Pemutaran Film 'Nafasku Harapanku'
Pemutaran film pendek berjudul ‘Nafasku Harapanku’ yang bercerita tentang anak yatim dari Bangli bernama Wayan Sudiasa, 10, digelar oleh Komunitas Milenial Bali Peduli di Taman Kumbasari Tukad Badung, pada Minggu (15/9) malam.
DENPASAR, NusaBali
Hadir Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Ny IA Selly Dharmawijaya Mantra yang berbaur dengan masyarakat nonton bareng (nobar) film tersebut. Sebelum dimulainya pemutaran film dokumenter ‘Nafasku Harapanku’, masyarakat dihibur sejumlah komunitas seperti bermain musik sambil menyanyi dan atraksi beatbox.
Walikota Rai Mantra mengapresasi acara sosial ini melalui kreatifitas menciptakan film pendek, untuk mensosialisasikan keberadaan masyarakat yang kurang mampu. Kegiatan ini dinilai juga sekaligus merangsang bakat-bakat generasi muda Denpasar untuk peduli melalui teknologi.
Penggagas acara Milenial Bali Peduli, I Putu Adi Mahendra bersama Gede Darma Susila mengatakan, pembuatan film ini berawal dari memposting salah satu anak bernama Wayan Sudiasa di Instagram. Setelah itu mendapat sekitar 70 DM (Direct Message) yang berisi tentang anak yatim/keluarga yang kurang mampu. “Pembuatan film ini dilakukan hanya dilakukan dalam sehari,” ujarnya.
Sementara itu, acara ini mengambil tema ‘Siapapun Bisa Jadi Apapun’ yang mengajak generasi milenial untuk lebih peduli kepada sesama. Film ini diputar serentak di 8 kabupaten dan 1 kota di Bali. “Anak muda Denpasar kreatif semua, saya harap pemikiran kreatifnya dapat berguna untuk masyarakat. Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Walikota yang sudah mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang kami selenggarakan untuk membantu anak yang kurang mampu,” ujar Adi Mahendra. Diputarnya film di ‘bioskop’ Tukad Badung ini juga sebagai edukasi bagi masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan sungai yang sudah direvitalisasi. *
Walikota Rai Mantra mengapresasi acara sosial ini melalui kreatifitas menciptakan film pendek, untuk mensosialisasikan keberadaan masyarakat yang kurang mampu. Kegiatan ini dinilai juga sekaligus merangsang bakat-bakat generasi muda Denpasar untuk peduli melalui teknologi.
Penggagas acara Milenial Bali Peduli, I Putu Adi Mahendra bersama Gede Darma Susila mengatakan, pembuatan film ini berawal dari memposting salah satu anak bernama Wayan Sudiasa di Instagram. Setelah itu mendapat sekitar 70 DM (Direct Message) yang berisi tentang anak yatim/keluarga yang kurang mampu. “Pembuatan film ini dilakukan hanya dilakukan dalam sehari,” ujarnya.
Sementara itu, acara ini mengambil tema ‘Siapapun Bisa Jadi Apapun’ yang mengajak generasi milenial untuk lebih peduli kepada sesama. Film ini diputar serentak di 8 kabupaten dan 1 kota di Bali. “Anak muda Denpasar kreatif semua, saya harap pemikiran kreatifnya dapat berguna untuk masyarakat. Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Walikota yang sudah mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang kami selenggarakan untuk membantu anak yang kurang mampu,” ujar Adi Mahendra. Diputarnya film di ‘bioskop’ Tukad Badung ini juga sebagai edukasi bagi masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan sungai yang sudah direvitalisasi. *
1
Komentar