Loket Pembelian Tiket Penyeberangan Mulai Ditata
Desa Adat Juga Akan Tata Lapak di Tepi Pantai Sanur
Seiring dengan wacana Dermaga Sanur yang akan segera dibangun pada tahun 2020, Desa Adat Sanur juga mulai berbenah dengan menata loket pembelian tiket penyeberangan Sanur-Nusa Penida.
DENPASAR, NusaBali
Selain loket, lapak dagang yang ada di pesisir Pantai Sanur juga segera akan dilakukan penataan sebelum dimulainya pembangunan dermaga. Bendesa Adat Sanur, IB Paramartha, saat dikonfirmasi, Kamis (5/9) mengatakan, penataan tersebut sudah mulai dilakukan sejak 28 Agustus 2019, yang sampai saat ini masih dalam tahap proses pembangunan. Selama ini, kawasan yang merupakan pusat penyeberangan wisatawan ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan itu dipandang tidak layak.
Apalagi, tempat tersebut yang dibuat semi permanen. Dengan melihat kondisi tersebut, desa adat berinisiatif melakukan perbaikan dengan cara swadaya agar sesuai dengan standar pelayanan. "Kita berbenah agar pelayanan dan fasilitas tempat kita bisa sebanding. Soalnya kita melakukan pungutan ke wisatawan, masa masih seperti kemarin. Ditambah akan ada dermaga," jelas IB Paramartha.
Menurutnya, Sanur sudah seharusnya mulai berbenah. Apalagi desa sudah mendapatkan pembinaan pengelolaan desa agar tidak melanggar aturan, dan menata standar kualitas pelayanan dengan fasilitas yang baik. Kata dia, jika nantinya dermaga sudah jadi, tempat tunggu dan loket pembelian tiket tidak terlalu kontras.
Tempat tunggu dan loket dengan luas memanjang sekitar 3 are tersebut tidak lagi menggunakan terpal maupun kayu sebagai tempat duduk. Namun, sudah akan dipermanenkan dengan menggunakan anggara dari swadaya sebesar Rp 1,5 miliar. "Kita permanenkan, dan rencananya dikerjakan selama tiga bulan. Jika tidak selesai ya kami beri sanksi yang mengerjakan," jelasnya.
Selain tempat loket dan ruang tunggu, IB Paramartha mengatakan akan melakukan penataan juga pada warung yang menempati lapak di bibir pantai Sanur. Lapak-lapak itu nantinya dibongkar dan dibuatkan bangunan permanen agar tidak terlihat kumuh. Apalagi, pariwisata Sanur sudah menjadi icon dunia. "Jangan sampai kita punya tempat pariwisata dipandnag tidak bagus. Dan perbaikan itu akan dilakukan secepatnya setelah loket dan ruang tunggu selesai. Dan harus juga sebelum dermaga dibangun, soalnya dermaga sudah positif ya harus sama nanti jangan sampai dermaga ada, tetapi ruang tunggu dan pedagang masih menggunakan lapak," ujarnya.
Dari pantauan, para penyedia tiket penyeberangan juga sudah dipindahkan ke Pantai Matahari Terbit. Namun, beberapa penyedia tiket lebih memilih memasang plang dan menaruh meja di pinggir pantai dengan alasan mempermudah wisatawan maupun masyarakat lokal yang mau menyeberang memperoleh tiket.
"Di sini biar tidak jauh mereka beli tiket. Soalnya kan itu tempat kami masih diperbaiki dipermanenkan, kalau loket penjualan di utara lumayan jauh, jadi di sini saja sementara," ujar petugas tiket, Gus De. *mis
Apalagi, tempat tersebut yang dibuat semi permanen. Dengan melihat kondisi tersebut, desa adat berinisiatif melakukan perbaikan dengan cara swadaya agar sesuai dengan standar pelayanan. "Kita berbenah agar pelayanan dan fasilitas tempat kita bisa sebanding. Soalnya kita melakukan pungutan ke wisatawan, masa masih seperti kemarin. Ditambah akan ada dermaga," jelas IB Paramartha.
Menurutnya, Sanur sudah seharusnya mulai berbenah. Apalagi desa sudah mendapatkan pembinaan pengelolaan desa agar tidak melanggar aturan, dan menata standar kualitas pelayanan dengan fasilitas yang baik. Kata dia, jika nantinya dermaga sudah jadi, tempat tunggu dan loket pembelian tiket tidak terlalu kontras.
Tempat tunggu dan loket dengan luas memanjang sekitar 3 are tersebut tidak lagi menggunakan terpal maupun kayu sebagai tempat duduk. Namun, sudah akan dipermanenkan dengan menggunakan anggara dari swadaya sebesar Rp 1,5 miliar. "Kita permanenkan, dan rencananya dikerjakan selama tiga bulan. Jika tidak selesai ya kami beri sanksi yang mengerjakan," jelasnya.
Selain tempat loket dan ruang tunggu, IB Paramartha mengatakan akan melakukan penataan juga pada warung yang menempati lapak di bibir pantai Sanur. Lapak-lapak itu nantinya dibongkar dan dibuatkan bangunan permanen agar tidak terlihat kumuh. Apalagi, pariwisata Sanur sudah menjadi icon dunia. "Jangan sampai kita punya tempat pariwisata dipandnag tidak bagus. Dan perbaikan itu akan dilakukan secepatnya setelah loket dan ruang tunggu selesai. Dan harus juga sebelum dermaga dibangun, soalnya dermaga sudah positif ya harus sama nanti jangan sampai dermaga ada, tetapi ruang tunggu dan pedagang masih menggunakan lapak," ujarnya.
Dari pantauan, para penyedia tiket penyeberangan juga sudah dipindahkan ke Pantai Matahari Terbit. Namun, beberapa penyedia tiket lebih memilih memasang plang dan menaruh meja di pinggir pantai dengan alasan mempermudah wisatawan maupun masyarakat lokal yang mau menyeberang memperoleh tiket.
"Di sini biar tidak jauh mereka beli tiket. Soalnya kan itu tempat kami masih diperbaiki dipermanenkan, kalau loket penjualan di utara lumayan jauh, jadi di sini saja sementara," ujar petugas tiket, Gus De. *mis
1
Komentar