Mengarah ke Sedana Arta-Wayan Diar
PDIP Bangli Sepakat Usung Paket ‘Kader-Kader’
PDIP pastikan akan mengusung paket ‘kader-kader’ sebagai pasangan Calon Bupati (Cabup)-Calon Wail Bupati (Cawabup) Bangli di Pilkada 2020.
BANGLI, NusaBali
Pasangan calon dari PDIP untuk Pilkada Bangli 2020 ini mengarah ke Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar. Kesepakatan untuk usung paket kombinasi ‘kader-kader’ ini diputuskan dalam rapat pengurus di Kantor DC PDIP Bangli, Lingkungan LC Aya, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Selasa (10/9). Dalam rapat itulah mengemuka wacana paket Sang Nyoman Sedana Arta-Wayan Diar.
Sang Nyoman Sedana Arta adalah politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang kini menjadi Ketua DPC PDIP Bali dan sekaligus menjabat Wakil Bupati Bangli dua kali periode (2010-2015, 2016-2021). Dalam Pilkada Bangli 2019, Sedana Arta hampir dipastikan akan diusung PDIP sebagai Cabup.
Sedangkan Wayan Diar adalah politisi asal kawasan pegunungan Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini menjadi Sekretaris DPC PDIP Bangli dan sekaligus menjabat Ketua DPRD Bangli 2019-2024. Wayan Diar dijagokan jadi tandem Sedana Arta di posisi Cawabup Baangli dalam Pilkada 2020.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDIP Bangli, I Ketut Mastrem, mengatakan rapat partai kemarin dihadiri lengkap 19 pengurus DPC PDIP. Dalam rapat DPC PDIP Bangli kemarin, disepakati beberapa hal. Salah satunya, sepakat mengusung paket kombinasi ‘kader-kader’ sebagai Cabup-Cawabup ke Pilkada Bangli 2020.
Menurut Ketut Masterm, dalam kerangka paket kader-kader ini, posisi Cabup Bangli ditempati Sedana Arta (dari kawasan selatan). Sedangkan posisi Cawabup Bangli disepakati akan diambil dari kader PDIP asal kawasan utara yakni Kecamatan Kintamani.
Kenapa harus kader PDIP dari wilayah Kintamani? Versi Ketut Mastrem, kawasan Kintamani menjadi prioritas karena merupakan wilayah kecamatan paling luas dan memiliki jumlah pemilih terbanyak. "Kami tidak bermaksud mengesampingkan kecamatan lainnya, namun disepakati untuk posisi Wakil Bupati dari kawasan Kintamani," beber Ketut Mastrem saat dikonfirmasi seusai rapat DPC PDIP Bangli, Selasa kemarin.
Ketut Mastrem menyebutkan, untuk sementara, baru ada usulan satu paket calon, yakni Sedana Arta-Wayan Diar. Namun, dalam perkembangannya nanti, bukan tak mungkin akan muncul paket calon alternatif. Misalnya, Sedana Arta-I Made Subrata, yang juga sejak awal juga masuk bursa. Made Subrata adalah adik kandung Bupati Bangli I Made Gianyar, yang kini menjabat Kepala Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani.
Menurut Mastrem, PDIP sudah membuka pendaftaran bakal calon untuk penjaringan dan peyaringan Cabup-Cawabup Bangli ke Pilkada 2020, sejak Selasa kemarin. "Pendaftaran bakal calon sudah dibuka hari ini (kemarin) dan dijadwalkan akan berlangsung hingga akhir September 2019 nanti. Bagi kader yang ingin mendaftar, dipersilakan mengambil formulir," tandas politisi PDIP asal Desa Katung, Kecamatan Kintamani yang juga anggota DPRD Bangli 2019-2024 ini.
Mastrem tidak membantah pendaftaran bakal calon ini hanya sekadar formalitas, karena peluang paket calon itu sudah mengarah ke Sedana Arta-Wayan Diar. Namun, seluruh tahapan dan proses akan dijalankan, sehingga semua memiliki sekempatan yang sama.
"Nantinya seluruh nama yang mendaftar akan diserahkan ke DPD PDIP Bali buat diteruskan kepada DPP PDIP untuk dimintakan rekomendasi siapa yang dipilih jadi Cabup-Cawabup Bangli. Seluruh kandidat yang mendaftar juga akan disurvei dulu hingga nanti turun rekomendasi dari DPP PDIP," terang Mastrem.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, maksimal ada 3 pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada Bangli 2020 melalui jalur partai politik (parpol). Pasalnya, dari 7 parpol yang lolos ke DPRD Bangli 2019-2024 hasil Pileg 2019, hanya PDIP dan Golkar yang bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada 2020.
PDIP mendominasi 16 kursi dar total 30 kursi DPRD Bangli 2019-2024 atau menguasai 53,34 persen suara parlemen. Sedangkan Golkar menempati posisi kedua dengan 6 kursi DPRD Bangli atau kuasai 20,00 persen suara parlemen. Golkar pun memenuhi syarat minimal 15,00 persen suara parlemen untuk usung paket Cabup-Cawabup di Pilkada Bangli 2019.
