Badung Juara Cabor Catur
Sukses itu sekaligus mempertahankan gelar juara yang diraih pada Porprov Bali 2017. Ada peningkatan satu medali emas. Meski ada target yang meleset, gelar juara tetap dapat dipertahankan. Bahkan meningkat dalam perolehan emas, dari 10 menjadi 11.
TABANAN, NusaBali
Badung keluar sebagai juara cabang olahraga catur Porprov Bali XIV/2019. Sukses itu sekaligus mempertahankan gelar juara yang diraih pada Porprov Bali 2017 di Gianyar. Badung menyapu bersih tiga medali emas pada hari terakhir cabor catur, di Aula SMAN 1 Tabanan, amis (12/9).
Ketiga nomor yang dikuasai Badung, yakni katagori terbatas pada nomor standar, cepat, dan kilat. Empat pecatur Badung, yakni I Ketut Sana Widiantara dan Octo Dami, di bagian putra, serta pecatur dua putri Kadek Iin Dwijayanti dan Gracelia Paramesti Samekto mempunyai andil besar menyapu bersih tiga emas tersebut.
“Pada saat itu catur Badung meraih 10 medali emas, artinya ada peningkatan satu medali emas. Meski ada target yang meleset namun gelar juara tetap dipertahankan, bahkan meningkat dalam perolehan medali,”ucap Ketua Umum Pengkab Percasi Badung, Wayan Suanda, usai UPP.
Menurut Suanda, meleset di kategori perorangan yang diprediksi meraih medali emas, hanya kebagian medali perak yakni di catur cepat putra. Octo Dami harus mengakui kualitas pecatur Buleleng Putu Luhur Apngal Kusuma.
Lalu Gianyar menjadi kekuatan baru, setelahmeraih dua emas dan satu perunggu. Dua emas Gianyar disumbangkan Royke Donalto Runturambi di catur kilat dan standar perorangan. Dengan raihan medali emas itu Gianyar di urutan kedua cabang catur, disusul Buleleng di urutan ketiga.
Meski meraih satu emas, 6 perak dan 7 perunggu, kata Ketua Umum Pengprov Percasi Bali, Sang Putu Subaya, kontingen Buleleng menjadi ancaman baru, karena sukses melakukan pembinaan, terbukti Putu Luhur mampu menyingkirkan seniornya.
“Buleleng meraih perak terbanyak di cabang olahraga catur. Bila pembinaan terus bergulir, tidak menutup kemungkinan menjadi ancaman Badung,”jelasnya. *dek
Ketiga nomor yang dikuasai Badung, yakni katagori terbatas pada nomor standar, cepat, dan kilat. Empat pecatur Badung, yakni I Ketut Sana Widiantara dan Octo Dami, di bagian putra, serta pecatur dua putri Kadek Iin Dwijayanti dan Gracelia Paramesti Samekto mempunyai andil besar menyapu bersih tiga emas tersebut.
“Pada saat itu catur Badung meraih 10 medali emas, artinya ada peningkatan satu medali emas. Meski ada target yang meleset namun gelar juara tetap dipertahankan, bahkan meningkat dalam perolehan medali,”ucap Ketua Umum Pengkab Percasi Badung, Wayan Suanda, usai UPP.
Menurut Suanda, meleset di kategori perorangan yang diprediksi meraih medali emas, hanya kebagian medali perak yakni di catur cepat putra. Octo Dami harus mengakui kualitas pecatur Buleleng Putu Luhur Apngal Kusuma.
Lalu Gianyar menjadi kekuatan baru, setelahmeraih dua emas dan satu perunggu. Dua emas Gianyar disumbangkan Royke Donalto Runturambi di catur kilat dan standar perorangan. Dengan raihan medali emas itu Gianyar di urutan kedua cabang catur, disusul Buleleng di urutan ketiga.
Meski meraih satu emas, 6 perak dan 7 perunggu, kata Ketua Umum Pengprov Percasi Bali, Sang Putu Subaya, kontingen Buleleng menjadi ancaman baru, karena sukses melakukan pembinaan, terbukti Putu Luhur mampu menyingkirkan seniornya.
“Buleleng meraih perak terbanyak di cabang olahraga catur. Bila pembinaan terus bergulir, tidak menutup kemungkinan menjadi ancaman Badung,”jelasnya. *dek
Komentar