Siswa SLB Dilatih Kewirausahaan
Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bangli diberi pelatihan kewirausahaan di bidang tata boga dan tata busana.
BANGLI, NusaBali
Latihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dan kreatifitas para siswa. Dalam waktu dekat para siswa ini juga mendapatkan latihan spa.
Kepala SLB Negeri Bangli, I Made Sudarma, mengatakan, kegiatan pembelajaran di SLB sebagian besar meliputi kegiatan pengembangan diri. Para siswa mendapatkan latihan keterampilan sehingga menjadi lebih mandiri. “Dari kegiatan pembelajaran 60 persen untuk pengembangan diri siswa. Pola di SLB tentu berbeda dari sekolah umum,” jelasnya. Para siswa diajarkan membuat kue dan membuat dompet berbahan kain endek.
Menurut Made Sudarma, kegiatan pelatihan tata boga diikuti 10 orang, baik siswa tingkat SMP maupun SMA. Direncakan pula ada kegiatan pelatihan spa, dimulai pekan depan. Kegiatan tersebut akan berlangsung sekitar 20 hari. Latihan ini merupakan bantuan dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan. Bantuan dari pemerintah seperti ini tidak rutin diterima, sebab sekolah secara bergilir menerima bantuan. “Tahun ini kami dapat, kemungkinan tahun depan tidak lagi karena untuk pemerataan di seluruh sekolah,” terangnya.
Hasil kerajinan para siswa telah dipasarkan. Sekolah pun ikut serta dalam kegiatan pamaren untuk bisa mempromosikan hasil karya para siswa ini. “Kami sering ikut pameran, hasil karya anak-anak ini sudah dapat dipasarkan. Memang kami di sekolah yang membantu untuk menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Contoh membuat dompet, kami yang membelikan bahan,” sebutnya. Diharapkan, dengan latihan dan materi dari narasumber yang berkopeten, para siswa makin lebih banyak memiliki keterampilan untuk bekal masa depan. Saat ini 82 siswa SD, 19 siswa SMP, dan 14 siswa SMA. *esa
Kepala SLB Negeri Bangli, I Made Sudarma, mengatakan, kegiatan pembelajaran di SLB sebagian besar meliputi kegiatan pengembangan diri. Para siswa mendapatkan latihan keterampilan sehingga menjadi lebih mandiri. “Dari kegiatan pembelajaran 60 persen untuk pengembangan diri siswa. Pola di SLB tentu berbeda dari sekolah umum,” jelasnya. Para siswa diajarkan membuat kue dan membuat dompet berbahan kain endek.
Menurut Made Sudarma, kegiatan pelatihan tata boga diikuti 10 orang, baik siswa tingkat SMP maupun SMA. Direncakan pula ada kegiatan pelatihan spa, dimulai pekan depan. Kegiatan tersebut akan berlangsung sekitar 20 hari. Latihan ini merupakan bantuan dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan. Bantuan dari pemerintah seperti ini tidak rutin diterima, sebab sekolah secara bergilir menerima bantuan. “Tahun ini kami dapat, kemungkinan tahun depan tidak lagi karena untuk pemerataan di seluruh sekolah,” terangnya.
Hasil kerajinan para siswa telah dipasarkan. Sekolah pun ikut serta dalam kegiatan pamaren untuk bisa mempromosikan hasil karya para siswa ini. “Kami sering ikut pameran, hasil karya anak-anak ini sudah dapat dipasarkan. Memang kami di sekolah yang membantu untuk menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Contoh membuat dompet, kami yang membelikan bahan,” sebutnya. Diharapkan, dengan latihan dan materi dari narasumber yang berkopeten, para siswa makin lebih banyak memiliki keterampilan untuk bekal masa depan. Saat ini 82 siswa SD, 19 siswa SMP, dan 14 siswa SMA. *esa
1
Komentar