Kualitas Ternak Bali Diharapkan Lebih Meningkat
Kualitas atau mutu produk peternakan di Bali diharapkan lebih meningkat. Tidak saja mutu, namun juga produktivitas dan nilai ekonomisnya.
DENPASAR, NusaBali
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali I Wayan Mardiana, pada penutupan Kontes Ternak dan Panen Pedet di Lapangan Kapten Japa, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Minggu (15/9).
Dikatakan Mardiana, event Kontes dan Panen Pedet, juga pameran hewan upakara tersebut, kata Mardiana, memang diharapkan menjadi media, saling meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peternak. Kemudian memberikan edukasi dan informasi tentang pembangunan peternakan di Provinsi Bali untuk kesejahteraan peternak.
Mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi dan koordinasi antar stakeholder terkait peternakan dan kesehatan hewan. “Muaranya terjadi perbaikan kualitas ternak melalui perbaikan mutu genetik,” ujar Mardiana.
Untuk diketahui ternak yang dikonteskan di antaranya sapi, kerbau, kambing hingga babi. Hewan tersebut, khusus merupakan hewan atau ternak lokal Bali, yang mengacu pada visi dan misi Gubernur Bali Nangun Sad Kerthi Loka Bali.
Kontes dan panen pedet tersebut berhasil menampilkan beberapa pemenang. Di antaranya untuk pedet pemenangnya atau juara pertama I Wayan Suparta dari Dusun/Banjar Pengumbaran, Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng untuk pedet betina hasil Inseminasi Buatan (IB). Untuk pedet jantan, dimenangkan I Ketut Suastika dari Banjar Malet, Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar.
Kemudian kategori sapi calon induk betina dimenangkan I Wayan Jedeng dari Dusun Sari Mekar, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerogak, Buleleng. Untuk sapi calon induk pejantan dimenangkan I Ketut Suastika dari Banjar Malet, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Selain calon sapi induk, kambing dan babi juga dikonteskan untuk dinilai. “Semua adalah ternak jenis ternak lokal, “ tambah Kabid Pembibitan dan Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Gede Nata Kesuma.
Dia menambahkan, tujuan dari kontes salah satunya memang untuk memperbaiki kualitas atau mutu ternak lokal Bali. Masing-masing pemenang dapat penghargaan. Mulai dari Rp 3 juta, Rp 2 juta dan Rp 1 juta untuk pemenang 1, 2 dan 3.
Selain pemenang untuk kontes ternak juga dilakukan penilaian terhadap para petugas Insemenator dan Petugas Pemeriksaan Kebuntingan. Untuk petugas inseminator dimenangkan I Made Witha (Badung) juara I. Sedangkan Gede Rantika (Gianyar) untuk Petugas Pemeriksa Kebuntingan.
Sebelumnya Kontes Ternak dan Panen Pedet serta pameran hewan upakara dibuka Sekdaprov Bali I Dewa Made Indra, Jumat (13/9). Kegiatan tersebut dihadiri Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita, yang sekaligus menyerahkan bantuan ternak, mobil operasional keswan dan bantuan lainnya. *k17
Dikatakan Mardiana, event Kontes dan Panen Pedet, juga pameran hewan upakara tersebut, kata Mardiana, memang diharapkan menjadi media, saling meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peternak. Kemudian memberikan edukasi dan informasi tentang pembangunan peternakan di Provinsi Bali untuk kesejahteraan peternak.
Mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi dan koordinasi antar stakeholder terkait peternakan dan kesehatan hewan. “Muaranya terjadi perbaikan kualitas ternak melalui perbaikan mutu genetik,” ujar Mardiana.
Untuk diketahui ternak yang dikonteskan di antaranya sapi, kerbau, kambing hingga babi. Hewan tersebut, khusus merupakan hewan atau ternak lokal Bali, yang mengacu pada visi dan misi Gubernur Bali Nangun Sad Kerthi Loka Bali.
Kontes dan panen pedet tersebut berhasil menampilkan beberapa pemenang. Di antaranya untuk pedet pemenangnya atau juara pertama I Wayan Suparta dari Dusun/Banjar Pengumbaran, Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng untuk pedet betina hasil Inseminasi Buatan (IB). Untuk pedet jantan, dimenangkan I Ketut Suastika dari Banjar Malet, Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar.
Kemudian kategori sapi calon induk betina dimenangkan I Wayan Jedeng dari Dusun Sari Mekar, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerogak, Buleleng. Untuk sapi calon induk pejantan dimenangkan I Ketut Suastika dari Banjar Malet, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Selain calon sapi induk, kambing dan babi juga dikonteskan untuk dinilai. “Semua adalah ternak jenis ternak lokal, “ tambah Kabid Pembibitan dan Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Gede Nata Kesuma.
Dia menambahkan, tujuan dari kontes salah satunya memang untuk memperbaiki kualitas atau mutu ternak lokal Bali. Masing-masing pemenang dapat penghargaan. Mulai dari Rp 3 juta, Rp 2 juta dan Rp 1 juta untuk pemenang 1, 2 dan 3.
Selain pemenang untuk kontes ternak juga dilakukan penilaian terhadap para petugas Insemenator dan Petugas Pemeriksaan Kebuntingan. Untuk petugas inseminator dimenangkan I Made Witha (Badung) juara I. Sedangkan Gede Rantika (Gianyar) untuk Petugas Pemeriksa Kebuntingan.
Sebelumnya Kontes Ternak dan Panen Pedet serta pameran hewan upakara dibuka Sekdaprov Bali I Dewa Made Indra, Jumat (13/9). Kegiatan tersebut dihadiri Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita, yang sekaligus menyerahkan bantuan ternak, mobil operasional keswan dan bantuan lainnya. *k17
1
Komentar