Stand yang Belum Strategis karena Keterbatasan Tempat
Papan nama stand di arena Porprov Bali XIV yang digelar di Kabupaten Tabanan belum dilengkapi tulisan aksara Bali.
TABANAN, NusaBali
Pihak Event Organizer (EO) E Production selaku panitia yang diajak bekerja sama oleh KONI Tabanan mengatakan hal tersebut karena kelupaan pihaknya, karena lebih terfokus pada acara pembukaan yang mengutamakan nama Tabanan, sehingga hal tersebut membuat lupa.
“Tetapi itu tidak usah dipermasalahkan. Nanti aksara Bali akan mulai digunakan di Tabanan dalam setiap event untuk mendukung program pemerintah guna melestarikan budaya Bali,” kata Humas E Production Dewa Ayu Satyawati, Rabu (11/9).
Sementara terkait dengan stand yang belum strategis, hal tersebut karena keterbatasan tempat dan segala macam. Pihaknya sebelumnya telah mengusahakan yang terbaik dan para pedagang yang diajak bukan hanya sekali ataupun dua kali dalam event. “Pedagang sudah memahami problem itu, dan kami sudah lakukan kontrol terus apa yang semestinya dilakukan untuk perbaikan,” imbuhnya.
Menurut Satyawati, stand yang belum strategis sudah mulai diubah. Selain itu, Poprov Bali ini tidak hanya memperhatikan pedagang, tetapi lebih fokus ke venue cabang olahraga (cabor) karena tempat di GOR Debes terbatas. “Jadi yang utama bukan pedagang, tetapi cabor. Namun saat ini kami sudah memperbaiki sebisanya, karena di lapangan tempatnya susah diatur,” kata Satyawati.
Seperti berita sebelumnya, stand di arena Porprov Bali di GOR Debes Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan belum dilengkapi tulisan aksara Bali. Pihak KONI mengatakan lupa mengkoordinasikan ke EO. *des
“Tetapi itu tidak usah dipermasalahkan. Nanti aksara Bali akan mulai digunakan di Tabanan dalam setiap event untuk mendukung program pemerintah guna melestarikan budaya Bali,” kata Humas E Production Dewa Ayu Satyawati, Rabu (11/9).
Sementara terkait dengan stand yang belum strategis, hal tersebut karena keterbatasan tempat dan segala macam. Pihaknya sebelumnya telah mengusahakan yang terbaik dan para pedagang yang diajak bukan hanya sekali ataupun dua kali dalam event. “Pedagang sudah memahami problem itu, dan kami sudah lakukan kontrol terus apa yang semestinya dilakukan untuk perbaikan,” imbuhnya.
Menurut Satyawati, stand yang belum strategis sudah mulai diubah. Selain itu, Poprov Bali ini tidak hanya memperhatikan pedagang, tetapi lebih fokus ke venue cabang olahraga (cabor) karena tempat di GOR Debes terbatas. “Jadi yang utama bukan pedagang, tetapi cabor. Namun saat ini kami sudah memperbaiki sebisanya, karena di lapangan tempatnya susah diatur,” kata Satyawati.
Seperti berita sebelumnya, stand di arena Porprov Bali di GOR Debes Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan belum dilengkapi tulisan aksara Bali. Pihak KONI mengatakan lupa mengkoordinasikan ke EO. *des
Komentar