Kami memang menempatkan dua orang personel setiap hari dengan dilengkapi 1 unit jetski di Pantai Kuta untuk mempercepat respons time. Sesaat setelah laporan, mereka langsung bergerak bersama Balawista untuk melakukan pencarian. Tapi, penyisiran awal tidak ada hasil, dan baru sore harinya menemukan korban dalam kondisi mengambang di sekitar jukungnya,” katanya. “Kami evakuasi korban menggunakan ambulans milik Balawista. Ya, dugaan awal karena jatuh saat mancing,” imbuhnya. *dar
1
Komentar