Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Singgah di Denpasar
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) singgah di Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Acara ini diselenggarakan di GOR Lila Bhuana, Jalan Melati, Denpasar, Sabtu (7/9). Staf Khusus Menteri Bidang PMO dan Ekonomi Digital Kominfo, Lis Sutjiati, yang didaulat jadi keynote session berharap 1.000 startup digital bisa lahir di Pulau Dewata.
“Saya tunggu 1.000 startup digital dari Bali saja. Melihat yang hadir hari ini lebih dari 1.000, kita harapkan akan keluar lebih dari 1.000 solusi dari Bali yang akan menyelesaikan masalah lokal, Indonesia dan juga dunia,” ungkapnya.
Lis yang juga konseptor Program 1.000 Startup Digital tersebut menambahkan, gerakan nasional ini sebetulnya ingin mewadahi dan menjaring ide-ide besar yang dimiliki anak bangsa. Hingga saat ini, kata Lis, partisipasi startup di Indonesia sudah 45 ribu terhitung sejak tahun 2016. Ke depan, pihaknya berharap bisa memproses hingga 150 ribu ide-ide baru.
“Sebenarnya kita lebih kepada menjaring ide-ide besar di setiap anak Indonesia dan juga milenial untuk bisa mulai diproses. Targetnya bukan 1000, tapi tidak terbatas. Kita memfasilitasi ide-ide besar ini, karena dari ide untuk bisa menjadi startup, itu bukan hitungan tahun. Satu tahun belum tentu langsung jadi. Tapi kita ingin pastikan ide-idenya ini sudah mulai diproses,” jelasnya.
Potensi startup digital di Indonesia, kata Lis, sangatlah besar. Bermodal keberagaman belasan ribu etnik, bahasa, dan budaya, ada banyak ide startup digital yang bisa lahir di Indonesia. Meski demikian banyaknya potensi yang bisa digali di Indonesia, konsistensi dan kegigihan masih menjadi kendala dalam membangun startup digital di Indonesia.
“Mungkin kegigihan (kendala, red). Saat gagal, cari yang lain. Sedangkan kalau mau menjadi entrepreneur atau menjadi solusi seharusnya never give up. Terus lakukan sampai tercapai apa yang dimimpikannya. Saya mau tanamkan kepada anak-anak muda sekarang, kalau give up atau menyerah, bayangkan jutaan orang bisa rugi karena solusi ada di tangan kita,” katanya. *ind
“Saya tunggu 1.000 startup digital dari Bali saja. Melihat yang hadir hari ini lebih dari 1.000, kita harapkan akan keluar lebih dari 1.000 solusi dari Bali yang akan menyelesaikan masalah lokal, Indonesia dan juga dunia,” ungkapnya.
Lis yang juga konseptor Program 1.000 Startup Digital tersebut menambahkan, gerakan nasional ini sebetulnya ingin mewadahi dan menjaring ide-ide besar yang dimiliki anak bangsa. Hingga saat ini, kata Lis, partisipasi startup di Indonesia sudah 45 ribu terhitung sejak tahun 2016. Ke depan, pihaknya berharap bisa memproses hingga 150 ribu ide-ide baru.
“Sebenarnya kita lebih kepada menjaring ide-ide besar di setiap anak Indonesia dan juga milenial untuk bisa mulai diproses. Targetnya bukan 1000, tapi tidak terbatas. Kita memfasilitasi ide-ide besar ini, karena dari ide untuk bisa menjadi startup, itu bukan hitungan tahun. Satu tahun belum tentu langsung jadi. Tapi kita ingin pastikan ide-idenya ini sudah mulai diproses,” jelasnya.
Potensi startup digital di Indonesia, kata Lis, sangatlah besar. Bermodal keberagaman belasan ribu etnik, bahasa, dan budaya, ada banyak ide startup digital yang bisa lahir di Indonesia. Meski demikian banyaknya potensi yang bisa digali di Indonesia, konsistensi dan kegigihan masih menjadi kendala dalam membangun startup digital di Indonesia.
“Mungkin kegigihan (kendala, red). Saat gagal, cari yang lain. Sedangkan kalau mau menjadi entrepreneur atau menjadi solusi seharusnya never give up. Terus lakukan sampai tercapai apa yang dimimpikannya. Saya mau tanamkan kepada anak-anak muda sekarang, kalau give up atau menyerah, bayangkan jutaan orang bisa rugi karena solusi ada di tangan kita,” katanya. *ind
1
Komentar