Mangga Harum Manis Bali Tembus Ceko
Potensi pasar luar negari tujuan ekspor produk hortikultura Bali di kawasan Eropa terus bertambah.
DENPASAR, NusaBali
Setelah Rusia yang sebelumnya membeli produk hortikultura Bali, di antaranya mangga harum manis, Republik Ceko juga menjadi pasar potensial.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar I Putu Terunanegara, Senin (17/9), menunjuk beberapa produk hortikultura Bali di antaranya mangga harum manis, buan naga, salak gula pasir, jambu biji dan pepaya yang telah berhasil tembus pasar Ceko. “Pengiriman perdana telah dilakukan beberapa waktu lalu,” ungkap Terunanegara.
Lanjut Terunanegara, itu artinya jika memang rajin menjajal dan melakukan penjajakan, pasar–pasar baru untuk ekspor produk pertanian dan perkebunan Bali, masih terbuka. “Kita tentu senang, setelah tembus Rusia, pasar lain semakin terbuka,” ujar Terunanegara.
Balai Karantina, kata Terunanegara, terus mendorong kemudahan proses ekspor peran sesuai dengan tupoksinya. Mulai dari pendampingan di rumah kemasan atau packing house sampai dengan perlengkapan phytosanitary certificate (PC) sesuai dengan persyaratan di negara tujuan. “Kita berharap semakin banyak pasar ekspor yang bisa ditembus eksporter,” ujarnya.
Dia menyebutkan, menjanjikannya harga jual ekspor di pasar luar negeri seperti Ceko. “Bayangkan harga per kilogram mangga harum manis kalau dirupiahkan sekitar Rp 500 ribu,” kata Terunanegara. Menurutnya, total ekspor perdana hortikultura dengan tujuan Praha, Ceko sebanyak 2 ton dengan nilai hampir Rp 0,5 miliar. *k17
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar I Putu Terunanegara, Senin (17/9), menunjuk beberapa produk hortikultura Bali di antaranya mangga harum manis, buan naga, salak gula pasir, jambu biji dan pepaya yang telah berhasil tembus pasar Ceko. “Pengiriman perdana telah dilakukan beberapa waktu lalu,” ungkap Terunanegara.
Lanjut Terunanegara, itu artinya jika memang rajin menjajal dan melakukan penjajakan, pasar–pasar baru untuk ekspor produk pertanian dan perkebunan Bali, masih terbuka. “Kita tentu senang, setelah tembus Rusia, pasar lain semakin terbuka,” ujar Terunanegara.
Balai Karantina, kata Terunanegara, terus mendorong kemudahan proses ekspor peran sesuai dengan tupoksinya. Mulai dari pendampingan di rumah kemasan atau packing house sampai dengan perlengkapan phytosanitary certificate (PC) sesuai dengan persyaratan di negara tujuan. “Kita berharap semakin banyak pasar ekspor yang bisa ditembus eksporter,” ujarnya.
Dia menyebutkan, menjanjikannya harga jual ekspor di pasar luar negeri seperti Ceko. “Bayangkan harga per kilogram mangga harum manis kalau dirupiahkan sekitar Rp 500 ribu,” kata Terunanegara. Menurutnya, total ekspor perdana hortikultura dengan tujuan Praha, Ceko sebanyak 2 ton dengan nilai hampir Rp 0,5 miliar. *k17
Komentar