Dinas Kesehatan Geber Vaksinasi Kanker Serviks Khusus Siswi SD
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung kembali akan menggeber vaksinasi kanker serviks di 2019.
MANGUPURA, NusaBali
Pada tahun ini, sasarannya adalah siswi sekolah dasar (SD), terutama kelas V dan kelas VI. Berdasarkan dokumen lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Badung, anggaran pengadaan vaksin kanker serviks senilai Rp 4.920.000.000. Anggaran bersumber dari APBD Badung 2019.
Kepala Diskes Badung dr I Gede Putra Suteja, mengatakan vaksinasi kanker serviks adalah bagian dari upaya penanggulangan kanker serviks di Kabupaten Badung. Sebab kanker serviks merupakan kanker urutan kedua yang sering menimpa wanita di dunia.
Data dari WHO, menurut dr Sujeta, menunjukkan bahwa setiap tahun di dunia terdapat 500.000 kasus kanker serviks baru yang separuhnya berakhir dengan kematian dan hampir 80 persen terjadi di negara berpendapatan rendah. “Di Indonesia, angka kejadian kanker serviks sebesar 0,9 persen, di Bali sebesar 0,89 persen, dan di Kabupaten Badung sebesar 0,9 persen,” ungkapnya, Minggu (15/9).
Nah, dalam upaya mencegah dan memberikan perlindungan bagi kaum Hawa terhadap virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks, maka Diskes Badung memrogramkan kembali vaksinasi kanker serviks. “Untuk tahun ini kami khususkan bagi murid siswa SD kelas V dan VI saja. Berbeda dengan tahun 2018, dimana waktu itu kami menyasar siswi SD, SMP, SMA/SMK,” ungkapnya.
Untuk pengadaan vaksin, ungkap dr Suteja, tahun ini dianggarkan hanya senilai Rp 4.920.000.000, tidak seperti tahun 2018 yang mencapai Rp 10.776.030.000 atau tahun 2017 mencapai Rp 14.034.251.000. “Sasaran yang sudah berkurang, sehingga anggaran pengadaan vaksin kanker serviks ikut dikurangi, begitu pun sasarannya,” tegasnya.
Disinggung jumlah pengadaan vaksin kanker serviks tahun 2019 dengan anggaran 4.920.000.000, dr Suteja menyatakan, mendapatkan sebanyak 8.000 buah vaksin kanker serviks.
Adapun metode pelaksanaan pemberian vaksin kanker serviks, yakni pada usia 9-13 tahun diberikan 2 dosis dan disuntikkan pada bagian lengan, pada usia 13 tahun ke atas diberikan 3 dosis dan disuntikkan pada bagian lengan.
“Vaksinasi kanker seviks ini adalah program rutin dari Dinas Kesehatan Badung. Selain pemberian vaksin untuk proteksi, kami juga banyak melakukan upaya pencegahan dengan melakukan inspeksi visual asam asetat (IVA) dan pap smear,” tandas dr Suteja. *asa
Kepala Diskes Badung dr I Gede Putra Suteja, mengatakan vaksinasi kanker serviks adalah bagian dari upaya penanggulangan kanker serviks di Kabupaten Badung. Sebab kanker serviks merupakan kanker urutan kedua yang sering menimpa wanita di dunia.
Data dari WHO, menurut dr Sujeta, menunjukkan bahwa setiap tahun di dunia terdapat 500.000 kasus kanker serviks baru yang separuhnya berakhir dengan kematian dan hampir 80 persen terjadi di negara berpendapatan rendah. “Di Indonesia, angka kejadian kanker serviks sebesar 0,9 persen, di Bali sebesar 0,89 persen, dan di Kabupaten Badung sebesar 0,9 persen,” ungkapnya, Minggu (15/9).
Nah, dalam upaya mencegah dan memberikan perlindungan bagi kaum Hawa terhadap virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks, maka Diskes Badung memrogramkan kembali vaksinasi kanker serviks. “Untuk tahun ini kami khususkan bagi murid siswa SD kelas V dan VI saja. Berbeda dengan tahun 2018, dimana waktu itu kami menyasar siswi SD, SMP, SMA/SMK,” ungkapnya.
Untuk pengadaan vaksin, ungkap dr Suteja, tahun ini dianggarkan hanya senilai Rp 4.920.000.000, tidak seperti tahun 2018 yang mencapai Rp 10.776.030.000 atau tahun 2017 mencapai Rp 14.034.251.000. “Sasaran yang sudah berkurang, sehingga anggaran pengadaan vaksin kanker serviks ikut dikurangi, begitu pun sasarannya,” tegasnya.
Disinggung jumlah pengadaan vaksin kanker serviks tahun 2019 dengan anggaran 4.920.000.000, dr Suteja menyatakan, mendapatkan sebanyak 8.000 buah vaksin kanker serviks.
Adapun metode pelaksanaan pemberian vaksin kanker serviks, yakni pada usia 9-13 tahun diberikan 2 dosis dan disuntikkan pada bagian lengan, pada usia 13 tahun ke atas diberikan 3 dosis dan disuntikkan pada bagian lengan.
“Vaksinasi kanker seviks ini adalah program rutin dari Dinas Kesehatan Badung. Selain pemberian vaksin untuk proteksi, kami juga banyak melakukan upaya pencegahan dengan melakukan inspeksi visual asam asetat (IVA) dan pap smear,” tandas dr Suteja. *asa
Komentar