Warga Lotim Dikeroyok Polisi Sampai Tewas
Cuma Gara-gara Tilang
Seorang pengendara sepeda motor bernama Zainal Abidin tewas setelah dikeroyok sejumlah anggota Kepolisian Resor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
LOMBOK TIMUR, NusaBali
Pengeroyokan itu terjadi pada Kamis (5/9). Zainal Abidin dihajar hingga tewas di dalam Polres Lombok Timur.
Heri, keluarga dari pemuda 29 tahun itu menuturkan, pengeroyokan itu terjadi saat Zainal mendatangi kantor Satlantas untuk mencari sepeda motornya yang disita polisi setelah dilakukan penilangan.
"Saat di sana terlibat keributan antara korban dengan seorang polisi," kata dia, Minggu (8/9). seperti dilansir vivanews.
Setiba di kantor Satlantas tiba-tiba terlibat keributan antara Zainal dengan seorang polantas. Mereka saling pukul. Namun, sejurus kemudian sejumlah anggota polisi mendekati lokasi keributan. Tapi sangat aneh sekali, bukannya melerai. Polisi yang baru datang itu malah ikut memukuli Zainal.
Anehnya lagi, setelah itu Zainal digelandang ke ruang penyidik Reserse Kriminal Polres Lombok Timur. Dan Zainal dituduh sudah melakukan penyerangan terhadap polisi.
"Tapi sampai di ruang penyidik, begitu tahu kasusnya adalah memukul polisi, banyak polisi yang ikut mengeroyok dia," ujar Heri.
Akibat pengeroyokan itu Zainal jatuh dan tak sadarkan diri. Dalam kondisi kritis polisi melarikan Zainal ke rumah sakit. Namun nyawa Zainal tak tertolong. Dia tewas dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
"Saat mandikan jenazah itu banyak sekali luka. Lebam di mata kanan, di telinga bengkak, sampai kaki biru kayaknya ditendang," katanya.
Kepala Bidang Humas Polres Lombok Timur, Kombes Pol Purnama membenarkan adanya kejadian ini. Dan dia juga memberikan keterangan yang sama dengan Heri.
"Pada saat pelaku dimintai keterangan oleh anggota Satuan Reskrim Lombok Timur, tiba-tiba pelaku tidak sadarkan diri dan terjatuh dari tempat duduknya," kata Purnama. *
Heri, keluarga dari pemuda 29 tahun itu menuturkan, pengeroyokan itu terjadi saat Zainal mendatangi kantor Satlantas untuk mencari sepeda motornya yang disita polisi setelah dilakukan penilangan.
"Saat di sana terlibat keributan antara korban dengan seorang polisi," kata dia, Minggu (8/9). seperti dilansir vivanews.
Setiba di kantor Satlantas tiba-tiba terlibat keributan antara Zainal dengan seorang polantas. Mereka saling pukul. Namun, sejurus kemudian sejumlah anggota polisi mendekati lokasi keributan. Tapi sangat aneh sekali, bukannya melerai. Polisi yang baru datang itu malah ikut memukuli Zainal.
Anehnya lagi, setelah itu Zainal digelandang ke ruang penyidik Reserse Kriminal Polres Lombok Timur. Dan Zainal dituduh sudah melakukan penyerangan terhadap polisi.
"Tapi sampai di ruang penyidik, begitu tahu kasusnya adalah memukul polisi, banyak polisi yang ikut mengeroyok dia," ujar Heri.
Akibat pengeroyokan itu Zainal jatuh dan tak sadarkan diri. Dalam kondisi kritis polisi melarikan Zainal ke rumah sakit. Namun nyawa Zainal tak tertolong. Dia tewas dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
"Saat mandikan jenazah itu banyak sekali luka. Lebam di mata kanan, di telinga bengkak, sampai kaki biru kayaknya ditendang," katanya.
Kepala Bidang Humas Polres Lombok Timur, Kombes Pol Purnama membenarkan adanya kejadian ini. Dan dia juga memberikan keterangan yang sama dengan Heri.
"Pada saat pelaku dimintai keterangan oleh anggota Satuan Reskrim Lombok Timur, tiba-tiba pelaku tidak sadarkan diri dan terjatuh dari tempat duduknya," kata Purnama. *
1
Komentar