Dua Sopir Dump Truck Jadi Tersangka
Kecelakaan di Tol Cipularang
DH dan SB, dua sopir dump truck, ditetapkan jadi tersangka kecelakaan Tol Purbaleunyi segmen Cipularang.
PURWAKARTA, NusaBali
Keduanya dianggap lalai sehingga menyebabkan orang lain meninggal dunia, luka berat, luka ringan, dan kerugian material. Polisi memastikan dua dump truck yang dikemudikan tersangka DH (45) dan SB (40) melebihi kapasitas muatan.
"Dua tersangka ini membawa material tanah melebihi batas muatan yang seharusnya. Seharusnya mengangkut muatan seberat 12 ton, ternyata membawa 37 ton, jadi kelebihan 25 ton atau tiga kali lipat," kata Kapolres Purwakarta AKBP Matrius di Mapolres Purwakarta, Rabu (4/9) seperti dikutip dari detik.
SB dan DH, sambung Matrius, mengemudikan truk yang jenis dan tipenya sama. Begitupun barang yang diangkut dua truk tersebut. "Muatannya material tanah," ucap Matrius.
Ia menjelaskan kedua tersangka tersebut memenuhi unsur kelalaian sehingga mengakibatkan kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang.
"Ada unsur kelalaian mengakibatkan orang lain meninggal, luka berat, luka ringan, dan kerugian materiil," tutur Matrius.
Diketahui kecelakaan beruntun yang terjadi pada Senin (2/9) melibatkan 20 kendaraan, 8 tewas, dan puluhan lain mengalami luka.
"Menetapkan dua tersangka, SB dan DH," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat konferensi pers kecelakaan lalu lintas tol Purbaleunyi, Rabu (4/9) seperti dilansir kompas.
DH merupakan sopir truk nopol B 9763 UIT yang terguling terlebih dulu. Sementara SB merupakan sopir truk 9410 UIU yang menabrak dari arah belakang.
Penetapan tersebut berdasarkan penyelidikan, olah TKP, keterangan saksi, alat bukti lain, dan mekanisme forum diskusi seluruh instansi. "DH gugur secara hukum karena meninggal," kata AKBP Matrius.
Sebelum meninggal, DH sempat memberikan keterangan kepada polisi. DH saat itu mengendarai dump truck bermuatan tanah dan sempat memberi tahu rekannya yang juga tersangka SB bahwa rem yang dikendarainya tidak berfungsi.
"Ditanya kenapa kok nyalip? Dedi berkata remnya tidak berfungsi," ujar Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi saat memberikan keterangan pers di RS MH Thamrin, Selasa (3/9).
Beberapa saat kemudian, berbarengan dengan jalan menurun, dump truck yang dikendarainya terguling. "Dedi menyampaikan remnya kembali berfungsi. Mungkin karena nginjeknya dientak atau segala macem, truk pertama terguling," katanya. *
"Dua tersangka ini membawa material tanah melebihi batas muatan yang seharusnya. Seharusnya mengangkut muatan seberat 12 ton, ternyata membawa 37 ton, jadi kelebihan 25 ton atau tiga kali lipat," kata Kapolres Purwakarta AKBP Matrius di Mapolres Purwakarta, Rabu (4/9) seperti dikutip dari detik.
SB dan DH, sambung Matrius, mengemudikan truk yang jenis dan tipenya sama. Begitupun barang yang diangkut dua truk tersebut. "Muatannya material tanah," ucap Matrius.
Ia menjelaskan kedua tersangka tersebut memenuhi unsur kelalaian sehingga mengakibatkan kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang.
"Ada unsur kelalaian mengakibatkan orang lain meninggal, luka berat, luka ringan, dan kerugian materiil," tutur Matrius.
Diketahui kecelakaan beruntun yang terjadi pada Senin (2/9) melibatkan 20 kendaraan, 8 tewas, dan puluhan lain mengalami luka.
"Menetapkan dua tersangka, SB dan DH," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat konferensi pers kecelakaan lalu lintas tol Purbaleunyi, Rabu (4/9) seperti dilansir kompas.
DH merupakan sopir truk nopol B 9763 UIT yang terguling terlebih dulu. Sementara SB merupakan sopir truk 9410 UIU yang menabrak dari arah belakang.
Penetapan tersebut berdasarkan penyelidikan, olah TKP, keterangan saksi, alat bukti lain, dan mekanisme forum diskusi seluruh instansi. "DH gugur secara hukum karena meninggal," kata AKBP Matrius.
Sebelum meninggal, DH sempat memberikan keterangan kepada polisi. DH saat itu mengendarai dump truck bermuatan tanah dan sempat memberi tahu rekannya yang juga tersangka SB bahwa rem yang dikendarainya tidak berfungsi.
"Ditanya kenapa kok nyalip? Dedi berkata remnya tidak berfungsi," ujar Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi saat memberikan keterangan pers di RS MH Thamrin, Selasa (3/9).
Beberapa saat kemudian, berbarengan dengan jalan menurun, dump truck yang dikendarainya terguling. "Dedi menyampaikan remnya kembali berfungsi. Mungkin karena nginjeknya dientak atau segala macem, truk pertama terguling," katanya. *
1
Komentar