20 Stand Pameran PKB Ikut Ludes
Gubernur sebut Pasar Malam di Banjar Kedaton tidak perhatikan aspek keamanan terkait kelistrikan.
Semua Lapak Pasar Malam Banjar Kedaton Terbakar
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 20 dari 26 stand pameran Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVIII 2016 di sebelah barat Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center Denpasar ludes terbakar, Jumat (1/7) dinihari. Selain itu, hampir seluruh lapak Pasar Malam yang berada di Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur juga hangus.
Musibah kebakaran ini terjadi Jumat dinihari sekitar pukul 03.15 Wita. Menurut kesaksian Satpam Taman Budaya Art Center Denpasar, Bagus Adi Putra, 25, sumber berasal areal Pasar Malam di Banjar Kedaton. Melihat ada kepulan asap, Adi Putra pun langsung menuju polisi yang ada di pos jaga. Selanjutnya, petugas pemadam dihubungi.
Berselang 15 menit kemudian, barulan beberapa unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) datang ke lokasi untuk memadamkan api. Saat petugas pemadam datang, kata Adi Putra, api sudah berkobar hebat dan menjalar ke Stand Pameran PKB di sisi barat Gedung Ksirarnawa. Upaya pemadaman terus dilakukan hingga siang pukul 11.00 Wita, dengan mengerahkan 8 unit mobil Damkar dari Kota Denpasar dan 4 mobil Damkar dari Pemkab Badung.
Sedangkan Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ardi Ganggas, mengatakan kobaran api pertama kali dilihat para pedagang yang memang tidur di lapaknya. Kemudian, kejadian itu dilaporkan ke Satpam Taman Budaya Denpasar.
"Pertama kali pedagang yang tidur di lapaknya berteriak dan menendang-nendang pintu bagian barat Taman Budaya Denpasar, untuk meminta dibukakan pintu. Sebab, pintu tersebut memang dikunci untuk menjaga keamanan setelah kegiatan PKB di Taman Budaya Denpasar selesai,” ujar Ardiu Ganggas, Jumat kemarin.
“Kemudian, petugas jaga Taman Budaya langsung menghampiri dan membukakan pintu, selanjutnya melaporkan musibah ini ke pos polisi di depan yang berjaga 24 jam. Polisi kemudian menyampaikan ke BPBD Denpasar," lanjut birokrat yang mantan karateka peraih medali emas untuk kontingen Bali dalam PON XII 1989 di Jakarta ini.
Begitu mendapat laporan, BPBD Denpasar langsung mengerahkan petugas Damkar untuk memadamkan api. Mereka dibantu 4 unit mobil Damkar dari Pemkab Badung. Namun, hampir seluruh lapak di arel Pasar Malam Banjar Kedaton ke arah utara ludes terbakar. Demikian pula 26 stand pameran PKB di sisi barat Gedung Ksirarnawa ikut terbakar, di mana 20 stand di antaranya ludes.
Puluhan stand pameran PKB yang terbakar itu rinciannya meliputi 8 stand pameran kerajianan kayu, 5 stand pameran kerajinan spa, 4 stand pameran kerajinan lukisan, 3 stand pameran anyaman bambu, 2 stand kerajinan kulit, 2 stand kerajinan dupa, dan 2 stand kerajinan logam. Tidak hanya itu, si jago merah juga melalap Lantrai II Ruang Tata Usaha UPT Taman Budaya Denpasar.
Belum diketahui secara pasti, apa penyebab kebakaran di areal sekitar PKB XXXVIII 2016 ini. Dugaan sementara, kebakaran dipicu akibat korsleting listrik. Apalagi, listrik sempat padam, Kamis (30/7) malam sekitar pukul 19.00 Wita dan kembali menyala pukul 20.15 Wita.
“Jadi, dugaan sementara, kebakaran terjadi karena korleting listrik,” ujar Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard, saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin. Terkait kemungkinan adanya sabotase, menurut Reinhard, sangat kecil kemungkinannya. Namun, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. “Kami masih menunggu hasil penyelidikan Tim Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar,” katanya.
Sementara, hingga Jumat kemarin belum ada kepastian berapa kerugian total akibat kebakaran tersebut. Juga, belum ada kepastian berapa korban yang bersedia melanjutkan pameran di PKB XXXVIII 2016. Informasi yang dihimpun NusaBali, sejauh ini baru 6 perajin korban kebakaran yang bersedia melanjutkan pameran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi untuk merelokasi perajin korban kebakaran ke Lantai I Gedung Ksirarnawa. Selain itu, Disperindag Provinsi Bali juga masih melakukan koordinasi, termasuk terkait kompensasi kepada perajin korban kebakaran di stand pameran PKB. Sebab, masalah kompensasi tidak diatur dalam kontrak perjanjian.
“Masalah kompensasi masih kami koordinasikan, sebab tidak ada dalam kontrak perjanjian. Begitu pula soal asuransi. Ini akan jadi pelajaran. Kalau memang perlu asuransi, pasti kami dorong,” ujar Kusumawathi.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, menyatakan pihaknya masih melakukan upaya untuk menampung para korban kebakaran yang barangnya ludes maupun yang bisa diselamatkan. “Kita akan tampung dulu mereka ke Gedung Ksirarnawa buat sementara, jika memang mau melanjutkan buka stand pameran PKB,” jelas Dewa Beratha.
Dewa Beratha memaparkan, dalam peristiwa kebakaran ini, pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Bali hanya bertanggung jawab terhadap aktivitas di lingkungan Taman Budaya Art Center Denpasar, sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali. Sedangkan di luar itu, bukan kewenangan dan tanggung jawab Dinas Kebudayaan.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika sempat terjun ke lokasi kebakaran di sekitar arela PKB XXXVIII 2016, Jumat pagi pukul 07.00 Wita. Gubernur Pastika menyebutkan Pasar Malam di Banjar Kedaton sangat padat dan kemungkinan tidak memperhatikan aspek keamanan terkait kelistrikan. Itu sebabnya, ke depan akan dilakukan evaluasi terkait dengan bangunan-bangunan yang rawan kebakaran di sekitar area Taman Budaya Denpasar, supaya musibah serupa tidak terulang.
"Saya lihat di belakang itu (Pasar Malam, Red) penuh sekali. Mungkin mereka tidak memperhatikan aspek kemanan terkait listriknya. Saya dengar, sambung menyambung listrik dan kabelnya bersliweran, tidak teratur. Ke depan, harus kita atur, kita akan bantu atur meskipun itu dari banjar,” tandas Pastika. 7 cr63,rez,i
1
Komentar