Homestay di Desa Wisata Kecipratan Rezeki
Porprov Bali XIV di Kabupaten Tabanan
Hampir 80 persen homestay dan hotel kecipratan rezeki, terutama yang tarif sewanya tidak tinggi.
TABANAN, NusaBali
Porprov Bali XIV yang digelar di Kabupaten Tabanan tidak hanya berurusan tentang atlet maupun medali, tetapi juga membawa rezeki bagi homestay desa wisata di Tabanan. Beberapa desa wisata, salah satunya Desa Wisata Pinge di Desa Tua, Kecamatan Marga, menjadi pilihan menginap beberapa kontingen.
Pengelola Desa Wisata Pinge Anak Agung Ngurah mengatakan di Desa Wisata Pinge per Selasa (10/9) sudah ada 19 kamar yang dipesan, tetapi baru 12 kamar yang sudah ditempati atlet dan panitia. Mereka atlet dari Kabupaten Karangasem dan Kota Denpasar. “Dalam ajang Porprov kami sudah sediakan 75 kamar, jadi masih tersisa banyak,” ujarnya.
Menurut Agung Ngurah, selain kontingen dari Denpasar dan Karangasem juga menyusul kontingen Kabupaten Bangli serta panitia dan juri Porprov Bali 2019 yang memesan kamar di homestay. Hal itu karena Banjar Pinge sebagai lokasi cabang olahraga balap sepeda. “Para kontingen sudah menginap di Pinge sejak 5 September,” imbuh Agung Ngurah.
Diterangkannya, ongkos sewa per kamar di Desa Wisata Pinge dibandrol Rp 300 ribu per hari yang bisa ditempati dua orang. Tarif sewa tersebut sudah termasuk sarapan dan makan malam. “Dengan adanya Porprov Bali ini ada penambahan pemesanan kamar dibanding hari biasanya,” tegasnya.
Ditambahkan Agung Ngurah selain homestay, warung yang ada di Desa Wisata Pinge juga kecipratan rezeki selama Porprov. Sebab para atlet ada yang berbelanja di warung sehingga ada penambahan rezeki buat warga setempat.
Dan untuk menghibur para atlet karena sudah bekerja keras, pada 15 September saat penyerahan medali cabor balap sepeda akan dibuatkan hiburan. “Kami akan hibur para atlet dengan tari-tarian di 15 September, sebab seluruh atlet dan panitia akan berkumpul,” tandas Agung Ngurah.
Sementara itu Ketua Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Tabanan I Gusti Bagus Damara, mengatakan hampir seluruh hotel dan homestay di Tabanan dipesan kontingen. Bahkan homestay di Desa Wisata Pinge dan Nyambu kecipratan rezeki. “Tetapi untuk jumlah pasti berapa, saya belum bisa memastikan,” ujarnya.
Menurut Damara hampir 80 persen homestay dan hotel kecipratan rezeki, terutama yang tarif sewanya tidak tinggi. “Apalagi di Tanah Lot, Kerambitan, dan Kecamatan Pupuan itu semua penuh ditempati. Jadi kalau saya melihat dari segi tourisme memberikan dampak positif di Tabanan,” katanya.
Damara juga berharap setelah Porprov Bali, jika fasilitas olahraga sudah memenuhi standar bisa mengadakan event nasional, internasional, dan Asia sehingga bisa bersinergi antara olahraga dan pariwisata. “Jadi kami di PHRI dan KONI memang sudah merancang dari awal, melihat peluang ke depan mengenai sport tourism ini,” tandasnya. *des
Pengelola Desa Wisata Pinge Anak Agung Ngurah mengatakan di Desa Wisata Pinge per Selasa (10/9) sudah ada 19 kamar yang dipesan, tetapi baru 12 kamar yang sudah ditempati atlet dan panitia. Mereka atlet dari Kabupaten Karangasem dan Kota Denpasar. “Dalam ajang Porprov kami sudah sediakan 75 kamar, jadi masih tersisa banyak,” ujarnya.
Menurut Agung Ngurah, selain kontingen dari Denpasar dan Karangasem juga menyusul kontingen Kabupaten Bangli serta panitia dan juri Porprov Bali 2019 yang memesan kamar di homestay. Hal itu karena Banjar Pinge sebagai lokasi cabang olahraga balap sepeda. “Para kontingen sudah menginap di Pinge sejak 5 September,” imbuh Agung Ngurah.
Diterangkannya, ongkos sewa per kamar di Desa Wisata Pinge dibandrol Rp 300 ribu per hari yang bisa ditempati dua orang. Tarif sewa tersebut sudah termasuk sarapan dan makan malam. “Dengan adanya Porprov Bali ini ada penambahan pemesanan kamar dibanding hari biasanya,” tegasnya.
Ditambahkan Agung Ngurah selain homestay, warung yang ada di Desa Wisata Pinge juga kecipratan rezeki selama Porprov. Sebab para atlet ada yang berbelanja di warung sehingga ada penambahan rezeki buat warga setempat.
Dan untuk menghibur para atlet karena sudah bekerja keras, pada 15 September saat penyerahan medali cabor balap sepeda akan dibuatkan hiburan. “Kami akan hibur para atlet dengan tari-tarian di 15 September, sebab seluruh atlet dan panitia akan berkumpul,” tandas Agung Ngurah.
Sementara itu Ketua Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Tabanan I Gusti Bagus Damara, mengatakan hampir seluruh hotel dan homestay di Tabanan dipesan kontingen. Bahkan homestay di Desa Wisata Pinge dan Nyambu kecipratan rezeki. “Tetapi untuk jumlah pasti berapa, saya belum bisa memastikan,” ujarnya.
Menurut Damara hampir 80 persen homestay dan hotel kecipratan rezeki, terutama yang tarif sewanya tidak tinggi. “Apalagi di Tanah Lot, Kerambitan, dan Kecamatan Pupuan itu semua penuh ditempati. Jadi kalau saya melihat dari segi tourisme memberikan dampak positif di Tabanan,” katanya.
Damara juga berharap setelah Porprov Bali, jika fasilitas olahraga sudah memenuhi standar bisa mengadakan event nasional, internasional, dan Asia sehingga bisa bersinergi antara olahraga dan pariwisata. “Jadi kami di PHRI dan KONI memang sudah merancang dari awal, melihat peluang ke depan mengenai sport tourism ini,” tandasnya. *des
Komentar