Basarnas Latih Teknik Pertolongan di Ketinggian
Basarnas (Badan Search and Rescue Nasional) atau Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) melalui Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, menyelenggarakan Pelatihan Potensi SAR Teknik Pertolongan di ketinggian (vertical rescue).
GIANYAR, NusaBali
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (11/09), di Hotel Gianyar, Jalan Manik, Gianyar. Pelatihan dibuka Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian BNPP Abdul Haris Achadi SH Dess. Hadir, Bupati Gianyar diwakili Asisten I Wayan Suardana SSos MAP, beserta tamu undangan dari TNI/POLRI, BPBD Gianyar, Dinas Satpol dan Pemadam Kebakaran Gianyar dan instasi terkait.
Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian Abdul Haris menegaskan, Basarnas tidak dapat bekerja sendiri. Karena itu diperlukan dukungan dan sinergitas yang solid bersama potensi SAR, baik instansi pemerintah, swasta, maupun masyarakat dan organisasi potensi SAR lainnya. Dengan pelatihan potensi SAR ini, Basarnas dan Pemprov Bali, khususnya Kabupaten Gianyar bersepakat untuk menjalin kerjasama dalam menyiapkan SDM yang mumpuni di bidang SAR, terutama tehnik pertolongan di ketinggian. "Basarnas senantiasa secara aktif melakukan pembinaan potensi SAR pada wilayah kerjanya masing-masing," ungkapnya.
Jelas Abdul Haris, tahun sebelumnya telah dilakukan pelatihan potensi SAR di Buleleng, Karangasem dan Jembrana. Materi pelatihan disesuaikan dengan potensi bahaya di daerah tersebut. Musibah bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan dapat menimpa siapa saja. Maka masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan SAR, dan pada kesempatan ini adalah teknik pertolongan di ketinggian. “Mari bangun pemahaman agar setiap orang siap siaga menghadapi berbagai musibah. Dengan demikian akan tercipta budaya SAR yang dapat membantu dan bahkan turut menyelamatkan jiwa manusia,” ungkapnya.
Kata dia, Gianyar dengan keunggulan di bidang seni budaya dan alam, menjadikan Gianyar sebagai salah satu destinasi wisata di Bali terutama bagi wisatawan asing, misalnya Ubud. Penyedia jasa pariwisata wajib menyediakan sumber daya manusia yang memiliki sertifikat kompetensi di bidang pencarian dan pertolongan.
Pelatihan ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian, Abdul Haris Achadi dan didampingi pejabat terkait. 50 peserta dilibatkan dalam pelatihan potensi SAR ini, diutamakan bagi kelompok masyarakat yang memiliki peran dalam pengembangan wisata alam dan relawan di bidang SAR. Tenaga pengajar (instruktur) berjumlah delapan orang, merupakan rescuer terlatih dan telah melalui berbagai diklat SAR. Pada hari pertama, usai acara pembukaan, para peserta diberikan materi-materi dasar tentang vertical rescue dan selanjutnya di akhir pelatihan, seluruh materi yang telah mereka terima akan dipraktekkan langsung, dimana lokasinya bertempat di tebing sekitar wilayah Kabupaten Gianyar.
Melalui pelatihan pertolongan di ketinggian, diharapkan akan tercipta SDM yang handal dan profesional sehingga nantinya disaat menghadapi kondisi sesunggunya, dimanapun dan kapan pun para peserta pelatihan potensi SAR sudah siap. *nvi
Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian Abdul Haris menegaskan, Basarnas tidak dapat bekerja sendiri. Karena itu diperlukan dukungan dan sinergitas yang solid bersama potensi SAR, baik instansi pemerintah, swasta, maupun masyarakat dan organisasi potensi SAR lainnya. Dengan pelatihan potensi SAR ini, Basarnas dan Pemprov Bali, khususnya Kabupaten Gianyar bersepakat untuk menjalin kerjasama dalam menyiapkan SDM yang mumpuni di bidang SAR, terutama tehnik pertolongan di ketinggian. "Basarnas senantiasa secara aktif melakukan pembinaan potensi SAR pada wilayah kerjanya masing-masing," ungkapnya.
Jelas Abdul Haris, tahun sebelumnya telah dilakukan pelatihan potensi SAR di Buleleng, Karangasem dan Jembrana. Materi pelatihan disesuaikan dengan potensi bahaya di daerah tersebut. Musibah bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan dapat menimpa siapa saja. Maka masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan SAR, dan pada kesempatan ini adalah teknik pertolongan di ketinggian. “Mari bangun pemahaman agar setiap orang siap siaga menghadapi berbagai musibah. Dengan demikian akan tercipta budaya SAR yang dapat membantu dan bahkan turut menyelamatkan jiwa manusia,” ungkapnya.
Kata dia, Gianyar dengan keunggulan di bidang seni budaya dan alam, menjadikan Gianyar sebagai salah satu destinasi wisata di Bali terutama bagi wisatawan asing, misalnya Ubud. Penyedia jasa pariwisata wajib menyediakan sumber daya manusia yang memiliki sertifikat kompetensi di bidang pencarian dan pertolongan.
Pelatihan ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian, Abdul Haris Achadi dan didampingi pejabat terkait. 50 peserta dilibatkan dalam pelatihan potensi SAR ini, diutamakan bagi kelompok masyarakat yang memiliki peran dalam pengembangan wisata alam dan relawan di bidang SAR. Tenaga pengajar (instruktur) berjumlah delapan orang, merupakan rescuer terlatih dan telah melalui berbagai diklat SAR. Pada hari pertama, usai acara pembukaan, para peserta diberikan materi-materi dasar tentang vertical rescue dan selanjutnya di akhir pelatihan, seluruh materi yang telah mereka terima akan dipraktekkan langsung, dimana lokasinya bertempat di tebing sekitar wilayah Kabupaten Gianyar.
Melalui pelatihan pertolongan di ketinggian, diharapkan akan tercipta SDM yang handal dan profesional sehingga nantinya disaat menghadapi kondisi sesunggunya, dimanapun dan kapan pun para peserta pelatihan potensi SAR sudah siap. *nvi
Komentar