Kapolsek Bandara Perketat Pengawasan
Kapolsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP), Ngurah Rai, Kompol Agung Budiarto mengaku sangat menyayangkan terjadinya kegiatan ekspor illegal melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Kompol Budiarto mengatakan kegiatan itu terjadi dengan memanfaatkan celah yang ada. Dikatakan pelaku ekspor illegal yang ditangkap Bea Cukai Ngurah Rai, pada Senin 2 September kemarin merupakan oknum porter di Bandara Ngurah Rai. Para porter ini beber Kompol Budiarto bekerja dengan sistem internal yang mereka miliki. Sehingga sulit untuk diawasi dengan detail.
“Mereka bekerja dengan cara sistem internalnya mereka. Makanya sulit kita untuk menemukannya. Karena pada saat kita melaksanakan giat patroli dikunci semua akses. Mereka itu mencari kelengahan kita.,” tutur Kompol Budiarto.
Kompol Budiarto mengaku dengan adanya pengungkapan beberapa hari lalu oleh Bea Cukai Ngurah Rai pihaknya akan tetap melakukan pengawasan bersama security bandara ataupun komponen bandara lainnya. “Sudah jelas dari pemeriksaan Bea Cukai itu permainan orang dalam artinya porter. Kita tidak tahu mereka mendapatkan barang itu dari mana. Kami pihak kepolisian tidak terlibat dalam penyelidikan dalam kasus tersebut. Itu Bea Cukai yang tangani,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya pegawai salah satu airline yang bertugas sebagai ground handling, Agus Purnomo, 25 diamankan Bea Cukai Ngurah Rai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, tertangkap basah saat melakukan upaya penyelundupan terhadap 17.192 ekor baby lobster ke Vietnam melaui pesawat yang transit di Singapura.
Saat ditangkap, tersangka Agus Purnomo kepada petugas mengaku telah melakukan penyelundupan baby lobster ke luar negeri sebanyak 5 kali. Setiap kali pengiriman tersangka mendapatkan upah sebanyak Rp 20 juta. Upaya penyelundupan yang berujung penangkapan kemarin merupakan upaya untuk ke 6 kalinya selama bekerja 4 tahun di Bandara Ngurah Rai. *pol
“Mereka bekerja dengan cara sistem internalnya mereka. Makanya sulit kita untuk menemukannya. Karena pada saat kita melaksanakan giat patroli dikunci semua akses. Mereka itu mencari kelengahan kita.,” tutur Kompol Budiarto.
Kompol Budiarto mengaku dengan adanya pengungkapan beberapa hari lalu oleh Bea Cukai Ngurah Rai pihaknya akan tetap melakukan pengawasan bersama security bandara ataupun komponen bandara lainnya. “Sudah jelas dari pemeriksaan Bea Cukai itu permainan orang dalam artinya porter. Kita tidak tahu mereka mendapatkan barang itu dari mana. Kami pihak kepolisian tidak terlibat dalam penyelidikan dalam kasus tersebut. Itu Bea Cukai yang tangani,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya pegawai salah satu airline yang bertugas sebagai ground handling, Agus Purnomo, 25 diamankan Bea Cukai Ngurah Rai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, tertangkap basah saat melakukan upaya penyelundupan terhadap 17.192 ekor baby lobster ke Vietnam melaui pesawat yang transit di Singapura.
Saat ditangkap, tersangka Agus Purnomo kepada petugas mengaku telah melakukan penyelundupan baby lobster ke luar negeri sebanyak 5 kali. Setiap kali pengiriman tersangka mendapatkan upah sebanyak Rp 20 juta. Upaya penyelundupan yang berujung penangkapan kemarin merupakan upaya untuk ke 6 kalinya selama bekerja 4 tahun di Bandara Ngurah Rai. *pol
1
Komentar