Krama Pertanyakan Nama Masilur di Disdukcapil
Kinerja sejumlah pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Gianyar, dipertanyakan.
GIANYAR, NusaBali
Karena kerap muncul nama depan krama Bali masilur (tertukar). Misal dari seharusnya nyoman jadi wayan. Meski terkesan sepele, perbedaan nama ini berakibat fatal saat berurusan tentang keadministrasian. Untuk perbaikan salah nama itu, pemohon agar melampirkan data-data yang menguatkan identitas tersebut, seperti akta kelahiran dan lainnya.
Kepala Disdukcapil Gianyar I Gede Bhayangkara, didampingi Sekdis I Wayan Ardana, ditemui Rabu (4/9), menyebutkan keluhan itu sudah biasa. "Sudah biasa itu, tidak fatal," ujarnya.
Bhayangkara mengapresiasi keberanian warga untuk mengkoreksi kinerja stafnya. Namun dia menyarankan warga datang langsung ke Disdukcapil untuk perbaikan data diri. "Koreksi ini justru membantu kami dalam membersihkan data base yang salah. Mungkin saja warga lainnya banyak mengalami hal sama, itu bisa langsung ke sini untuk diperbaiki. Tinggal datang saja," sarannya.
Terkait kesalahan tersebut, Bhayangkara memprediksi kemungkinan karea kesalahan pemohon dalam mengisi data formulir dasar pemuatan pendaftaran kependudukan (F1), atau bisa juga karena kesalahan operator yang memasukkan data.
“Namanya juga permohonan, ya petugas kami harus mengerjakannya, terlepas dari data yang benar dan salah itu. Salah ketik itu tidaklah salah sekali, bisa diperbaiki lagi. Terpenting bagaimana data kependudukan menjadi benar dan valid,” paparnya.
Sekdisdukcapil Gianyar I Wayan Ardana menambahkan khusus untuk pemilik KTP yang salah nama tersebut agar datang lagsung ke Disdukcapil dengan bukti berupa ijazah atau KK. “Kami selaku pelayanan masyarakat tentunya tidak luput dari kekeliruan. Justru dengan adanya protes ini kami bisa membersihkan data yang tidak valid menjadi valid,” imbuh pria asal Desa/Kecamatan Tegallalang ini. *nvi
Kepala Disdukcapil Gianyar I Gede Bhayangkara, didampingi Sekdis I Wayan Ardana, ditemui Rabu (4/9), menyebutkan keluhan itu sudah biasa. "Sudah biasa itu, tidak fatal," ujarnya.
Bhayangkara mengapresiasi keberanian warga untuk mengkoreksi kinerja stafnya. Namun dia menyarankan warga datang langsung ke Disdukcapil untuk perbaikan data diri. "Koreksi ini justru membantu kami dalam membersihkan data base yang salah. Mungkin saja warga lainnya banyak mengalami hal sama, itu bisa langsung ke sini untuk diperbaiki. Tinggal datang saja," sarannya.
Terkait kesalahan tersebut, Bhayangkara memprediksi kemungkinan karea kesalahan pemohon dalam mengisi data formulir dasar pemuatan pendaftaran kependudukan (F1), atau bisa juga karena kesalahan operator yang memasukkan data.
“Namanya juga permohonan, ya petugas kami harus mengerjakannya, terlepas dari data yang benar dan salah itu. Salah ketik itu tidaklah salah sekali, bisa diperbaiki lagi. Terpenting bagaimana data kependudukan menjadi benar dan valid,” paparnya.
Sekdisdukcapil Gianyar I Wayan Ardana menambahkan khusus untuk pemilik KTP yang salah nama tersebut agar datang lagsung ke Disdukcapil dengan bukti berupa ijazah atau KK. “Kami selaku pelayanan masyarakat tentunya tidak luput dari kekeliruan. Justru dengan adanya protes ini kami bisa membersihkan data yang tidak valid menjadi valid,” imbuh pria asal Desa/Kecamatan Tegallalang ini. *nvi
Komentar