Pemudik Kendaraan Roda Empat Harus Antre 3 Kilometer
Pemudik melalui Pelabuhan Gilimanuk pada H-5 Lebaran, Jumat kemarin, rata-rata harus antre selama 7 jam.
Gara-gara Truk Angkutan Barang Nekat Melintas di Gilimanuk Hingga H-5 Lebaran
NEGARA, NusaBali
Memasuki H-5 Idul Fitri, Jumat (1/7), arus pemudik melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana semakin padat. Antrean kendaraan roda dua sempat mengular sejauh 1 kilometer ke arah timur hingga di depan Kantor Lurah Gilimanuk, sementara kendaraan roda empat mengular sepanjang 3 kilometer hingga di pertigaan Tugu Cekik. Kondisi ini, salah satunya, terjadi karena ulah Truk angkutan barang yang melanggar larangan tak boleh melintas.
Informasi di lapangan, antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat di Pelabuhan Gilimanuk tersebut terjadi Jumat pagi pukul 07.00 Wita. Kemacetan perlahan terurai memasuki siang pukul 12.00 Wita. Sedangkan sore sekitar pukul 16.30 Wita, antrean kendaraan roda dua yang memang diatur melalui jalur khusus jalan utama, langsung bisa menuju loket tanpa dilewatkan ke Parkir Manuver Gilimanuk.
Karena terjadi penumpukan di pagi hari, pemudik rata-rata mengantre hingga hampir 7 jam, sebagaimana dialami Nardi, 43, asal Gumuk Lebang, Jember, Jawa Timur. Pemudik yang naik kendaraan roda dua ini mengaku sudah antre sejak pagi pukul 09.30 Wita dan baru bisa mendekati loket sore pukul 16.00 Wita. "Tadi datang sudah ngantre dari dekat Pasar Gilimanuk, sekarang baru masuk," ujar Nardi yang kesehariannya bekerja sebagai penjual masakan Padang di wilayah Ubud, Gianyar ini kepada NusaBali.
Sementara itu, antran roda empat kemarin sempat diperparah dengan kedatangan Truk yang membandel melintas di jalur Denpasar-Gilimanuk. Padahal, kendaraan angkutan barang seperti Truk dilarang melintas mulai H-5 Lebaran, Jumat kemarin. Truk-truk yang menghalangi kendaraan roda empat menuju Pelabuhan Gilimanuk pun akhirnya ditahan sementara di Jembatan Timbang (JT) Cekik.
Para sopir Truk sempat bersitegang dengan petugas kepolisian. Namun, karena pertimbangan mengutamakan arus pemudik, Truk diminta tetap ditahan. Saking banyaknya Truk yang memenuhi areal JT Cekik, kendaraan-kendaraan besar itu pun sempat dialihkan parkir di kedua sisi jalan sebelah utara pertigaan Tugu Cekik, yang merupakan jalur menuju Singaraja, Buleleng. Antrean Truk sempat mengular sepanjang 500 meter, Jumat siang.
Guna mengantisipasi penumpukan Truk membandel itu, petugas melakukan pencegatan lebih awal di Pos Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana dan di areal parkir Pura Tirta Segara, Desa Pakraman Gilimanuk. Truk yang hendak menyeberang Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur diminta balik arah lagi. Hanya saja, sebagian dari mereka diizinkan lewat, atas dalih pengemudikan sekalian akan mudik ke Jawa.
Dikonfirmasi NusaBali, Manajer ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Sugeng Purwono, mengatakan arus mudik boleh dibilang kategori padat memasuki H-5 Lebaran, Jumat kemarin. Terjadilah antrean panjang, terutama kendaraan roda empat, yang diperparah karena imbas ulah Truk membandel.
"Mulai hari ini (kemarin) sebenarnya Truk sudah tidak boleh lewat di Gilimanuk. Tapi, ternyata sampai tadi pagi Truk tetap saja berdatangan. Padahal, kemarin malam (Kamis) kami sudah berusaha prioritaskan untuk melewatkan Truk itu," jelas Sugeng Purwono.
Karena dikhawatirkan semakin menghambat arus pemudik roda empat, kata Sugeng, sempat dibijaksanai dengan pengoperasian 3 kapal LCT untuk menangani Truk-truk membandel itu. Padahal, kapal LCT sejatinya diseting sudah tidak beroperasi sejak H-5 Lebaran kemarin.
Menurut Sugeng, setelah ditahan sejak pagi, maka siangnya dibijaksanai untuk melewatkan 10 Truk per 10 menit, agar tidak menganggu pemudik roda dua maupun roda empat. "Kalau besok (hari ini) masih ada Truk datang, ya itu keterlaluan sekali. Kami minta apa yang menjadi imbauan, ikuti bersama-lah," tandas Sugeng.
Pada H-5 Lebaran, Jumat kemarin sejak pagi pukul 08.00 Wita hingga sore pukul 16.00 Wita, tercatat baru 3.500 unit roda dua yang melewati loket Pelabuhan Gilimanuk untuk mudik. Sedangkan hari sama pada tahun lalu, dengan hitungan selama 24 jam dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, tercatat 14.388 unit kendaraan roda dua. "Memang yang roda dua itu masih sementara. Tapi, apa mungkin terkejar sampai 14.388 roda dua seperti tahun lalu?" kata Sugeng.
Sugeng memperkirakan puncak arus mudik melalui Pelabuhan Gilimanuk akan terjadi H-3 Lebaran, Minggu (3/7). Sedangkan H-2 Lebaran, pemudik sudah sepi, karena perhitungan mengejar waktu sampai ke kampung halaman. "Kalau milih H-2, apa terkejar waktu ngumpul sama keluarga di Jawa? Makanya, kemungkinan puncaknya H-3," katanya. 7 ode
Komentar