Disdikpora Gelar Pelatihan Kewirausahaan
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem menggelar pelatihan kewirausahaan di aula Satuan Pendidikan Non Formal Sanggra Kegiatan Belajar Karangasem, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Kamis (5/9).
AMLAPURA, NusaBali
Pelatihan diikuti 250 warga. Pelatihan terbagi 9 kelompok, peserta wajib mengikuti ujian. Bagi yang lulus berhak menyandang sertifikat siap kerja.
Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengatakan pelatihan terbagi 9 kelompok dengan biaya Rp 556,25 juta. Masing-masing tata rias dan pasang sanggul sebanyak 30 orang, tata rias modifikasi Bali 25 orang, aplikasi perkantoran 40 orang, bahasa Inggris 40 orang, menjahit 30 orang, tata rias pengantin Bali khas Badung 25 orang, dan tata rias wajah dan sanggul 20 orang. “Peserta dididik selama tiga bulan agar menjadi tenaga terampil dan siap kerja. Mereka juga ada program magang agar ketrampilan yang didapatkan sesuai kebutuhan industri,” katanya.
Gusti Ngurah Kartika mengatakan, saat ini tata rias dibutuhkan masyarakat. Terutama saat musim pawiwahan, potong gigi, dan upacara Manusa Yadnya lainnya. Warga terbiasa memanfaatkan jasa salon kecantikan untuk berhias. “Rata-rata pengantin mengenakan payas agung, itu menandakan salon kecantikan sangat laku dan dicari masyarakat. Sebab ada prinsip mengenakan payas agung hanya sekali dalam hidupnya,” ungkapnya.
Sementara kursus bahasa Inggris untuk menunjang kualitas kerja di zaman globalisasi. Apalagi bekerja di dunia pariwisata, kemampuan berbahasa Inggris menjadi pengantar utama. Dari 250 peserta didominasi kalangan ibu rumah tangga, terbagi dua kelompok besar: kelompok pendidikan kecakapan kerja sebanyak 125 orang dan kelompok pendidikan kecakapan wirausahaan sebanyak 125 orang. Kabid PUD dan PNF I Nyoman Adil menambahkan, di akhir pelatihan semua peserta diuji. Mereka yang lulus dapat sertifikat. “Bagi yang ingin memiliki sertifikat kompetensi, mesti menjalani ujian lagi dengan mendatangkan asesor,” jelasnya. *k16
Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengatakan pelatihan terbagi 9 kelompok dengan biaya Rp 556,25 juta. Masing-masing tata rias dan pasang sanggul sebanyak 30 orang, tata rias modifikasi Bali 25 orang, aplikasi perkantoran 40 orang, bahasa Inggris 40 orang, menjahit 30 orang, tata rias pengantin Bali khas Badung 25 orang, dan tata rias wajah dan sanggul 20 orang. “Peserta dididik selama tiga bulan agar menjadi tenaga terampil dan siap kerja. Mereka juga ada program magang agar ketrampilan yang didapatkan sesuai kebutuhan industri,” katanya.
Gusti Ngurah Kartika mengatakan, saat ini tata rias dibutuhkan masyarakat. Terutama saat musim pawiwahan, potong gigi, dan upacara Manusa Yadnya lainnya. Warga terbiasa memanfaatkan jasa salon kecantikan untuk berhias. “Rata-rata pengantin mengenakan payas agung, itu menandakan salon kecantikan sangat laku dan dicari masyarakat. Sebab ada prinsip mengenakan payas agung hanya sekali dalam hidupnya,” ungkapnya.
Sementara kursus bahasa Inggris untuk menunjang kualitas kerja di zaman globalisasi. Apalagi bekerja di dunia pariwisata, kemampuan berbahasa Inggris menjadi pengantar utama. Dari 250 peserta didominasi kalangan ibu rumah tangga, terbagi dua kelompok besar: kelompok pendidikan kecakapan kerja sebanyak 125 orang dan kelompok pendidikan kecakapan wirausahaan sebanyak 125 orang. Kabid PUD dan PNF I Nyoman Adil menambahkan, di akhir pelatihan semua peserta diuji. Mereka yang lulus dapat sertifikat. “Bagi yang ingin memiliki sertifikat kompetensi, mesti menjalani ujian lagi dengan mendatangkan asesor,” jelasnya. *k16
Komentar