Ratusan Penari Cilik Naik Kelas
Sebanyak 106 penari cilik Sanggar Seni Surya Candra Puri Gede Karangasem mengikuti ujian kenaikan kelas ke-12 atau naik tingkat di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Senin (16/9).
AMLAPURA, NusaBali
Ada 12 jenis tarian yang diujikan. Setiap penari minimal mengajak pendukung satu orang yakni orangtuanya yang bertugas mengantar jemput. Penonton ujian kenaikan tingkat cukup ramai.
Para penari cilik bukan sekadar menjalani ujian kenaikan juga dilombakan di setiap tingkatan tari. Para pemenang juara I, juara II, dan juara III berhak atas trofi yang disediakan panitia. Tujuannya memotivasi para siswa agar lebih optimal belajar menari, hingga sampai mahir mampu menguasai seluruh jenis tarian. Pimpinan Sanggar Seni Surya Candra, Ni Made Suradnyani, mengatakan ujian kenaikan tingkat rutin digelar setiap tahun. Kali ini memasuki ke-12.
Siswa yang ikut belajar menari dari tingkat TK, SD, dan SMP. Sehingga seni tari terus alih generasi. Selama ini siswa yang telah mahir menari bisa dimanfaatkan mengisi acara saat acara perpisahan di sekolahnya masing-masing, sedangkan di kampungnya bisa digunakan untuk sarana ngayah. Sebanyak 106 penari cilik yang ambil bagian yakni tari Panyembrama sebanyak 18 penari, tari Puspanjali 12 penari, tari Pendet 11 penari, tari Manukrawa penari, tari Margapati 7 penari, dan lainnya. Dewan juri Ni Made Suradnyani, Ketut Arta Getar Sasmita, dan Ida Ayu Dewi Pradnya Wati. “Setiap tahun saya melaksanakan ujian kenaikan tingkat di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung. Kali ini kebetulan ada festival, sekaligus ikut memeriahkan festival itu,” jelas Ni Made Suradnyani.
Dikatakan, belajar menari merupakan bagian dari pendidikan karakter untuk anak-anak. Paling tidak anak-anak bisa belajar disiplin, latihan tepat waktu, tertib dan berlatih kontinyu, serta sebagai ajang mengembangkan bakat menari. Di samping untuk mengisi bagian dari sisi pembangunan bidang seni dan budaya. Kepala Badan Pengelola Objek Wisata Taman Sukasada Ujung Ida Made Alit mengapresiasi kegiatan seni tari dilaksanakan di objek wisata. Sehingga seni tari lepas jadi lebih memasyarakat dan masyarakat lebih mencintai seni tari Bali. "Ini bagian dari edukasi kepada masyarakat, pentingnya melestarikan seni tari Bali, terutama bagi masyarakat yang memiliki putra dan putri berbakat bidang seni tari,” katanya. *k16
Para penari cilik bukan sekadar menjalani ujian kenaikan juga dilombakan di setiap tingkatan tari. Para pemenang juara I, juara II, dan juara III berhak atas trofi yang disediakan panitia. Tujuannya memotivasi para siswa agar lebih optimal belajar menari, hingga sampai mahir mampu menguasai seluruh jenis tarian. Pimpinan Sanggar Seni Surya Candra, Ni Made Suradnyani, mengatakan ujian kenaikan tingkat rutin digelar setiap tahun. Kali ini memasuki ke-12.
Siswa yang ikut belajar menari dari tingkat TK, SD, dan SMP. Sehingga seni tari terus alih generasi. Selama ini siswa yang telah mahir menari bisa dimanfaatkan mengisi acara saat acara perpisahan di sekolahnya masing-masing, sedangkan di kampungnya bisa digunakan untuk sarana ngayah. Sebanyak 106 penari cilik yang ambil bagian yakni tari Panyembrama sebanyak 18 penari, tari Puspanjali 12 penari, tari Pendet 11 penari, tari Manukrawa penari, tari Margapati 7 penari, dan lainnya. Dewan juri Ni Made Suradnyani, Ketut Arta Getar Sasmita, dan Ida Ayu Dewi Pradnya Wati. “Setiap tahun saya melaksanakan ujian kenaikan tingkat di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung. Kali ini kebetulan ada festival, sekaligus ikut memeriahkan festival itu,” jelas Ni Made Suradnyani.
Dikatakan, belajar menari merupakan bagian dari pendidikan karakter untuk anak-anak. Paling tidak anak-anak bisa belajar disiplin, latihan tepat waktu, tertib dan berlatih kontinyu, serta sebagai ajang mengembangkan bakat menari. Di samping untuk mengisi bagian dari sisi pembangunan bidang seni dan budaya. Kepala Badan Pengelola Objek Wisata Taman Sukasada Ujung Ida Made Alit mengapresiasi kegiatan seni tari dilaksanakan di objek wisata. Sehingga seni tari lepas jadi lebih memasyarakat dan masyarakat lebih mencintai seni tari Bali. "Ini bagian dari edukasi kepada masyarakat, pentingnya melestarikan seni tari Bali, terutama bagi masyarakat yang memiliki putra dan putri berbakat bidang seni tari,” katanya. *k16
Komentar