Sebaliknya, lima parpol parlemen lainnya: Demokrat, NasDem, Gerindra, Hanura, dan PKPI harus berkoalisi jika ingin mengusung paket calon ke Pilkada Bangli 2019. Sebab, kursi mereka di parlemen kurang dari 15,00 persen. Demokrat hanya menguasai 3 kursi DPRD Bangli (10,00 persen suara parlemen), NasDem hanya 2 kursi (6,67 persen suara parlemen), sedangkan Gerindra, Hanura, dan PKPI masing-masing hanya 1 kursi (3,33 suara parlemen). *esa
Sang Nyoman Sedana Arta adalah politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang kini menjadi Ketua DPC PDIP Bali dan sekaligus menjabat Wakil Bupati Bangli dua kali periode (2010-2015, 2016-2021). Dalam Pilkada Bangli 2019, Sedana Arta hampir dipastikan akan diusung PDIP sebagai Cabup.
Sedangkan Wayan Diar adalah politisi asal kawasan pegunungan Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini menjadi Sekretaris DPC PDIP Bangli dan sekaligus menjabat Ketua DPRD Bangli 2019-2024. Wayan Diar dijagokan jadi tandem Sedana Arta di posisi Cawabup Baangli dalam Pilkada 2020.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDIP Bangli, I Ketut Mastrem, mengatakan rapat partai kemarin dihadiri lengkap 19 pengurus DPC PDIP. Dalam rapat DPC PDIP Bangli kemarin, disepakati beberapa hal. Salah satunya, sepakat mengusung paket kombinasi ‘kader-kader’ sebagai Cabup-Cawabup ke Pilkada Bangli 2020.
Menurut Ketut Masterm, dalam kerangka paket kader-kader ini, posisi Cabup Bangli ditempati Sedana Arta (dari kawasan selatan). Sedangkan posisi Cawabup Bangli disepakati akan diambil dari kader PDIP asal kawasan utara yakni Kecamatan Kintamani.
Kenapa harus kader PDIP dari wilayah Kintamani? Versi Ketut Mastrem, kawasan Kintamani menjadi prioritas karena merupakan wilayah kecamatan paling luas dan memiliki jumlah pemilih terbanyak. "Kami tidak bermaksud mengesampingkan kecamatan lainnya, namun disepakati untuk posisi Wakil Bupati dari kawasan Kintamani," beber Ketut Mastrem saat dikonfirmasi seusai rapat DPC PDIP Bangli, Selasa kemarin.
Ketut Mastrem menyebutkan, untuk sementara, baru ada usulan satu paket calon, yakni Sedana Arta-Wayan Diar. Namun, dalam perkembangannya nanti, bukan tak mungkin akan muncul paket calon alternatif. Misalnya, Sedana Arta-I Made Subrata, yang juga sejak awal juga masuk bursa. Made Subrata adalah adik kandung Bupati Bangli I Made Gianyar, yang kini menjabat Kepala Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani.
Menurut Mastrem, PDIP sudah membuka pendaftaran bakal calon untuk penjaringan dan peyaringan Cabup-Cawabup Bangli ke Pilkada 2020, sejak Selasa kemarin. "Pendaftaran bakal calon sudah dibuka hari ini (kemarin) dan dijadwalkan akan berlangsung hingga akhir September 2019 nanti. Bagi kader yang ingin mendaftar, dipersilakan mengambil formulir," tandas politisi PDIP asal Desa Katung, Kecamatan Kintamani yang juga anggota DPRD Bangli 2019-2024 ini.
Mastrem tidak membantah pendaftaran bakal calon ini hanya sekadar formalitas, karena peluang paket calon itu sudah mengarah ke Sedana Arta-Wayan Diar. Namun, seluruh tahapan dan proses akan dijalankan, sehingga semua memiliki sekempatan yang sama.
"Nantinya seluruh nama yang mendaftar akan diserahkan ke DPD PDIP Bali buat diteruskan kepada DPP PDIP untuk dimintakan rekomendasi siapa yang dipilih jadi Cabup-Cawabup Bangli. Seluruh kandidat yang mendaftar juga akan disurvei dulu hingga nanti turun rekomendasi dari DPP PDIP," terang Mastrem.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, maksimal ada 3 pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada Bangli 2020 melalui jalur partai politik (parpol). Pasalnya, dari 7 parpol yang lolos ke DPRD Bangli 2019-2024 hasil Pileg 2019, hanya PDIP dan Golkar yang bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada 2020.
PDIP mendominasi 16 kursi dar total 30 kursi DPRD Bangli 2019-2024 atau menguasai 53,34 persen suara parlemen. Sedangkan Golkar menempati posisi kedua dengan 6 kursi DPRD Bangli atau kuasai 20,00 persen suara parlemen. Golkar pun memenuhi syarat minimal 15,00 persen suara parlemen untuk usung paket Cabup-Cawabup di Pilkada Bangli 2019.
Sebaliknya, lima parpol parlemen lainnya: Demokrat, NasDem, Gerindra, Hanura, dan PKPI harus berkoalisi jika ingin mengusung paket calon ke Pilkada Bangli 2019. Sebab, kursi mereka di parlemen kurang dari 15,00 persen. Demokrat hanya menguasai 3 kursi DPRD Bangli (10,00 persen suara parlemen), NasDem hanya 2 kursi (6,67 persen suara parlemen), sedangkan Gerindra, Hanura, dan PKPI masing-masing hanya 1 kursi (3,33 suara parlemen). *esa
Komentar