Persari, SDN 1 Pesedahan Matangkan Tim
Persiapan Jelang Lomba Gugus Depan
Persari (Perkemahan Satu Hari) digelar Gerakan Pramuka Pangkalan Karangasem 08.01-08.072 SD Negeri 1 Pesedahan, Kecamatan Manggis Karangasem, guna mematangkan jelang Lomba Gugus Unggul, mewakili Kecamatan Manggis.
AMLAPURA, NusaBali
Anggota siaga yang dilibatkan dari kelas II, kelas III dan kelas IV. Kamabigus (Ketua Majelis Pembimbing Gugus) yang juga Kasek SDN 1 Pesedahan I Wayan Wardana yang mengoordinasikan Persari itu di SDN 1 Pesedahan, Banjar Kanginan, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis (12/9).
Persari katanya, untuk mematangkan tujuh standar penilaian yang nantinya akan dinilai dalam lomba, yang belum diketahui jadwalnya. Tujuh standar itu, yakni: standar organisasi, standar sumber daya manusia, standar manajemen administrasi, standar sarana dan prasarana, standar kegiatan, standar proses, dan standar prestasi kemitraan.
Dalam Persari itu lebih banyak menyangkut pedidikan karakter siswa. “Mulai dari sikap anjali, menyebutkan tiga nama bunga yang biasa digunakan sembahyang. Lomba dwi warna mengenai ketentuan moral Pramuka mengenai siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya, dan siaga berani dan tidak putus asa,” tegasnya.
Juga dalam kegiatan itu seluruh peserta wajib menyebutkan sila dari Pancasila, menyebutkan arti dari kiasan merah putih. Tiap siswa juga wajib menulis tiga nama pura yang ada di sekitar Desa Pesedahan, kemudian dapat penjelasan umum arti lambang gerakan Pramuka.
Kamabigus I Wayan Wardana kemudian memberikan ceramah meningkatkan wawasan, tentang nama-nama kecamatan se-Karangasem nama kabupaten se-Bali, nama provinsi, nama negara, dan nama presiden dan wakil presiden.
Pembina yang menuntun seluruh siswa selama kegiatan, Ni Nyoman Sutri, Ni Nyoman Nuasih, Ni Nyoman Sri Murniasih, Ni Ketut Puri Andriyani, Ni Ketut Ratna Sugiartini, Ni Nengah Kurniati, dan I Wayan Wardana.
"Kami menggelar Persari, mengingat kegiatan ini juga bagian dari kriteria dalam lomba nanti, yang jadwalnya belum ditentukan," jelas I Wayan Wardana.
Paling tidak lanjut I Wayan Wardana, agar anak-anak telah merasakan kemah sehari yang disebut Persari. Memang untuk siaga, hanya persyaratannya kemah sehari, dari pagi hingga sore, lengkap dengan ada tenda, membuat dapur dan memasak bersama.
Dalam kegiatan Persari katanya, sejumlah siswa juga wajib mengenal bumbu yang biasa dimasak. Salah satu acara mengenalinya dengan penciuman, seperti mengenali: limo, kencur, jahe, bawang dan bawang putih.
Juga ada permainan KIM (kemampuan indera manusia), salah satunya mengenali barang dengan melihat. Di bagian lain Sekretaris Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Karangasem I Wayan Sarya mengatakan, dalam waktu dekat ada lomba tingkat gugus unggul, sehingga tiap kecamatan tengah bersiap mewakili kecamatan masing-masing. *k16
Persari katanya, untuk mematangkan tujuh standar penilaian yang nantinya akan dinilai dalam lomba, yang belum diketahui jadwalnya. Tujuh standar itu, yakni: standar organisasi, standar sumber daya manusia, standar manajemen administrasi, standar sarana dan prasarana, standar kegiatan, standar proses, dan standar prestasi kemitraan.
Dalam Persari itu lebih banyak menyangkut pedidikan karakter siswa. “Mulai dari sikap anjali, menyebutkan tiga nama bunga yang biasa digunakan sembahyang. Lomba dwi warna mengenai ketentuan moral Pramuka mengenai siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya, dan siaga berani dan tidak putus asa,” tegasnya.
Juga dalam kegiatan itu seluruh peserta wajib menyebutkan sila dari Pancasila, menyebutkan arti dari kiasan merah putih. Tiap siswa juga wajib menulis tiga nama pura yang ada di sekitar Desa Pesedahan, kemudian dapat penjelasan umum arti lambang gerakan Pramuka.
Kamabigus I Wayan Wardana kemudian memberikan ceramah meningkatkan wawasan, tentang nama-nama kecamatan se-Karangasem nama kabupaten se-Bali, nama provinsi, nama negara, dan nama presiden dan wakil presiden.
Pembina yang menuntun seluruh siswa selama kegiatan, Ni Nyoman Sutri, Ni Nyoman Nuasih, Ni Nyoman Sri Murniasih, Ni Ketut Puri Andriyani, Ni Ketut Ratna Sugiartini, Ni Nengah Kurniati, dan I Wayan Wardana.
"Kami menggelar Persari, mengingat kegiatan ini juga bagian dari kriteria dalam lomba nanti, yang jadwalnya belum ditentukan," jelas I Wayan Wardana.
Paling tidak lanjut I Wayan Wardana, agar anak-anak telah merasakan kemah sehari yang disebut Persari. Memang untuk siaga, hanya persyaratannya kemah sehari, dari pagi hingga sore, lengkap dengan ada tenda, membuat dapur dan memasak bersama.
Dalam kegiatan Persari katanya, sejumlah siswa juga wajib mengenal bumbu yang biasa dimasak. Salah satu acara mengenalinya dengan penciuman, seperti mengenali: limo, kencur, jahe, bawang dan bawang putih.
Juga ada permainan KIM (kemampuan indera manusia), salah satunya mengenali barang dengan melihat. Di bagian lain Sekretaris Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Karangasem I Wayan Sarya mengatakan, dalam waktu dekat ada lomba tingkat gugus unggul, sehingga tiap kecamatan tengah bersiap mewakili kecamatan masing-masing. *k16
Komentar