Remaja Dianiaya Teman, Dipukuli dan Ditodong Pistol
Isak tangis menghiasi raut wajah remaja berinisial S (21). S mengaku tak bisa menyembunyikan rasa traumanya saat mengingat peristiwa penganiayaan yang dilakukan temannya sendiri.
SURABAYA, NusaBali
S mengaku sempat ditodong pistol hingga wajahnya disiram sebotol kloroform atau obat bius oleh temannya. Saat menodong, dua temannya juga mengancam akan membunuh S.
S yang menjalani perawatan psikiater akibat peristiwa itu, mengungkapkan kejadian ini berawal saat S hendak pulang. Lalu, tiba-tiba ada mobil hitam yang membuntutinya di perjalanan pulang. Mobil tersebut lalu menabrak belakang mobilnya hingga menimbulkan kerusakan cukup parah.
Sontak, S langsung mengejar mobil tersebut. Sembari mengejar, dia juga meminta tolong pengendara mobil lain dan berusaha menelepon teman-temannya untuk meminta bantuan. Namun, mobil tersebut mengarahkan S ke daerah Menganti, Gresik.
"Saya ndak tahu ndak ada pikiran apa-apa. Di Menganti, mobilnya akhirnya berhenti. Saya turun mobil karena ada tiga sepeda motor yang nolongin saya, berani nggedor mobil itu. Tapi akhirnya yang nolongin saya lari semua," kata S, seperti dilansir detik, Kamis (12/9).
Lalu, dari mobil tersebut, S melihat ada laki-laki yang menggunakan penutup kepala keluar dari mobil. Laki-laki tersebut mencoba membawa S masuk ke mobil. S sempat berontak hingga tiarap ke aspal. Namun laki-laki itu menjambak rambut S dan menyeretnya sejauh lima meter menuju mobil.
"Badannya cukup besar, pakai tutupan muka, dia seret saya ke aspal, dia tarik saya, jambak saya," imbuhnya.
Sampai di mobil, S mengaku terkejut karena ada dua temannya, J dan Z. Keduanya tidak menggunakan penutup kepala. Saat itu, kondisi jok mobil di bagian tengah sudah dilipat dan dilapisi koran. Sedangkan seluruh kaca mobil juga dilapisi plastik hitam dan koran.
Di dalam mobil, S mendapatkan beberapa pukulan hingga jambakan di rambutnya. Dia juga ditodong pistol diancam dibunuh.
"Saya ditodong pistol, kalau saya gerak atau teriak, dia bilang akan bunuh saya. Semua mobil sudah dilapisi plastik hitam, dilapisi koran. Saya berontak. Ceweknya teriak, keluarin kloroformnya, saya lihat mereka ngeluarin lap sama kloroform saya berontak dan botolnya ditumpahkan ke muka saya. Saya sudah mulai ndak sadarkan diri," paparnya.
Berkat pertolongan warga, S akhirnya dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya, ada polisi yang datang ke lokasi untuk menangkap pelaku. S menerangkan ada 4 orang di dalam mobil, dua orang temannya dan dua lagi merupakan pegawai temannya. Namun, ada seorang pelaku, yang merupakan pegawai temannya yang belum tertangkap.
Sementara itu, saat ditanya apa motif pelaku, S mengaku tidak mengetahuinya. S menerangkan jika dirinya tidak cukup dekat dengan J dan Z. S mengaku mengenal keduanya dari teman dekatnya, R, yang bekerja sama membuka usaha restoran. S juga mengaku pernah membantu J dan Z untuk mengelola restoran. Namun, saat R sudah tak lagi bekerja sama dengan J dan Z, S mengaku sudah tak lagi berhubungan.
Kini, S telah melaporkan hal ini ke Polsek Menganti, Gresik. Awalnya, polisi hanya menetapkan ketiga pelaku dengan dua pasal. Yakni pasal 353 dan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. *
S yang menjalani perawatan psikiater akibat peristiwa itu, mengungkapkan kejadian ini berawal saat S hendak pulang. Lalu, tiba-tiba ada mobil hitam yang membuntutinya di perjalanan pulang. Mobil tersebut lalu menabrak belakang mobilnya hingga menimbulkan kerusakan cukup parah.
Sontak, S langsung mengejar mobil tersebut. Sembari mengejar, dia juga meminta tolong pengendara mobil lain dan berusaha menelepon teman-temannya untuk meminta bantuan. Namun, mobil tersebut mengarahkan S ke daerah Menganti, Gresik.
"Saya ndak tahu ndak ada pikiran apa-apa. Di Menganti, mobilnya akhirnya berhenti. Saya turun mobil karena ada tiga sepeda motor yang nolongin saya, berani nggedor mobil itu. Tapi akhirnya yang nolongin saya lari semua," kata S, seperti dilansir detik, Kamis (12/9).
Lalu, dari mobil tersebut, S melihat ada laki-laki yang menggunakan penutup kepala keluar dari mobil. Laki-laki tersebut mencoba membawa S masuk ke mobil. S sempat berontak hingga tiarap ke aspal. Namun laki-laki itu menjambak rambut S dan menyeretnya sejauh lima meter menuju mobil.
"Badannya cukup besar, pakai tutupan muka, dia seret saya ke aspal, dia tarik saya, jambak saya," imbuhnya.
Sampai di mobil, S mengaku terkejut karena ada dua temannya, J dan Z. Keduanya tidak menggunakan penutup kepala. Saat itu, kondisi jok mobil di bagian tengah sudah dilipat dan dilapisi koran. Sedangkan seluruh kaca mobil juga dilapisi plastik hitam dan koran.
Di dalam mobil, S mendapatkan beberapa pukulan hingga jambakan di rambutnya. Dia juga ditodong pistol diancam dibunuh.
"Saya ditodong pistol, kalau saya gerak atau teriak, dia bilang akan bunuh saya. Semua mobil sudah dilapisi plastik hitam, dilapisi koran. Saya berontak. Ceweknya teriak, keluarin kloroformnya, saya lihat mereka ngeluarin lap sama kloroform saya berontak dan botolnya ditumpahkan ke muka saya. Saya sudah mulai ndak sadarkan diri," paparnya.
Berkat pertolongan warga, S akhirnya dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya, ada polisi yang datang ke lokasi untuk menangkap pelaku. S menerangkan ada 4 orang di dalam mobil, dua orang temannya dan dua lagi merupakan pegawai temannya. Namun, ada seorang pelaku, yang merupakan pegawai temannya yang belum tertangkap.
Sementara itu, saat ditanya apa motif pelaku, S mengaku tidak mengetahuinya. S menerangkan jika dirinya tidak cukup dekat dengan J dan Z. S mengaku mengenal keduanya dari teman dekatnya, R, yang bekerja sama membuka usaha restoran. S juga mengaku pernah membantu J dan Z untuk mengelola restoran. Namun, saat R sudah tak lagi bekerja sama dengan J dan Z, S mengaku sudah tak lagi berhubungan.
Kini, S telah melaporkan hal ini ke Polsek Menganti, Gresik. Awalnya, polisi hanya menetapkan ketiga pelaku dengan dua pasal. Yakni pasal 353 dan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. *
1
Komentar