Nakal, SMAN 1 Dawan Pecat Siswa
Yang bersangkutan pernah melakukan perkelahian dan sudah membuat surat pernyataan untuk siap tidak melakukan pelanggaran lagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Seorang siswa kelas XII SMAN 1 Dawan, Klungkung, I Putu NAP, terpaksa dipecat dari sekolah. Karena siswa ini kerap berbuat nakal. Terakhir, siswa ini berkelahi dengan siswa satu sekolah, I Gede SAW, di depan Pura Dalem Nangga, Desa Sampalan, Kecamatan Dawan, sekitar seminggu lalu.
Aksi keduanya sempat direkam video dan viral di media sosial (medsos). Kepala SMAN 1 Dawan I Made Mardika, memecat dengan menerbitkan surat pengembalian terhadap I Putu NAP kepada orangtuanya, Selasa (10/9). Keputusan itu berdasarkan beberapa pertimbangan. Antara lain, anak yang bersangkutan pernah melakukan perkelahian dan sudah membuat surat pernyataan untuk siap tidak melakukan pelanggaran lagi. “Dalam surat penyataan itu, dia siap dikeluarkan tanpa kompromi lagi dengan orangtua bila melanggar lagi,” ujar Mardika.
Papar dia, anak ini juga tidak dapat mematuhi aturan sekolah. Pada Selasa (10/9) dia datang terlambat ke sekolah dan melanggar atribut sekolah. Sesuai perjanjian yang telah disepakati dan disetujui oleh wali/orang tua siswa, maka mulai Selasa lalu siswa yang bersangkutan dikembalikan kepada orangtuanya. “Kami persilahkan orangtuanya agar mencari sekolah lain. Namun kami juga memberikan toleransi jika ingin sekolah di sini agar benar-benar bisa merenungi perbuatannya. Itu pun baru bisa diterima pada tahun berikutnya,” ujar Mardika.
Mardika menjelaskan, siswa yang bersangkutan merupakan siswa pindahan sejak kelas XI dari SMA Pariwisata Saraswati Klungkung. Perpindahan dari SMA swasta ke SMA negeri ini karena mengacu ketentuan bahwa antara sekolah asal dan sekolah, sama-sama akreditasi A, bukan soal negeri atau tidak negeri. Mardika yang juga Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Kabupaten Klungkung menambahkan, penerimaan anak ini di SMAN 1 Dawan karena dirinya tidak ingin ada anak putus sekolah karena tak dapat sekolah.
Jelas dia, siswa ini juga kerap bikin ribut di kelas. Para guru pun sudah sering memberikan pembinaan, namun sikap anak ini tidak kunjung berubah. Terakhir melakukan perkelahian dengan seorang siswa satu sekolah. Tak hanya Putu NAP, siswa yang diajak berkelahi I Gede SAW, juga mendapatkan surat pernyataan. Agar rajin dan tekun belajar, wajib lapor ke ruang BK (Bimbingan Konseling) sebelum mengikuti pelajaran, dan lainnya. Apabila dilanggar maka dikembalikan kepada orangtuanya. ‘’Untuk saat ini I Gede SAW menyanggupi hal tersebut,’’ ujarnya.*wan
Aksi keduanya sempat direkam video dan viral di media sosial (medsos). Kepala SMAN 1 Dawan I Made Mardika, memecat dengan menerbitkan surat pengembalian terhadap I Putu NAP kepada orangtuanya, Selasa (10/9). Keputusan itu berdasarkan beberapa pertimbangan. Antara lain, anak yang bersangkutan pernah melakukan perkelahian dan sudah membuat surat pernyataan untuk siap tidak melakukan pelanggaran lagi. “Dalam surat penyataan itu, dia siap dikeluarkan tanpa kompromi lagi dengan orangtua bila melanggar lagi,” ujar Mardika.
Papar dia, anak ini juga tidak dapat mematuhi aturan sekolah. Pada Selasa (10/9) dia datang terlambat ke sekolah dan melanggar atribut sekolah. Sesuai perjanjian yang telah disepakati dan disetujui oleh wali/orang tua siswa, maka mulai Selasa lalu siswa yang bersangkutan dikembalikan kepada orangtuanya. “Kami persilahkan orangtuanya agar mencari sekolah lain. Namun kami juga memberikan toleransi jika ingin sekolah di sini agar benar-benar bisa merenungi perbuatannya. Itu pun baru bisa diterima pada tahun berikutnya,” ujar Mardika.
Mardika menjelaskan, siswa yang bersangkutan merupakan siswa pindahan sejak kelas XI dari SMA Pariwisata Saraswati Klungkung. Perpindahan dari SMA swasta ke SMA negeri ini karena mengacu ketentuan bahwa antara sekolah asal dan sekolah, sama-sama akreditasi A, bukan soal negeri atau tidak negeri. Mardika yang juga Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Kabupaten Klungkung menambahkan, penerimaan anak ini di SMAN 1 Dawan karena dirinya tidak ingin ada anak putus sekolah karena tak dapat sekolah.
Jelas dia, siswa ini juga kerap bikin ribut di kelas. Para guru pun sudah sering memberikan pembinaan, namun sikap anak ini tidak kunjung berubah. Terakhir melakukan perkelahian dengan seorang siswa satu sekolah. Tak hanya Putu NAP, siswa yang diajak berkelahi I Gede SAW, juga mendapatkan surat pernyataan. Agar rajin dan tekun belajar, wajib lapor ke ruang BK (Bimbingan Konseling) sebelum mengikuti pelajaran, dan lainnya. Apabila dilanggar maka dikembalikan kepada orangtuanya. ‘’Untuk saat ini I Gede SAW menyanggupi hal tersebut,’’ ujarnya.*wan
Komentar