Danau Buyan - Tamblingan Dirancang Jadi Eco Tourism
Kawasan hutan di Danau Buyan-Tambingan di Kabupaten Buleleng yang kewenangan penuh pemanfaatannya ada di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali mendapat sinyal pengembangan wisata.
SINGARAJA, NusaBali
Dua danau yang merupakan sumber penghidupan masyarakat Buleleng ini dilirik untuk dikembangkan menjadi wilayah eco tourism yang berbasis pada pelestarian lingkungan yang berkualitas.
Cita-cita itu tercetus saat Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama dengan BKSDA Bali meninjau kawasan Danau Buyan-Tamblingan, Kamis (5/9) pagi. Dari hasil pemantauan ditemukan fakta pemanfaatan hutan di wilayah Banjar Dinas Dasong, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada belum maksimal dan kualitas fungsi hutan mengalami penurunan.
Dari fakta tersebut Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini berencana akan melakukan upaya peningkatan kualitas kelestarian lingkungan di kawasan Danau Buyan-Tamblingan. Namun terobosan peningkatan kualitas kelestarian hutan dijaminkan tetap pada komitmen kelestarian dan konservasi hutan.
“Nantinya kawasan hutan di daerah ini akan dikembangkan eco tourism-nya seperti camping ground, jogging track, serta menggunakan kendaraan listrik,” ujar Bupati Putu Agus Suradnyana. Rancangan pengembangan eco tourism tetap akan memprioritaskan kelestarian hutan hanya dikelola lebih profesional dengan menambah sejumlah unsur taman atau kebun bunga untuk keindahan dan daya tarik wisata.
Sementara itu, Kepala BKSDA Bali, Budhy Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana Bupati Buleleng terkait dengan inisiatif dalam pengembangan kawasan hutan Buyan-Tamblingan. BKSDA Bali juga mengatakan secara umum setuju dengan konsep pengembangan eco tourism. “Saya kira konsep eco tourism ini merupakan konsep yang sejalan dengan pemerintah daerah, sehingga ini merupakan peluang yang sangat baik,” jelas Budhy.
Rencana pengembangan wisata tersebut juga sesuai dengan perencanaan BKSDA Bali dengan Pemerintah Kabupaten untuk pengembangan pariwisata Buyan-Tamblingan berbasis pada lingkungan yang berkualitas. Dirinya pun mengaku akan menindaklanjuti izin soal sisi pemanfaatan kawasan maupun sisi pelestraian lingkungan kedepannya.*k23
Cita-cita itu tercetus saat Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama dengan BKSDA Bali meninjau kawasan Danau Buyan-Tamblingan, Kamis (5/9) pagi. Dari hasil pemantauan ditemukan fakta pemanfaatan hutan di wilayah Banjar Dinas Dasong, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada belum maksimal dan kualitas fungsi hutan mengalami penurunan.
Dari fakta tersebut Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini berencana akan melakukan upaya peningkatan kualitas kelestarian lingkungan di kawasan Danau Buyan-Tamblingan. Namun terobosan peningkatan kualitas kelestarian hutan dijaminkan tetap pada komitmen kelestarian dan konservasi hutan.
“Nantinya kawasan hutan di daerah ini akan dikembangkan eco tourism-nya seperti camping ground, jogging track, serta menggunakan kendaraan listrik,” ujar Bupati Putu Agus Suradnyana. Rancangan pengembangan eco tourism tetap akan memprioritaskan kelestarian hutan hanya dikelola lebih profesional dengan menambah sejumlah unsur taman atau kebun bunga untuk keindahan dan daya tarik wisata.
Sementara itu, Kepala BKSDA Bali, Budhy Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana Bupati Buleleng terkait dengan inisiatif dalam pengembangan kawasan hutan Buyan-Tamblingan. BKSDA Bali juga mengatakan secara umum setuju dengan konsep pengembangan eco tourism. “Saya kira konsep eco tourism ini merupakan konsep yang sejalan dengan pemerintah daerah, sehingga ini merupakan peluang yang sangat baik,” jelas Budhy.
Rencana pengembangan wisata tersebut juga sesuai dengan perencanaan BKSDA Bali dengan Pemerintah Kabupaten untuk pengembangan pariwisata Buyan-Tamblingan berbasis pada lingkungan yang berkualitas. Dirinya pun mengaku akan menindaklanjuti izin soal sisi pemanfaatan kawasan maupun sisi pelestraian lingkungan kedepannya.*k23
Komentar